Sinopsis Hidden Identity Episode 5

[ Sinopsis Episode 4 part 2 ]

Hohoho… maafkan kemalesan sayaa ini. Sebenernya udah dibikin sih, tapi mandet-mandet mulu. Karena udah ketinggalan 4 episode mulai dari sekarang sinopsisnya mau dibikin satu part aja yaa. Kalau nanti udah kekejar mungkin dibikin 2 part lagi. Maaf, karena aku gak detail nyeritainnya, cuman inti-intinya aja

Untunglah… di episode kali ini masalah-nya gak melulu di kasus hologram yang bikin pusiang itu. Kali ini, udah mulai pindah ke kasus yang lain nih. Mau tahu gimana ceritanya…. Langsung aja baca sinopsisnya 😀

———————————————————————–

[ EPISODE 5 ]

———————————————————————–

Berkat dukungan dan kepercayaan dari Ketua tim, Gun Woo mampu melanjutkan usahanya untuk menangani Bom dihadapannya. Dengan keringat yang bercucuran wajahnya, Gun Woo memantapkan hati dan pikirannya untuk memotong sebuah kabel berwarna merah yang diyakini-nya bisa menghentikan bom itu.

Mereka sudah pasrah dengan apapun yang akan terjadi. Huffft….. usaha Gun Woo tak sia-sia, tepat di 2 detik terakhir, timer-nya langsung berhenti.

Tak lama kemudian, bantuan pasukan dari kepolisian tiba di lokasi. Tapi, bagaimana dengan Tae Pyung dan Min Joo? Masing-masing dari mereka masih harus berjibaku untuk melawan kedua penjahat itu. Setelah mengeluarkan usaha dan tenaga yang cukup besar, mereka akhirnya bisa melumpuhkan lawan mereka masing-masing.

Sial….. kedua pria itu memilih jalan akhir yang sama, yaitu bunuh diri. Pria yang satunya memilih untuk lompat dari gedung. Sementara, yang satunya lagi, lebih memilih untuk menggorok lehernya dengan pecahan kaca.

Tae Pyung, menggeledah saku si pria yang lompat dari gedung. Ia berhasil menemukan sebuah USB. Tak lama kemudian, Min Joo datang menghampirinya dengan pakaian yang berlumuran darah. “Apa kau pernah melihat seseorang yang tertawa sebelum mati? Ini pertama kali aku melihatnya” celetuk Tae Pyung.

Tim gegana, mengangkat bom dari tubuh Yoon Mi (buat apa juga sih? Orangnya bom-nya udah mati). Mereka juga, membawa Yoon Mi ke tempat yang lebih aman.

Kini, tinggal anggota Tim Khusus yang berkumpul di ruangan itu. Min Joo memberitahukan, pria yang bunuh diri karena menggorok lehernya sendiri itu meninggal saat dalam perjalanan ke rumah sakit. Tae Pyung menyadari sesuatu yang aneh, semua bawahan Ghost yang telah bertemu dengan mereka, lebih memilih untuk mengakhiri hidupnya daripada tertangkap. Ini berarti, mereka tak hanya berkerja untuk uang.

Di mobil, Ketua Tim menelpon atasannya. Namun, telponnya tidak aktif. Ia pun meninggalkan sebuah pesan suara untuknya. Begitu tiba dikantornya, semua pegawai nampak begitu kebingungan. Duk Ho menghampirinya, kemudian mengatakan jika ada seseorang yang sedang menunggunya di dalam.

Ternyata, orang itu adalah kepala kantor NIS. Ia berbicara dengan kata-kata yang agak berbelit-belit. Intinya sih, tugas Ketua Tim hanya sampai disini saja. Ia juga meminta, agar Ketua Tim tak berusaha untuk mengejar Ghost lagi. Tentu saja, tak ada yang bisa mengehntikan ambisi ketua Tim dengan semudah itu. Ketua Tim berkilah jika dirinya bukanlah agen NIS, yang bisa disuruh-suruh seenaknya saja. Kepala NIS, mengingatkan jika semua yang telah Ketua Tim lakukan selama ini sudah melampaui batas.

Ketua Tim mengiyakannya. Namun, jika ia harus berhenti, maka ia akan membocorkan berita mengenai keteledoran fatal yang telah dilakukan oleh NIS. Yang tentu saja, akan menghancurkan integritas NIS dihadapan publik. “Apakah ini ancaman?” tanya kepala NIS. “Anggap saja ini sebagai permintaan” jawab Ketua Tim.

Akhirnya, Kepala NIS tak bisa berbuat apapun. Sebelum keluar dari ruangan itu, ia berkata jika situasi diantara mereka akan menjadi semakin memburuk. Padahal, ia berharap hubungan diantara mereka bisa lebih baik dibandingkan 8 tahun yang lalu.

Kembali ke lokasi penculikan, seorang pria dengam seragam anggota tim kepolisian. Berjalan ke tempat yang agak tersembunyi. Ia jongkok, kemudian melepas sebuah plester di kabel besar yang ternyata didalamnya terdapat sebuah SD Card.

Ternyata, sebelum bunuh diri, penjahat itu sudah mempersiapkan semuanya dengan rapi. Ia melepas memori ponselnya kemudian menaruhnya dengan rapi di tempat itu. Hingga, tak ada yang mencurigainya satu pun.

Di rumah sakit, Tae In akhirnya siuman. Gun Woo yang berada di sampingnya nampak begitu senang. Namun, Tae In tak mau menatapnya dan memilih untuk memejamkan matanya lagi. Meskipun demikian, Gun Woo tetap menceritakan mengenai dirinya yang sekarang bergabung dalam Tim Investigasi khusus. Dengan mata yang tertutup, Tae In menentangnya dan berkata bahwa itu bukan tempat yang tepat untuk Gun Woo, cukup dirinya saja yang hidup dalam kegelapan. Ia juga meminta Gun Woo untuk melupakan Tae Hee.

Di kantor, Min Joo membuat 2 gelas kopi, salah satunya untuk Gun Woo. “Americano atau Latte?” tanya Min Joo. Tanpa bicara, Gun Woo mengambil kopi Americano. Min Joo mengangguk, kemudian berkata kalau selera Gun Woo dan Tae In ternyata sama.

Tak lama kemudian, Ketua Tim tiba dan langsung mengajak mereka untuk rapat. Kali ini, Ketua Tim berhasil mendapatkan informasi baru, yaitu mengenai seorang pria bernama Lee Mo Sung yang ternyata menyelundupkan kedua orang penjahat itu ke Korea.

Ketua Tim juga menunjukan foto seorang pria bule bernama Yasuru Bajef, dia adalah warga Uzbekistan yang datang sekitar dua bulan yang lalu. Dan telah beberapa kali, terlihat bersama Lee Mo Sung. Dulunya, pria itu adalah ahli bahan peledak di Uzbekistan.

Keua Tim meminta Duk Ho untuk menggali informasi lebih banyak mengenai Yasuru, sementara yang lainnya lebih fokus kepada Lee Mo Sung. “Fakta bahwa ghost kembai muncul…. Ini berarti rencananya akan dimulai lagi. Ini akan menimbulkan banyak korban lagi. Ini akan semakin sulit, untuk itu ayo kita cepat bergerak” perintah Ketua Tim.

Dengan keahliannya, Min Joo memata-matai orang-orang disekitar Lee Mo Sung. Bahkan, dengan mudahnya, ia berhasil mengambil gambar orang-orang itu.

Ketua Tim menemui Tae In dan menjelaskan jika tim khusus memang sangat membutuhkan Gun Woo. “Bukan tim yang membutuhkannya. Kau-lah yang membutuhkan Gun Woo” celetuk Tae In. “Gun Woo sendiri yang memutuskannya, bukan aku” ucap Ketua Tim. “Aku juga memutuskan hal yang sama 8 tahun lalu” ungkap Tae In.

“Aku tahu kau melewati masa yang sulit… tapi, jangan lupakan usaha kita selama 8 tahun ini. Kita tidak dapat menyia-nyiakannya” pinta Ketua Tim.

Tim khusus kembali mengadakan rapat untuk mendiskusikan hasil temuan mereka. Ternyata, Lee Mo Sung mempunyai sebuah agensi model bernama ‘Heaven Entertainment’. Hebatnya, Lee Mo Sung tak pernah mempunyai jejak kriminal dari tahun 2009. “Si brengsek ini pintar dan sangat berhati-hati” celetuk Tae Pyung.

Min Joo menunjukan foto seorang pria yang merupakan bahawannya Lee Mo Sung.  Pria itu bernama Park Chung Sik, dia pernah ditangkap tahun 2008 dan 2010. Dia dituduh terlibat dalam kasus black market dan pembunuhan.

Ketua Tim, meminta mereka semua untuk mencari bukti mengenai penyelundupan dua orang penjahat yang sebelumnya bunuh diri itu. Tae Pyung memotong pembicaraan dan memberitahukan jika Yasuru sama sekali tak bisa dihubungi. Untuk itu, mereka perlu memanfaatkan seseorang di sekitar Lee Mo Sung.

Min Joo menjelasakan, jika siang ini Park Chung Sik akan pergi ke tempat pemotretan dan mereka bisa mulai melacaknya. Dengan senang hati, Tae Pyung menawarkan dirinya untuk pergi kesana, sekalian melihat para model. Sayang…. nampaknya tak ada yang setuju akan hal itu.

Duk Ho berkata jika ada seseorang yang cocok untuk pergi kesana. Ia menunjuk ke arah Min Joo yang sedang menguap karena gantuk. Saat membuka matanya, ia kaget karena semua orang sedang menatapnya. Sambil nyengir, Min Joo berkata kalau dirinya tak begitu yakin akan berhasil untuk melakukan tugas ini.

Min Joo langsung melakukan aksi penyamarannya. Kali ini, sebagai seorang model pakaian sport. Badannya yang ramping serta wajahnya yang cantik berhasil menarik perhatian Park Chung Sik. Buktinya, mata Chung Sik tak bisa berhenti untuk menatap ke arah Min Joo.

Meskipun agak kaku, Min Joo tetap harus bisa berpose di depan kamera layaknya seorang model. Tepat saat pemotretan selesai, Park Chung Sik langsung menghampirinya dan mengajaknya makan berdua.

Rencana penjebakan dimulai….. Min Joo dengan gayak ‘polos’-nya berhasil membuat Chung Sik begitu tergila-gila padanya. Chung Sik bahkan terus merayu dan menjanjikan karir model yang lebih cemerlang untuk Min Joo. Min Joo pura-pura percaya dan senang akan hal itu, ia bhkan mengajak Chung Shik untuk ‘Love Shot’.

Ternyata, itu adalah bagian awal dari rencana Min Joo. Secara sengaja, ia menumpahkan minumannya ke pakaian Chung Sik, setelah itu, datanglah seorang pelayan yang memberikan tissue. Saat Chung Sik sibuk mengelap pakaiannya, Min Joo mengambil ponsel Chung Sik kemudian memberikannya pada si pelayan.

Pelayan membawa ponsel itu ke meja Duk Ho. Hanya dalam hitungan detik saja, Duk Ho berhasil meng-hack ponsel itu. Selanjutnya, giliran Gun Woo yang mengembalikan ponsel itu kepada Chung Sik dengan alasan ponsel itu terjatuh. Nampaknya, Chung Sik agak curiga. Untungnya, Min Joo dapat mengalihkan perhatian Chung Sik dengan mudah.

Ketertarikan Chung Sik pada Min Joo, ternyata sangatlah besar. Buktinya, malam itu juga, Chung Sik langsung membawa Min Joo ke studionya. Untuk berjaga-jaga, Gun Woo beserta Tae Pyung mengawasinya dari luar.

Dasar pria hidung belang, Chung Sik sepertinya sangat ingin mecium Min Joo. Ia terus mendekatkan wajahnya dan itu tentu saja membuat Min Joo kebingungan. Kalau dia menjerit rencanya pasti akan terbongkar. Untungnya, sirine mobil Chung Sik berbunyi dan itu membuatnya langsung berlari kebawah untuk mengecek apa yang terjadi.

Min Joo memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Ia masuk ke ruangan Lee Mo Sung dan menemukan sebuah laci yang terkunci. Dengan keahliannya ia berhasil membuka laci itu itu menggunakan jepit rambut yang digunakannya.

Di bawah hal tak terduga terjadi. Gun Woo beserta Tae Pyung melihat Lee Mo Sung baru pulang. Entah apa yang terjadi, Lee Mo Sung bahkan memukuli Chung Sik. Takut hal buruk terjadi, Gun Woo menelpon Min Joo dan menyuruhnya untuk segera pergi dari sana.

Sayangnya, Min Joo yang keras kepala menolak dan tak ingin pergi sebelum mendapatkan sesuatu. Usahanya tak sia-sia, ia menemukan pasport kedua penjahat itu. Belum sampai disitu saja, ia juga menemukan banyak pasport lainnya.

Sial, rombongan Lee Mo Sung sudah tiba di dalam studio. Mo Sung melihat ke dalam ruang kerjanya. Namun, entah bagaimana caranya, Min Joo sudah lebih dulu berada diluar. Chung Sik merasa lega kemudian mengenalkan Min Joo pada bos-nya.

Bukan Mo Sung namanya kalau percaya begitu saja dengan segala kebetulan yang terjadi barusan. Ia menaruh curiga yang begitu besar pada Min Joo, ia bahkan meminta Min Joo untuk menyerahkan ponselnya.

Tak ada pilihan lain, Min Joo pun melakukannya. Mo Sung mengecek ponsel Min Joo, kemudian menelpon orang yang terakhir kali menelponnya (Gun Woo).

Untungnya, Tae Pyung yang berada disamping Gun Woo sudah bisa menebak apa yang terjadi. Ia menjawab telpon itu dan berbicara dengan dialek ahjussi-nya. Merasa aman, Mo Sung pun membiarkan Min Joo untuk pergi, sementara Chung Sik harus berbicara dengannya.

Mo Sung langsung memarahi dan memukul Chung Sik yang telah seenaknya membawa perempuan asing ke tempatnya. Chung Sik yang kesakitan, berjanji untuk tak melakukan hal itu lagi.

Min Joo kembali ke kantor dan langsung memberitahukan mengenai paspor yang ditemukannya. Karena sudah ada bukti yang cukup, Ketua Tim mengajaka mereka untuk langsung menagkap Lee Mo Sung.

Tiba-tiba Duk Ho datang dan memberitahukan jika ia telah mendapatkan informasi mengenai Yasuru, orang itu ditemukan meninggal di dekat Sungai Han 3 hari yang lalu. Ia meninggal karena diserang dengan sebuah pissau carabiner. Min Joo ingat kalau salah satu bodyguard-nya Lee Mo sung memiliki pisau seperti itu.

Berdasarkan bukti-bukti itu, berarti mereka bisa menangkap pembnuhnya dengan mudah. Yang jadi masalahnya sekarang, mengapa Yasuru dibunuh?

Min Joo berfikir sejenak, kemudian berkata jika ia sepertinya tahu alasannya, ia melihat foto wanita di liontin Yasuru. Dan ia menemukan parpor wanita itu di dalam loker Lee Mo Sung. Anehnya, ia menemukan banyak sekali paspor wanita asing asal Uzbekistan di dalam loker itu.

Duk Ho menemukan identitas  wanita itu. Ia bernama Borona, ia termasuk dalam daftar orang hilang. Dan yang lebih mengejutkan Yasuru telah bertunangan dengan Borona. Ketua Tim menyimpulkan, jika Yasuru datang ke Korea untuk mencoba mendapatkan Borona kembali. Itu terbukti dengan Yasuru yang beberapa kali mentransfer uang dalam jumlah besar ke rekeningnya Lee Mo Sung. Namun setelah Lee Mo Sung mendapatkan uangnya, ia langsung membunuh Yasuru begitu saja.

Min Joo berkata jika mereka bisa menangkap Lee Mo Sung sekarang. Tapi, resikonya mereka tak bisa  menemukan keberadaan para wanita asing itu. Akhirnya, Ketua Tim memilih untuk mengulur waktu, ia memerintahkan tim-nya utuk membuat skenario untuk membebaskan para wanita itu. Namun, tetap saja target utama mereka adalah Lee Mo Sung. Tepat saat itu juga, mereka mendapatkan informasi dari ponsel Chung Sik. Ada seorang profesor yang menghubungi Chung Sik.

Chung Sik sepertinya akan membawa Borona ke suatu tempat. Nampak jelas, jika Borona tak bahagia dengan kondisinya sekarang. Ia melamun dan membayangkan saat-saat bahagianya bersama Yasuru. Mobil itu berhenti di  sebuah hotel. Dan ternyata, pasukan tim khusus sudah tiba lebih dulu disana.

Ternyata si profesor itu ingin menyewa Borona :(, tanpa rasa curiga apapun, Chung Sik menyuruh Borona untuk masuk. Setelah pintunya ditutup, ternyata sudah ada Tae Pyung yang menunggunya.

Tae Pyung pun, menyuruh si profesor untuk menunggu di dalam toilet saja. Tak lama kemudian, Min Joo dan Gun Woo juga masuk ke dalam kamar itu. Karena sesama wanita, Min Joo-lah yang mampu membujuk Borona untuk menceritakan apa yang dialaminya. Berdasarkan pengakuannya, sekarang ini ia tinggal bersama 5 orang lainnya. namun, di tempat sebelumnya, ia tinggal bersama 20 orang wanita. Sayangnya, ia tak mengetahui alamat tempatnya tinggal karena mereka semua dikurung disana.

Di kantor, Tim Investigasi Khusus kembali mengadakan rapat. Min Joo menceritakan semua informasi yang didapatnya. Dari hasil pembicaraannya dengan Borona, ia menemukan fakta bahwa Borona tak mau jika dibebaskan sendirian. Ia menitipkan pesan agar mengabari keluarganya jika dirinya baik-baik saja. Yang menyedihkan, ia bercerita mengenai Yasuru. Menurutnya, Yasuru pasti tak akan mencintainya lagi karena kondisinya sekarang sudah tak suci lagi. Min Joo yang tak tega, terpaksa berbohong dengan mengatakan, jika Yasuru pasti masih tetap mencintai Borona.

Kemudian, Duk Ho memberikan informasi, bahwa ada kasus orang hilang yang mirip dengan ksusnya Borona. Jika memang benar, berarti wanita itu juga berada ditangan Lee Mo Sung. Kita bisa menggunakan cara Yasuru untuk menjebak Lee Mo Sung kali ini.

Tanpa mengulur-ulur waktu lagi, Tae Pyung menyamar sebagai seseroang bernana Choi Tae Poong. Ia akan melakukan hal yang sama seperti yang Yasuru lakukan sebelumnya. Ia menemui Lee Mo Sung dan bertanya mengenai wanita itu. Ia juga menawarkan uang yang banyak untuk Lee Mo Sung.

Sama seperti biasanya, Lee Mo Sung tak akan mudah percaya begitu saja. Bahkan salah satu, bodyguard-nya langsung menaruh pisau diperutnya Tae Pyung. Gun Woo yang mengawasi dari jauh, ingin keluar untuk menolong Tae Pyung. Namun, Min Joo menahannya dan berkata bahwa tak akan terjadi apapun, karena mereka sedang berada di tempat ramai.

Ternyata memang benar, Mo Sung melakukan itu hanya sebbagai bentuk ancaman terhadap Te Pyung. Ia menelpon rekannya di kepolisian untuk melacak identitas Tae Poon (nama samaran Tae Pyung). Setelah di cek, tak ada hal yang mencurigakan dengan Tae Poong. Akhirnya, ia setuju dengan perjanjian mereka dan mengambil uang muka dari Tae Poong.

Segera setelah rombongan Lee Mo Sung meninggalkan tempat itu, Gun Woo dan Min Joo membuntutinya dari belakang.

Didalam sebuah rumah, Lee Mo Sung mengeniaya seorang wanita hingga tak berdaya. Karena ternyata wanita itu mencoba untuk melarikan diri. Borona yang tak tega melihatnya, berlari meminta maaf dan memohon agar temannya itu dilepaskan. Namun, Mo Sung malah menodongkan pisau ke lehernya Borona. Merasa hidupnya terancam, Borona terpaksa menceritakan mengenai polisi yang sudah menunggunya diluar.

Setelah melihatnya sendir lewat kaca jendela, Mo Sung hanya tersenyum kemudian menelpon Tae Poong untuk bertemu lagi dengannya.

Ternyata, itu hanyalah akal-akalannya Lee Mo Sung. Ia menyuruh Chung Sik untuk menemui Tae Poong, sementara ia akan mengurus para wanita asing ini.

Gun Woo dan Min Joo yang melihat hal ini, terpaksa harus membagi tugas mereka. Gun Woo bertugas untuk membuntuti Chung Sik. Sementara, Min Joo memilih untuk tetap mengawasi tempat ini.

Di dalam rumah,  Mo Sung memerintahkan bodyguard-nya untuk mengurus Min Joo, kemudian membawanya ke pabrik bersama para wanita asing. Sebelumnya, Mo Sung juga memberi perintah pada Chung Sik untuk langsung membunuh Tae Poong segera seteleh mendapatkan uangnya.

Min Joo melihat para wanita asing termasuk Borona masuk ke dalam sebuah mobil. Ia berjalan mendekat, kemudian melihat sosok bodyguard Mo Sung yang sepertinya telah mengetahui keberadaannya. Untuk itu, ia menginformasikan jika mulai dari sekarang, ia akan memutus segala bentuk komunikasi tapi ia akan mengaktifkan GPS-nya.

Ketua Tim, meminta agar Min joo tak melakukan hal berbahaya. Namun, Min Joo tak mempedulikannya dan memberanikan dirinya untuk mendekat ke mobil. Sesuai dugaan, bodyguard Mo Sung langsung menyergapnya dan berhasil menyeretnya ke dalam mobil. Untungnya, Min Joo berhasil menaruh GPS-nya ke dalam saku si bodyguard itu.

Setelah sinyal dari Min Joo benar-benar menghilang, Ketua tim langsung bergegas untuk menyelamatkan Min Joo. Gun Woo juga memutar mobilnya dan memilih untuk mmbantu menyelamatkan Min Joo.

Sial…. kali ini penjahatnya memang benar-benar teliti. Si bodyguard menemukan GPS disakunya. Ia pun langsung melempar GPS itu ke jalanan.

Beralih ke Tae Pyung, dengan santai ia berjalan menuju lokasi, meskipun dirinya sudah mengatahui jika Chung Sik sedang membuntutinya dari belakang. Dan saat situasinya tepat, ia langsung membalikan badan dan menghajar Chung Sik dengan gampang. Tak butuh waktu yang lama, hngga akhirnya Chung Sik mengalah dan mau menceritakan lokasi Lee Mo Sung.

Tae Pyung pun, langsung menghubungi anggota tim khusus untuk memberitahukan info yang baru saja didapatkannya. Tak perlu waktu yang lama, Gun Woo dan Ketua Tim langsung menuju kesana.

Sementara itu, Min Joo sadarkan diri dalam keadaan wajah yang babak belur dan Mo Sung sudah duduk santai dihadapannya. “Menyerahlah saja” ucap Mo Sung seraya tertawa.

Lebih parahnya lagi, Mo Sung berniat unntuk melecehkan Min Joo. Tak suka diperlakukan seperti itu, Min Joo langsung meludahi wajah Mo Sung.

Merasa amarahnya terpancing, Mo Sung langsung menendang kemudian menginjak-injak badan Min Joo. Tak lama kemudia, Gun Woo dan Ketua tiba di tempat itu.

Baru juga tiba, mereka langsung disambut oleh para ajudan Lee Mo Sung. Ketua Tim menyuruh Gun Woo untuk masuk mencari keberadaan Min Joo. Sementara dirinya, akan mengurus semua orang itu.

Mo Sung hendak menghajar Min Joo dengan sebuah besi panjang. Untungnya, tepat saat itu juga, Gun Woo masuk ke ruangan itu.

Dalam waktu yang singkat, Ketua tim bisa mengalahkan para ajudannya Lee Mo Sung. Sementara Gun Woo, harus bersusah payah untuk melawan bodyguard-nya Lee Mo Sung, punggungnya bahkan tertusuk pisau carabiner yang selalu dibawa-bawa pria itu…..

My Comment :

Aiih, bawahannya Ghost ternyata lebih setia daripada yang kita bayangkan. Mereka bukanlah orang-orang yang direkrut sembarangan. Ada sebuah motif khusus dibalik kerjasama mereka dengan Ghost.

Siapa sih si Ghost ini???? Setiap episode kita dihadapkan pada kasus yang sedikit demi sedikit membawa kita lebih dekat dengan Ghost. Atau bahkan, Ghost itu udah deket, cuman kita gak nyadar.

Jujur, aku juga baru nonton sampe episode 6 Jadi, aku juga ketinggalan niih, semoga aja bisa beres secepetnya yaaaa

Sedikit spoiler, episode berikutnya Tae In udah sembuh (ajaib bener yaaa, kaki udah dipalu gitu tapi bisa berdiri dengan tegak lagi). Semoga dia tetep berada di pihaknya Tim Investigasi Khusus 😀

*Heheh….. sedikit promosi. Yang punya akun instagram bisa di follow akun saya –> erindalia , kasian banget follower-nya baru dikit. Aku juga baru inget punya akun instagram :D, yang mau follow pasti di follow back. Thanks…..*

[ Sinopsis Episode 6 ]