Sinopsis SCHOOL 2015 episode 15 Part 2

 

Handphone So Young sudah kembali benar. Tapi, operator berkata bahwa data yang berhasil diselamatkan hanya 70%.

 

 

Berita mengenai anak direktur yang berada diseolah ini sudah menyebar. anak-anak dikelas membicarakan tentang itu. Untungnya, Tae Kwang masih bisa menahan emosinya dan tak bertindak gegabah seperti dulu.

 

Ayahnya Tae Kwang duduk sendirian. Tiba-tiba ia melihat seorang ayah yang sangat kegirangan karena mendapat surat dari anak laki-lakinya. Karena hal itu, ayahnya Tae Kwang pu jadi teringan akan anak satu-satunya itu.

 

 

Yi an menghampiri Eun Byul yang sedang membaca buku di perpustakaan. Ia duduk dihadapan Eun Byul dan berkata “Kamu ingat, kan. Dulu kita sering melakukan hal ini. Aku selalu menunggumu membaca buku berjam-jam” ucap Yi An. Eun Byul tersenyum dan berkata “Siapa suruh? Itu kan kemauanmu sendiri. Hey, kemana Yi An penakut yang dulu? Sekarang kamu sudah banyak berubah yah”.

 

Yi An beridiri karena ingin menceritakan sesuatu pada eun Byul. Namun, entah kenapa ia tiba-tiba mengurungkan niatnya dan pergi untuk latihan.

 

Eun Byul mengunjungi makam Soo In. Sambil menangis dalam hatinya ia berkata “Soo In, aku meminta maaf. Karena telah mengacuhkanmu waktu itu. Tapi aku tetap boleh mengunjumi kesini, kan? Karena kita teman”.

 

Dari belakang Guru Kim dan Guru Min menemani Eun Byul.

 

 

Guru Kim mengucapkan kata-kata perpisahannya di depan kelas. “Membuat kesalahan adalah bukan hal yang memalukan. Dan tidak mengakui kesalahan adalah hal yang benar-benar memalukan. Tapi bagaimanapun juga, kalian baru berusia 18 tahun” itulah kata-kata terkahir dari Guru Kim. Sebelum keluar semua murid memberikan ucapan salam yang terakhir dan berterimakasih untuk Guru Kim.

 

 

 

Guru Kim membawa barang-barangnya kemobil. Tapi betapa terharunya dia ketika melihat kaca mobilnya sudah dipenuhi pesan-pesan dari semua muridnya. Matanya mulai berkaca-kaca ketika membaca pesan itu satu persatu. Apalagi, ketika melihat keatas, ternyata para muridnya sedang melihatnya dari jendela. Mereka berteriak memanggilnya dan melambaikan tangan mereka dengan wajah yang yang sedih juga. “Pak, aku mencintaimu….”, “Pak… kembali lagi….. jangan pergi”, “Pak, terimakasih….” itulah beberapa ucapan para murid untuk nya yang berhasil membuatnya begitu terharu dan bangga karena telah menjadi guru untuk mereka selama ini.

 

 

Saat malam hari, Yi An menemui Eun Byul. Dia memberikan, medali emas yang memang seharusnya ia berikan kepada Eun Byul. Sayang, eun Byul bahkan tak mengingat mengenai permintaannya itu. Yi ah hanya tersenyum dan ia sudah mengira jika Eun Byul pasti lupa. Ia pun akhirnya mejelaskan jika didirnya kakan mengakhiri cinta bertepuk sebelah tangannya kepada Eun Byul. Eun Byul hanya tersenyum mendengarnya, sebenarnya ia pernah memikirkan hal ini akan terjadi. ia pernah merasa takut jika suatu saat Yi An akan meninggalkannya. Tapi sekarang ia sadar, “Hatimu hanyalah milikmu” ucap Eun Byul. Tapi, Yi an berjanji ia akan tetap menjadi sahabat yang baik untuk Eun Byul selama-lamanya sampai kapanpun juga.

 

Di depan cermin, Tae Kwang mengenakan setelah jas lengkap. Ia bahkan menggunakan dasi pemberian ibunya.

 

Ternyata, Tae Kwang pergi menemui ayahnya di penjara. Saat-saat mengharukan terjadi. Meskipuntak banyak kata yang keluar dari bibir mereka. Tapi, kita mengerti jika mereka benar-benar sangat bahagia ketika bisa bertemu. Ayah tersenyum ketika Tae Kwang bercerita mengenai dasi pemberian ibunya. Ayah juga meminta maaf karena telah menunjukkan sisi lemahnya kepada Tae Kwang. Tak terasa, waktu kunjungan telah habis. Sebelum pergi Tae Kwang hanya berkata “Ayah…..”

 

Di mobil, tangis Tae Kwang pecah. Ia mengingat setiap perkataan ayahnya baik-baik. Ia sangat sedih dan menginginkan ayahnya kembali lagi.

 

 

Yi an sedang menunggu bis. Kebetulan, Eun Bi sedang berada didalam bis. Ia pun langsung masuk ke dalam bis itu dan duduk disamping eun BI. Ia mulai berkata hal-hal yang membuat eun Bi canggung. untuk itu, Eun Bi memutuskan untuk turun duluan. Yi An menahannya dengan memegang tangannya. “Sekarang, aku punya dua pilihan. Kita pulang bersam-sama atau kita diam disini lebih lama” ucapnya. Eun Bi tak menjawab dan hanya tersenyum pada Yi An.

 

 

Mereka berjalan berdua. Eun Bi bercerita jika besok ia ingin pergi ke sekolah dan mengucapkan  perpisahaan pada teman-temannya karena ia sudah menemukan sekolah baru. Ia juga berterimakasih tas semua yang telah Yi an lakukan padanya “Kamu juga bisa mencintaiku karena aku hidup sebagaiGo Eun Byul” ucap nya. Yi An melihat ke sekulilingnya kemudian berkata”Kamu ingat tempat ini (tempat Yi An dan Eun Bi lari pagi setiap hari), kan?”. Eun Bi mengangguk, mmengiyakannya. Yi an menjelaskan jika mereka sudah sering melewati tempat ini. Tapi, hari ini adalah pertama kalinya ia datang bersama Lee Eun Bi yang sesungguhnya. Untuk itu, ia ingin Eun Bi tidak pindah kemanapun, karena ia ingin memulai semuanya dari awal lagi bersama Lee Eun Bi. Perlahan, Yi An berjalan mendekat dan menarik Eun Bi ke pelukannya.

 

Euun Bi pergi ke sekolah, Tae Kwang yang baru datang langsung mengenalinya dan menghampirinya. Ia memastikan itu dengan memukul kepala Eun Bi, dan benar saja karean gadis didepannya ini tak memukulnya balik berarti itu memang Eun Bi.

 

 

Dari belakang, So Young melihat itu dan mengetahui jika kali ini Eun Bi yang ada didepannya. Ia pun mengikuti Eun Bi dan memperhatika gerak-geriknya dari jauh. Sepertinya ia sudah merancang sebuah rencana jaha. Tapi, sebelumnya, ia menelpon Eun Byul dan bercerita mengenai video  yang diambilnya di Tongyeong.

 

Mendengar hal itu, Eun Byul panik dan berlari pergi naik taksi. Sementara itu, di kelas, Eun Bi memberanikan diri untuk bercerita di depan kelas.

 

Eun Byul baru sampai didepan sekolah. Ia berlari sekuat tenaganya. Di depan kelas Eun Bi bercerita jika ada sesuatu hal yang ingin ia ceritakan.

 

 

Belum sempat bercerita, pintu kelas terbuka dan Eun Byul masuk. Jelas saja, semua murid langsung terkejut melihatnya. Berbeda dengan So Young, yang langsung berdii dan berjalan ke depan. Dengan bangga ia berkata “Bener kan kata aku! Lee eun Bi, dari Tongyeong, belum meninggal!!!!”

My Comment :

Meskipun tak ada begitu banyak kemajuan, diepisode ini aku makin dan makin jatuh cinta sama Tae Kwang. Makin lama dia makin dewasa. Dimana dapet cowok kayak gitu????

Buat Yi An, aku juga suka Yi an yang sekarang. Akhirnya dia bisa mengungkapkan apa yang ada didalam pikirannya. Saat pelukan sama Eun Bi, aku punya feeling kalau Eun Bi juga suka sama dia. Soalnya, tangan Eun Bi hampir memeluk balik Yi An. Senyuman Eun Bi juga berbeda, nampak jelas kalau itu adalah senyuman untuk orang yang lebih dari sekedar temannya.

Ketika dengan Tae Kwang, Eun Bi lebih terlihat seperti sahabat aja. Nggak lebih, dia tertawa dan bahagia bersamanya, tapi sepertinya tak ada perasaan lebih daripada itu. Okayy, mau gimana lagi??? Taebi shipper 😦 Entahlah, karena sesuai kata Eun Byul “Hatimu adalah milikmu”. Tak usah terpengaruh oleh omongan orang sekitar, dan perasaan kasihan pada orang lain. Yang bisa menentukannya hanyalah dirinya sendiri.

Dan Eun Byul…. pada kenyataannya dia juga memang belum jatuh cinta seutuhnya pada Yi An. Dia juga masih meragukan perasaannya. Karena, selama 10 tahun kebelakang mereka selalu bersama dan Eun Byul tak pernah mengawalinya dengan rasa cinta, ia hanya menganggapnya sebuah persahabatan. Tapi tetep aja rada sebel sama Yi An. Setelah 10 tahun suka sama Eun Byul, tiba-tiba dia belok 😦

Untuk So Young ! Gila yaaah, udah mau tamat masih belum tobat??? Ini anak pengen dibikin rujak bebek, kalii ya??? Udah bingung aku komentar apa buat ini orang 😦

Terakhir, aku juga mau ikutan mengucapkan terimakasih untuk Guru Kim. Ahhhh, andaikan aku pernah diajar sama guru yang seperti ituuu. Nanti kalau kalian para pembaca ada yang jadi guru, tolonglah jadi guru yang seperti Guru Kim. Bukan cuman jadi pengajar yang baik tapi jadilah juga pendengar yang baik. Jangan cuma marah-marah dan ngasih tugas numpuk 🙂