Sinopsis SCHOOL 2015 episode 10 Part 1

 

So Young gemetar ketakutan karena dikepalanya terus terngiang suara teman-temannya yang menyebutnya sebagai seorang pembunuh. Ia mengambil HP-nya dan mengirimkan sebuah sms untuk Yi An. Saat itu Yi An sedang bersiap-siap, ekspresinya berubah ketika membaca sms dari So Young yang isinya “Han Yi An, aku akan mengungkapkan semuanya tentang Go Eun Byul hari ini. Sayang, kamu tak bisa melihatnya langsung…. selamat bertanding”

 

Saat masuk ke kelas, semua murid mencaci maki So Young. Tapi, ia tak menghiraukannya dan terus berjalan ke depan kelas. Ia berdiri di tempat guru. Sementara itu, Yi An, berlari sekuat tenaganya menuju ke sekolah.

 

Dengan percaya diri, So Young mengakui kalau rumor yang selama ini beredar itu benar. Dan ia juga dengan lantang berkata bahwa siswi pelaku bullying itu memang dirinya. Di tempat lain, Yi An yang sedang berburu-buru mengalami kecelakaan. Ia tertabrak saat menyebrang jalan. Badannya terhempas ke tengah jalan. Ia nampak sangat kesakitan, tapi entah apa yang dipikirkannya. Ia tak mau menerima bantuan dari orang-orang. Ia bahkan masih kuat untuk berdiri sendiri.

 

Kembali ke scene dikelas. Semua murid langsung menyebutnya sebagai gadis tak tahu malu. Tapi, So Young tetap saja melanjutkan perkataannya. Ia bahkan menunjukkan foto orang yang dulu ia bully, yaitu Lee Eun Bi. Sontak saja semua murid langsung terkejut melihatnya. Karena wajah orang itu sama persis dengan Eun Byul yang sedang bersama mereka sekarang.

 

Tae Kwang tak bisa hanya diam saja. Ia berdiri dari bangkunya dan menghampiri So Young. Sambil tersenyum ia berjalan mendekat dan mendekat. Ia berhenti dan menepuk pundak So Young. Ia kemudian meminta agar Eun Bi menjelaskan sendiri hal yang sebenarnya sekarang.

 

 

Eun Bi terdiam sejenak. Tapi, akhirnya ia harus memberanikan diri dan berdiri. Tepat saat itu, Yi An masuk dan langsung menghampiri So Young dan berkata “Cuman karena ini kamu meng-sms ku?”. Yi An membalikan badannya kehadapan semua temannya. Ia berkata kalau ia yang akan menjelaskan semuanya. So Young memotong dan berkata “Memangnya kamu siapanya?”. Yi An kemudian bertanya pada teman-temannya “Siapa aku? Sekarang, dikelas ini adakah yang lebih mengetahui Eun Byul dibandingkanku?”. Teman-temannya menjawab tidak ada.

 

Yi An menceritakan, bahwa ada hal yang tidak pernah diketahui oleh teman-temannya. Dulu ketika berusia 5 tahun Eun Byul diadopsi oleh ibunya. Dan baru-baru ini, Eun Byul mengetahui kalau sebenarnya ia punya saudara kembar. Ia juga menjelaskan kalau korban bully di berita yang dibaca teman-temannya itu merupakan saudara kembar Eun Byul. Semua murid berkata bahwa ini seperti cerita-cerita di film. So Young mengelak dan berkata kalau Eun Bi belum meninggal. Mendengar itu, Yi An bertanya “Kalau memang Eun Bi belum meninggal. Lalu siapa yang meninggal dengan nama Eun Bi?”. Dengan pertanyaan itu, posisi So Young jadi semin tersudut. Ia diam seribu bahasa tak bisa berkata apapun. Ia hanya berteriak kalau Eun Bi belum meninggal dan langsung pergi meninggalkan kelas.

 

Yi An juga, pergi meninggalkan kelas. Eun Bi mengikutinya dari belakang. Tapi, baru beberapa langkah, Yi An mulai merasa kesakitan dan terjatuh. Eun Bi yang melihatnya langsung panik dan berlari ke arahnya.

SCHOOL 2015 : Who Are You?

 

 

Mobil ambulans datang untuk menjemput Yi An. Sementara di balkon Tae Kwang menghampiri So Young yang sedang berdiri sendirian. Ia mendekat dan berkata “Sudah aku peringatkan, kan? Siapa yang akan mendapat akibat paling buruk jika ini semua terbongkar? Jika kamu mengatakan kalau Eun Bi masih hidup, kamu berarti harus mengungkapkan kalau Go Eun Byul sudah meninggal. Dan jika Eun Byul meninggal karenamu, ini akan membuat masalahnya semakin membesar. Kamu pasti sangat kebingungan sekarang.”. Tae Kwang tersenyum dan berjalan pergi meninggalkan So Young yang hanya bisa diam menahan emosinya.

 

Di rumah sakit, Dokter menjelaskan kalau bahu Yi An mengalami cidera yang cukup parah. Apalagi, kelihatannya sebelum insiden kecelakaan ini bahu Yi An memang sudah bermasalah. Jadi butuh waktu setahun untuk masa penyembuhannya. Dokter juga menjelaskan kalau ia tak bisa menjamin keadaan Yi An akan sama persis seperti sebelumnya. Di luar, pelatih memeberikan semangat pada ayah Yi An. Ia berkata bahwa Yi An adalah anak yang kuat. Ia juga benjanji akan membantu Yi An selama masa pemulihannya ini.

 

 

Ayah Yi An akan masuk ke ruangan anaknya. Namun, sebelumnya ia harus menenangkan dirinya dan menahan air matanya. Ia pun masuk dan duduk disamping Yi An. Ia berusaha untuk berkata hal-hal yang baik pada Yi An. Ia bahkan tak memikirkan mengapa Yi An bisa seperti ini. Ia hanya berusaha tersenyum dan memberikan semangat untuk Yi An.

 

Tepat saat ayah Yi An keluar, Eun Bi datang. Ia terkejut dan memalingkan wajahnya. Saat melihat Yi An dari kaca di pintu, sepertinya ia memang masih belum sanggup untuk masuk ke dalam dan mengurungkan niatnya untuk masuk.

 

Keesokan harinya disekolah, Song Joo akhirnya mau menyapa Shi Jin lebih dulu. Ia menghampirinya dan memegang tangannya. Tak lama kemudian Tae Kwang muncul, dan tepat saat itu Song joo juga sedang membicarakannya. Song Joo langsung mengalihkan pembicaranya. Ia berbicara mengenai tindakan Yi An kemarin yang sangat keren. Tapi, mendengar mereka membicarakan Yi An, Tae Kwang jadi kesal.

 

Seorang ibu sedang berbicara berdua dengan ibunya Min Joon. Seperti biasa mereka membicarakan mengenai kelompok bimbingan belajar. Untuk lebih meyakinkan ibu itu, ibunya Min Joon terus saja menyombongkan anaknya. Dari, luar Min joon mendengar itu. Ia hanya terdiam dan duduk dilantai sambil menyandarkan kepalanya di dinding.

 

Ibunya So Young menelpon ayahnya So Yong untuk menceritakan kejadian yang dialami So Young. Sayangnya, ayahnya tak mau ikut campur lagi. Tapi, namanya juga seorang ibu. Akhirnya ibu So Young memutuskan untuk mengurus masalah ini sendiri. So Young pun sangat berterimakasih pada ibunya dan berjanji untuk tak membuat kedua orang tuanya malu lagi.

 

Di kamarnya Eun Bi terlihat ragu-ragu untuk menelpon Yi An. Ia hanya memegang ponselnya dan melihat kontak Yi An.

 

Akhirnya ia memilih untuk langsung pergi ke rumah sakit. Sama seperti sebelumnya, ia hanya berdiri didepan pintu. Tapi, ternyata Yi An yang tak sedang dikamarnya, berjalan dari belakangnya dan berkata “Kalau kamu sudah ada disini, masuk aja. Apa yang mau kamu lakukan disini?”

 

Yi An masuk lebih dulu dan duduk di kasurnya. Ia menjawab pertanyaan Eun Bi dengan jawaban singkat dan ketus. Eun Bi pun tak tahu harus berbuat apa, ia pun hanya berterimakasih atas apa yang telah Yi An lakukan untuknya kemarin. Tapi, Yi An berkata kalau ia melakukan itu bukan untuk Eun Bi. Ia juga menyuruh Eun Bi untuk segera keluar dari ruangannya. Di luar Tae Kwang yang baru datang melihat sikap ketus Yi An pada Eun Bi. Ia menghampiri mereka. Tapi, Yi An juga mengusir Tae Kwang dari kamarnya. Awalnya Tae Kwang ingin memarahi balik Yi An. Tapi, Eun Bi menahannya.

 

Di luar Tae Kwang duduk menemani Eun Bi. Ia bertanya “Apakah kamu bergitu kahwatir pada Yi An?”. Eun Bi menjawab “Dia terluka karena aku. Bagaimana aku bisa mengabaikannya begitu saja?”. Tae Kwang menyarankan agar Eun Bi pulang saja dan ia akan diam disini. Eun Bi menolaknya. Tae Kwang bertanya “Lalu apakah aku harus menunggumu?”. Eun Bi menjawab tidak perlu.

 

Pelatih menjenguk Yi An dan menceritakan mengenai masa pemulihan Yi An yang cukup lama yaitu setahun. Tapi, ia meyakinkan kalau selama itu ia akan membantunya dan saat sembuh nanti Yi An pasti bisa kembali menjadi atlet lagi. Yi An tak sanggup menahan air matanya saat mendengar itu. Pelatih pun pergi meninggalkan Yi An sendirian.

 

 

Eun Bi ternyata mendengar semuanya dari luar. Ia juga tak kuasa menahan air matanya saat itu. Sementra Yi An yang masih tak sanggup menerima kenyataan merasa sangat kesal. Ia membuka tutp botol air mineral dengan tangan kirinya. Namun ia tak bisa dan langsung melempar botol itu ke pintu. Dari luar Eun Bi melihatnya, ia pun memberanikan diri untuk masuk. Ia mengambil botol air itu dan membukakannya. Tapi, Yi An tak mau menerimanya dan melemparnya lagi ke lantai. Ia malah marah dan berkata “Apa kamu bodoh? Siapa yang meminta kamu disini? Kenapa kamu terus datang? Jangan pernah memanggil namaku dan muncul dihadapanku! Aku bahkan tak mau melihat mukamu!”

 

 

Di luar Eun Bi duduk di bangku dan menangis sendirian. Tae Kwang datang dan melihatnya. Ia berjalan mendekat dan duduk disampingnya. Ia tak berkata apapun dan menarik kepala Eun Bi agar bersandar di bahunya. Ia ikut sedih ketika Eun Bi menangis tersedu-sedu. Namun, ia tak sanggup berkata apapun dan hanya bisa memperhatikannya.

 

Keesokan harinya Min Joon sedang berjalan kesekolah. Tiba-tiba ia berhenti dan melihat ke sekelilingnya. Ketika semua murid berjalan kesekolah, ia berbalik dan berjalan ke arah yang berlawanan dengan mereka semua.

 

Di kelas guru Kim memberi nasihat pada murid-muridnya. Sebelum keluar kelas, ia melihat meja Min Joon yang kosong. Ternyata, sebelumnya Min Joon memang sudah memberitahu Guru Kim kalau dia tidak bisa masuk hari ini. Ia juga berpesan agar Guru Kim tak menceritakan ini pada ibunya.

 

Guru Bahasa Inggris berbicara dengan Tae Kwang dan Ki Tae. Awalnya ia ingin memberikan berita baik karena kelompok Tae Kwang berhasil mendapat nilai paling bagus. Tapi, beritanya berubah karena ia mengetahui kalau tugas yang dibuat mereka adalah hasil karya orang lain. Dan karena itu, kelompok Tae Kwang akan diberi nila nol.

 

So Young berbicara pada Eun Bi. Seperti biasa ia masih berusaha untuk menjatuhkan Eun Bi. Tapi, Eun Bi tak takut dan menjawab semua perkataannya dengan santai. So Young yang kesal berkata kalau nanti ia pasti bisa merebut teman Eun Bi satu-persatu. Tak sengaja, Song joo lewat dan mendengar itu.

 

Saat jam makan siang So Young tak berani duduk didekat Eun Bi. Ia memilih untuk duduk sendirian. Ia melihat Song Joo dan ia melambaikan tangannya. Tapi, Song Joo tak mau menghampirinya dan berjalan ke meja Eun Bi.

 

Saat sedang sendirian. Song Joo mendapat sms dari tempat audisinya yang memberitahukan bahwa kontraknya sudah siap. Tapi, kelihatanya Song joo tak bahagia sama sekali saat membacanya.

 

Sementara itu, di kantor Guru Min (guru baru), meminta bantuan Guru Kim. Mereka duduk saling berdekatan dan sangat akrab. Tiba-tiba dari belakang muncul sebuah tongkat di tengah-tengah mereka. Itu adalah guru olahraga yang marah dan berkata kalau dikantor tidak boleh ada yang pacaran. Guru Kim pun langsung berdiri dan kembali ketempat duduknya.

 

 

Saat duduk ia menemukan hal misterius di mejanya. Ada sebuah buku, saat dibuka terdapat banyak coretan. Dan saat melihat bagian belakangnya terdapat nama ‘Jung Soo In’. Ia pun langsung berdiri dan membawa buku itu kehadapan ayahnya Tae Kwang. Ia melempar buku itu kehadapannya. Ia berkata seharusnya mereka menerima hukumannya setahun yang lalu jadi mereka tak akan menderita seperti sekarang. Saat Guru Kim keluar, ayahnya Tae Kwang menelpon detektif Park dan memintanya membawakan berkas mengenai kasus Jung Soo In setahun yang lalu.

 

 

Shi Jin, Eun Bi dan Tae Kwang pulang bersama. Shi Jin menanyakan keadaan Yi An pada Eun Bi. Mendengar itu, Tae Kwang jadi kesal. Ia pun mamarahi Shi Jin. Sayangnya, Shi Jin menyalahartikan sikap Tae Kwang . Ia malah mengira kalau Tae Kwang suka padanya. Eun Bi memotong pembicaraan dan berkata ia akan pergi terlebih dahulu. Tae Kwang bertanya apakah Eun Bi akan ke rumah sakit lagi?. Eun Bi mengiyaknnya. Tae Kwang langsung memarahinya dan meminta supaya Eun Bi tidak usah pergi lagi. Tapi, Eun Bi tetap akan pergi ke rumah sakit.

 

Hari sudah malam, tapi Min Joon masih berjalan tanpa arah dan tujuan yang jelas. Ia terlihat sangat kebingungan. Ia akhirnya duduk di bahu jalan sembari menghela nafasnya dalm-dalam.

Bersambung ke part 2