Sinopsis SCHOOL 2015 episode 14 Part 2

 

Eun Bi menemani adik-adik kecilya tidur. Tapi, ia hanya memperhatikan mereka semuanya dari ujung. Ia mengelus kepala Ra Jin.

 

Keesokan harinya, Eun Bi akhirnya memutuskan untuk kembali ke Seoul. Semua anak, mengantarnya sampai ke pinggir jalan. Mereka saling melambaikan tangan. “Selamat tinggal, eonni” ucap anak-anak.

 

Di sekolah, sebuah mobil polisi datang untuk menjemput ayahnya Tae Kwang. Semua murid memperhatikannya, Tae Kwang pun langsung berlari untuk melihat ayahnya.

 

Di kantor polisi, ayah Tae Kang memberikan hasil otopsi Soo In yang asli. Ternyata Soo In memang meninggal pukul 4:30 sore. Tepat disaat jam pelajaran Guru Kim. Penyidik berkata kalau ini berarti tanggung jawab Guru Kim. Ayahnya Tae kwang mengelak dan berkata jika dirinya-lah yang meminta Guru Kim untuk tidak membongkar masalah ini.

 

Yi An membelikan minuman untuk Eun Byul. Mereka duduk berdua dan membicarakan sesuatu. “Seberapa banyak kamu mengenalku?” tanya Eun Byul. “Kupikir, saat masih kecil aku tahu segalanya. Jujur saja, kalau sekarang aku tidak begitu yakin. Sebelum apa yang terjadi di sekolah baru-baru ini, aku bahkan tidak pernah tahu tantang masalahmu.” Jawab Yi an. “Bahkan Eun Bi?” tanya Eun Byul. “Iya. Lee Eun Bi seharusnya senang. Dia punya seorang kakak yang benar-benar melindunginya dari belakang.” Jawab Yi an. “Hey. Tapi, Eun Bi-lah yang melindungi seseorang dari pembully-an dan membuatnya jadi orang yang dibully. tapi aku? orang yang mengabaikan teman yang sedang kesulitan dan malah berlari begitu saja. Terlepas dari semua itu, siapa yang kau pikir lebih tidak bahagia?” tanya Eun Byul. “Go Eun Byul. Itu pasti sangat berat untukmu.” jaab Yi an. “Kamu kecewa padaku, kan?” tanya Eun byul. Yi An tersenyum dan berkata “Hey, aku harus punya alasan untuk dikecewakan”. “Tapi, aku merasa lebih baik sekarang karena kamu datang padaku dengan keadaan yang baik.” ucap Eun Byul sembari tersenyum.

 

Eun Bi sudah sampai dirumahnya. Ia bertanya pada ibu dimana boneka beruangnya. Ibu menjawab kalau boneka itu ada dikamar ibu, karena Eun Byul selalu bersin ketika ada benda berbulu didekatnya. Ibu bertanya siapa yang memberikan boneka itu. “Aaah, itu dari temanku” jawab Eun Bi.

 

Eun Bi datang ke tempat latihan yi an untuk mengembalikan medali emas. Tepat saat itu juga, Yi An baru selesai latihan. Mereka pun akhirnya memutuskan untuk duduk mengobrol berdua.

Yi An : Kudengar kamu pergi ke Tongyeong?

Eun Bi : Iya.

Yi An : Aku memulai pengobatanku setelah kamu pergi.

Eun Bi : Heyy, kamu membuat keputusan yang benar. Saat kakakku kembali aku fikir kamu akan langsung jadi lebih baik. tapi, aku tidak tahu akan secepat ini.

Yi An : Ini tidak seperti itu.

Eun Bi : Tidak apa-apa. Pada akhirnya, aku tidak mampu melakukannya. Tapi, aku masih senang. aku jadi tak perlu untuk mengkhawatirkanmu lagi.

 

Eun Bi pun menyerahkan sebuah kotak berisi medali emas Yi An. “Kamu harus mengembalikannya pada pemiliknya yang sah sekarang. Karena janji yang kamu buat, kamu harus menepatinya. Han Yi An, bagaimana sekarang? apakah kamu lebih baik saat melihat wajahku? Meskipun aku tahu kembalinya Eun Byul tidak bisa menghapus fakta kalau aku berbohong.” Ucap Eun Bi. “Kenapa? apa kamu benar-benar akan menghilang? Aku tahu, aku sudah menderita karenamu. Kuakui kalau aku sedang kacau dan mengatakan hal yang kasar padamu. apa kamu berfikir aku akan menjadi seperti itu? Kalau aku ingin kamu pergi, merasa lega dan bilang ‘sekarang semuanya sudah baik’ apa kau pikir aku akan seperti itu?” Ucap Yi an. Eun Bi tersenyum dan berterimakasih pada Yi An dan berkata dirinya tak akan menghindari Yi an lagi.

 

Eun Bi duduk di halte. Ia melihat layar TV yang berisi berita mengenai ayah Tae kwang yang ditahan polisis. Ia langsung menelpon Te Kwang.

 

Ternyata Tae kwang sedang sendirian ditempat tidurnya. tak ada siapapun disana dan ia sedang sakit. Bahkan, ia tak mempunyai cukup tenaga untuk mengangkat telpon Eun Bi. Baru juga mengangkatnya, Tae Kwang langsung menjatuhkan HP-nya dan tak sadarkan diri.

 

Eun Bi membawanya ke rumah sakit. Tae Kwang yang tertidur, mengigau dengan memangil-manggil ibunya. eun Bi pun mengambil ponsel Tae Kwang untuk menelpon ibunya Tae Kwang.

 

Sementara itu, dirumahnya Eun Byul membuka buku diary-nya dan melihat pesan yang ditinggalkan Soo In untuknya.

 

Ibunya Tae Kwang samapi di rumah sakit. Ia mengels pipi anaknya dan membetulkan selimutnya. Saat keluar dari ruangan ia bertemu dengan Eun Bi. Mereka pun berbicara berdua. “Saat masih kecil ia tertawa dan sangat bahagia. Tapi, karena pekerjaanku aku selalu megabaikannya perasaannya. Paling tidak aku merasa senang, karena disaat seperti ini, Tae Kwang mempunyai teman yang baik seperti kamu. Terimakasih” ucap Ibu Tae Kwang. Sebelum pergi, ia juga menitipkan sebuah hadiah untuk Tae Kwang.

 

Eun Bi masuk kedalam dan menemani Tae Kwang hingga akhirnya bangun.

Eun Bi : Kalau kamu sakit, seharusnya kamu menghubungi seseorang

Tae Kwang : Kamu bahkan datang kemari meskipun aku tidak memanggilmu

Eun Bi : Aku tidak bercana

Tae Kwang ; Apa kamu mengkhawatirkanku?

Eun Bi : Tentu saja

Tae Kwang : Kamu bahkan tidak menyukaiku. Bisakah kamu bersikap seperti ini?

Eun Bi : Jadi, haruskah aku pergi?

Tae Kwang : Tidak. Pokoknya… Terimakasih

 

Perlahan, Tae Kwang menggenggam tangan Eun Bi kemudian kembali memejamkan matanya.

 

 

Eun Byul datang kerumahnya Soo In. Ia bertemu dengan kakak Soo In yang langsung mengajaknya masuk kekamar Soo In. Di kamar itu, semua barang-barang Soo In masih tertata dengan rapi. Foto-foto ketika Soo In bersamanya ada dimana-mana. “Saat dia menghabiskan waktunya bersamamu….kupikir itu adalah saat-saat terbahagia dalam hidup Soo In” Ucap Guru Min.

Eun Byul teringat saat ia bernyanyi bersama dengan Soo In. Ketika mereka tertawa bersama. Tapi, lama-kelamaan Eun Byul mulai menghindari Soo In dan selalu berusaha untuk menghindarinya.

 

 

Eun Byul menangis mengingat itu semua. Ia bahkan sampai terduduk lemas di lantai. “kupikir itu sebabnya, aku begitu keras kepala tentang hal ini. Karena Soo In menganggapmu sebagai satu-satunya temannya.jika saja kamu sedikit lebih dekat dengannya….hanya itulah yang aku inginkan” ucap Guru Min. eun Bi tak sanggup berkata apa-apa dan hanya bisa meminta maaf. Guru min langsung memeluk eun Byul dan berkata “Ini juga pasti sangat berat untukmu. Maafkan aku Eun Byul”

 

 

Di rumahnya Yi an melihat medali emasnya kemudian memikirkan Eun Byul. Kemudian, ia menggantungkan medali imitasinya kemudian memikirkan Eun Bi. Yi an terlihat sangat galau dengan perasaannya sekarang.

 

Tae Kwang yang sedang makan sendirian dirumahnya tiba-tiba ingin menelpon Eun Bi untuk mengajaknya makan diluar.

 

 

 

Mereka pun pergi bersama-sama untuk makan seafood. Tae Kwang benar-benar makan dengan lahap didepan Eun Bi. “Apa tidak ada orang lain dirumahmu?” tanya Eun Bi. “Ada seseorang. Ahjumma yang memasak dan bersih-bersih” jawab Tae Kwang. Ternyata, dari tadi Tae Kwang juga memisahkan daging kepiting untuk Eun Bi. Eun Bi mengambilnya dan berterimakasih. Ia kemudian memberikan hadiah yang dititipkan ibunya Tae Kwang.

 

Tae Kwang membukanya dan itu hanyalah sebuah dai. Tae kwang pun kembali makan dan menaruh kado itu dipinggirnya.

 

Dirumahnya, Yi an masih dilanda virus galau. Tapi, akhirnya ia berdiri dan mengambil sesuatu kemudian berlari keluar rumah.

 

Tae Kwang mengantarkan Eun Bi sampai ke depan rumah. sebelum berpisah Eun Bi bertanya “Haruskah aku memberitahumu bagaimana caranya membuat waktu berlalu lebih cepat ketika kamu sendirian?”. Tae Kwang terseyum dan berkata “Tidak ada hal seperti itu. Bagiku hanya ada satu cara untuk membuat waktu berlalu lebih cepat.”. “Apa itu?” tanya Eun Bi. “Bersama denganmu” Jawab Tae Kwang.

 

Eun Bi langsung terdiam. Tapi, Tae Kwang berjalan mendekatinya perlahan. Mereka saling menatap untuk beberapa saat. Tapi, Tae Kwang semakin endekat dan mencium pipi Eun Bi. Itu membuar Eun Bi benar-benar shock dan diam seribu bahasa.

 

Sementara itu, dari belakang Yi an melihat semua itu, padahal ia sudah membawa medali imitasi yang diberikan Eun Bi padanya ditangannya……………

My comment :

Congrats….. penggemar Eun Bi – Tae Kwang. Paling nggak hubungan mereka udah selangkah lebih maju. Meskipun kita belum tahu sih perasaan Eun Bi yang sebenarnya. Tapi aku seneng bangetttt liat mereka 😀

Ayoo Tae Kwang semangattt, terus dikejar Eun Bi-nya. nanti juga cewek mah akhirnya pasti luluh kalo dipepet terusss. alasan aku bener-bener suka sama karakter Tae kwang adalah sifatnya yang meskipun diluar kekanak-kanakan tapi dilamnya udah bener-bener dewasa. Dan selalu mengerti keadaan orang-orang disekitarnya. mungkin salah satu alasan dia bisa kayak gitu juga karena latar belakang keluarganya yang broken home yaa 😦

Sama kayak Yi an yang pada awalnya bener-bener gak suka sama Eun Bi. Tapi, setelah Eun Bi-nya selalu baik dan perhatian sama dia, akhirnya sekarang dia luluh dan jatcin sama Eun Bi juga, kan.

Tapi, kok aku kasian yaa sama Eun Byul. Gimana nasibnya dia kalau tahu Yi An sukanya sama Eun Bi??? Hah, serba salah juga siiih. Tapi, karena ini judulnya aja SCHOOL berarti kita jangan terlalu berharap mengenai cinta-cintaan yaa 😀

Kalian ngerasa gak sih, sampai episode 14 ini berasa plot-nya itu masih ada yang bolong-bolong dan bikin kita jadi kurang puas gitu 😦

Lagi-lagi tentang kasus Soo In. Gak ada fakta yang mengejutkan sih. Cuman waktu kejadian. Bagaimanapun, karena sekolah udah memanipulasi hasil otopsinya jadi Soo In meninggal jam 7:30 pas gaada siapa-siapa disekolah emang jadi gak ada yang bisa disalahkan atas kasus ini. Sedangkan, kalau mereka membuka hail otopsi yang asli yaitu Soo In meninggl jam 4:30, udah jelas kalau Guru kim pasti yang disalahkan. Karena dialah yang bertanggung jawab pada saat itu. Secara pas jam pelajarannya, sementara Ayahnya Tae Kwang melakukan ini selain untuk melindungi Guru kim juga untuk menjaga reputasi sekolah 😦