Di panti asuhan, Yeo Kyung melihat jam sudah menunjukkan pukul 2 pagi. Ia melihat bekas koran yang telah bolong karena Moo Myung menggunting salah satu berita di dalamnya. Ia merasa gelisah dan kebingungan. Untungnya, Tae Ha menghampirinya dan berkata jika Mo Myung pasti baik-baik saja.
Keesokan harinya, Yeo Kyung yang masih penasaran, mencoba untuk mencari tahu berita apa yang digunting oleh Moo Myung. Ia terkejut ketika mengetahui jika itu adalah berita mengenai chef yang sebelumnya menjadi sukarelawan di panti asuhannya. Ia pun menyadari jika orang itu berarti pembunuh orangtuanya Moo Myung. Kebetulan, Tae Ha mendatanginya untuk memberikannya sarapan. Saat itu juga, Yeo Kyung langsung memberitahukan fakta yang baru saja ditemukannya.
Tak mau menunggu lama lagi, Tae Ha langsung bergegas pergi menyusul Moo Myung. Saat di dalam kereta, kebetulan ia mendapat tempat duduk bersama seorang perempuan yang cukup ‘menjengkelkan’. Perempuan itu adalah, Kim Da Hae.
Da Hae meminta Tae Ha untuk bertukar posisi duduk dengannya. Ia mengeluh jika dirinya sering mabuk perjalanan. Dengan sukarela, Tae Ha pun menuruti keinginnya. Namun, selama di perjalanan Da Hae tak henti-hentinya mengemil telur serta snack dan meminum soda.
“Permisi…. kamu tidak sakit, kan?” tanya Tae Ha
“Mmm.. aku sakit jika tidak makan” jawab Da Hae
Setelah turun dari kereta, secara tak sengaja Tae Ha dibuat kesal lagi oleh perilaku Da Hae. Taksi yang akan dinaikinya, tiba-tiba diserobot oleh Da Hae seenaknya tanpa permisi. Tak ada yang bisa Tae Ha lakukan, ia hanya bisa menghela nafasnya dalam-dalam.
Ternyata, belum sampai disitu. Saat sampai di Goongnakwon Tae Ha kembali bertemu dengan Da Hae yang sedang mengendap-endap menaiki tembok. Refleks, Tae Ha langsung berteriak, “Siapa itu!”
Teriakan Tae Ha membuat Da Hae terkejut dan terjatuh ke tanah. Tae Ha memanjat pagar itu dan menolongnya. Betapa kagetnya ia ketika mengetahui jika itu adalah wanita yang telah membuatnya kesal semenjak dari kereta tadi.
“Hah.. kita bertemu lagi” Da Hae
“Ah.. iya…” Tae Ha
Entah apa yang dipikirkannya, dengan sengaja Da Hae memukulkan jidatnya ke wajah Tae Ha yang sontak saja membuat Tae Ha kesakitan. Ia langsung berlari dan mencium satu persatu gamjang yang tersimpan didalam kuali yang telah tertata rapi. Tak mau membiarkannya begitu saja, Tae Ha pun mengikutinya dari belakang.
“Apa yang kamu lakukan?” Tae Ha
“Mencuri…” Da Hae
“Hentikan!” ucap Tae Ha seraya memegang tangan Da Hae
“Lepaskan sebelum aku menjerit!” Da Hae
“Kamu yang pencuri, bukan aku!” Tae Ha
Dengan sengaja, Da Hae malah teriak dengan sangat kencang.
“Apa kau gila!” Tae Ha
“Jika aku tertangkap, kamu tahu kamu akan jadi apa? Kaki tanganku!” Da Hae
Teriakan Da Hae tadi terdengar oleh salah satu pengawal Gil Do. Mengetahui keadaannya terndus, mereka langsung bersembunyi dibalik kuali-kuali besar itu dengan posisi Da Hae yang tidur diatas badan Tae Ha. Susananya sangat canggung, Tae Ha bahkan tak berani untuk melihat wajah wanita yang berada dihadapannya saat ini.
Setelah situasinya cukup aman, merekapun keluar dari persembunyiannya. Da Hae memulai aksinya untuk mencuri gamjang yang menurutnya paling bagus.
“Apa kita membuat keributan ini hanya demi gamjang ini?” tanya Tae Ha
“Ini bukan gamjang biasa. Ini gamjang kerajaan yang setidaknya telah berusi 10 tahun” jelas da Hae
“Tapi kamu tetap saja tidak boleh mencuri” Tae Ha
“Nenekku sakit. Dia ingin makan… Chamnamul dengan gamjang kerajaan ini” ungkap Da Hae dengan nada sedih. (padahal bohong)
Da Hae hendak memukulkan jidatnya kekepala Tae Ha lagi, untungnya Tae Ha yang menyadarinya bisa menghindar terlebih dahulu. Mereka pun berjalan bersama saat meninggalkan tempat itu.
“aku belum pernah melihat pria yang begitu keras kepala sepertimu” Da Hae
“Aku belum pernah melihat wanita yang yang sulit diatur sepertimu. Dan… mengapa kamu menggunakan banmal saat bisacara denganku?” Tae Ha
“Ya udah sih… kamu juga tinggal menggunakan banmal saat bicara denganku!” Da Hae
Sejenak, mererena teridam dan saling menatap. Namun, Da Hae langsung tersenyum dan mengeluarkan kacamata hitam dari saku jaketnya. Ia hendak menggunakannya, namun ia megeluh jika kacamata itu terlalu besar untuknya. Ia, memasangkan kacamata itu pada Tae Ha sambil berkata, “Jangan salah sangka. Aku ingin membuangnya”
“Apa kamu akan mencuri lagi?” Tanya Tae Ha
“Tentu saja… cobalah untuk menghentikanku lagi…” ucap Da Hae yang langsung berjalan pergi meninggalkan Tae Ha.
Da Hae tidak pulang begitu saja. Ia menyelinap masuk ke dalam salah satu ruangan. Entah apa yang dicarinya, namun ia langusng tersenyum setelah berhasil menemukan sebuah amplop hitam berisikan beberapa lembar dokumen.
Akhirnya Kim Gil Do muncul. Ia turun dari mobil ditemani pengawal pribadinya. Moo Myung sudah mengambil ancang-ancang untuk berlari mengahampiri Gil Do. Namun, dia mengurungkan niatnya karena tiba-tiba muncul Tuan Seo yang langusng berlari ke arah Gil Do sambil berteriak, “Ha Jung Tae!!!!!!”
Belum sempat melakukan apapun, segerombolan pengawal Kim Gil Do muncul dan langsung menghajar Tuan Seo hingga ia tersungkur di tanah dalam keadaan babak belur. Gil Do jongkok di hadapan tubuh Tuan Seo sambil mengatakan kata-kata yang pada intinya memberitahu jika usaha yang dilakukan Tuan Seo untuk mencelakainya itu adalah perbuatan yang sia-sia saja. Para pengawalpun langsung menyeret Tuan Seo dari tempat itu,
Moo Myung berdiri, ia hendak keluar dari persembunyiannya untuk menyerang Gil Do. Untungnya, muncul Tae Ha yang langusng menahan tangannya. Tae Ha menatap mata Moo Myung, kemudian meggelengkan kepalanya. Akhirnya, Moo Myung luluh dan ikut pulang bersama Tae Ha.
“Aku lebih takut jika uangku dicuri daripada aku ditikam. Jika kamu kehilangan sesuatu, kamu harus berpikir tentang bagaimana cara mengambilnya kembali….” kata-kata Kim Gil Do itu terus terngiang di kepala Moo Myung sepanjang perjalanan pulang.
———————————————————————–
Keesokan harinya, saat sedang menyiapkan sarapan. Suasana diantara mereka menjadi sangat kaku. Yeo Kyung tak mau berbicara dengan Moo Myung secara langusng. Di depan yang lainnya, ia meminta agar mereka tetap bersama selama 3 bulan lagi. Karena, bagaimanapun juga mereka telah berjanji untuk tinggal disini sampai usia 19 tahun.
Tiba-tiba, kepala panti berteriak memanggil Moo Myung untuk menemuinya di ruangannya. Mereka berbicara empat mata. Moo Myung dimarahi dan ditampar berkali-kali. Ia tak melawan dan hanya menatap kepala panti dengan tajam.
“Apakah anda sadar? Kami para anak yatim-lah yang menyokong hidupmu selama ini..” tegas Moo Myung
Kepala panti, tak mau mengakui hal itu dan malah akan menghajar Moo Myung. Merasa kesabarannya telah habis, Moo Myung mengangkat tangannya dan hendak mengahajar pak kepala panti. Untungnya, detik itu juga Tae Ha muncul dan menahannya.
“Lepaskan aku! Aku bisa memukulmu sebagai gantinya!” teriak Moo Myung
“kita sudah bertahan disini selama lebih dari 11 tahun. Kita hanya perlu bersabat sedikit lagi!” pinta Tae Ha
“Lepaskan aku!” teriak Moo Myung
“Myung-iiii yaaaa!!!!” teriak Tae Ha
Moo Myung melepaskan tangannya dan langsung menghajar Tae Ha berkali-kali untuk melampiaskan emosinya. Gara-gara kejadian itulah, kepala panti akhirnya melihat bekas luka bakar di tangan Moo Myung dan teringat akan anak yang sedang dicari-cari oleh Gil Do.
———————————————————————–
Kim Gil Do meminta pengawal pribadinya untuk menambah lagi jumlah personil pengawalnya. Ia menambahkan jika dirinya tak membutuhkan orang yang setia, yang dinginkannya adalah orang yang suka dengan uang. Orang yang akan melakukan semua perintahnya, selama dia membayarnya.
Sebelum pergi, Gil Do menyinggung mengenai seseorang bernama Dokku yang baru bebas dari penjara. Pengawal mengenalnya sebai orang yang terbaik dibidang ini namun ia belum yakin apakah Dokku akan menerima pekerjaan ini.
“Kekerasan bisa membuka mulut orang, dan uang dapat membuka telinga yang tertutup” ucap Kim Gil Do
Pria bernama Dokku yang sebelumnya disebut-sebut oleh Gil Do ternyata memang baru bebas dari penjara hari ini. Diluar, Doo Chul (Preman yang kemarin mukulin Gil Young) sudah menunggu sembari membawakan tahu untuknya. Ternyata, bos-nya Doo Chul yang kini telah meninggal adalah orang yang dulu menjadi bawahannya Dokku. Sekarang sudah menjadi tugasnya untuk menggantikan posisi bos-nya itu.
Dokku menolak untuk makan tahu dan mengajak Dokku untuk makan di tempat yang dinginkannya. Setelah selesai makan, perjalanan mereka dihadang oleh beberapa orang preman. Dengan mudah, Dokku menghabisi semua preman itu. Dari jauh pegawal pribadi Gil Do memerhatikan semuanya kemudian mengampiri Dokku dan mengajaknya berbicara berdua saja.
Mereka berbicara empat mata, di atas jembatan di dekat sebuah sungai. Nampaknya, Dokku memang telah mengenal Gil Do dengan baik. Sayangnya, untuk saat ini ia menolak untuk diajak bekerja bersama Gil Do.
“Aku akan memikirkannya lagi setelah mengambil alih daerah ini. Siapa namamu tadi?” taya Dokku
“Hwang Sung Rok” jawabnya (oke, akhirnya aku tahu nama orang itu. Mulai sekarang kita sebut Pengawal Hwang aja yaa)
“Bagaimana tuannya, begitu pula anjingnya” ucap Dokku seraya berjalan pergi
———————————————————————–
Kepala panti asuhan mengecek data pribadi mengenai anak-anak yang tinggal di panti asuhannya dan akhirnya ia berhasil memastikan jika anak kecil yang dicari oleh Kim Gil Do adalah Moo Myung.
———————————————————————–
Ternyata, orang yang Tuan Go hubungi tadi adalah seorang polisi. Mereka bertemu diruangannya. Tuan Go memberikan selebaran yang berisi foto Gil Do dan meminta polisi itu untuk menghapus seluruh data yang berkaitan dengan Gil Do. Tentu saja, tuan Go tak lupa untuk memberikan sebuah amplop berisi uang. Polisi itu menerimanya dan langsung pergi meninggalkan tempat itu.
Pengawal Hwang melihat semua hal itu dan bertindak cepat dengan menghadang polisi itu saat hendak naik ke mobil. Ia pun mengambil amplop yang dari Tuan Go, kemudian menyerahkannya kepada Kim Gil Do.
Setelah membuka amplop itu, Gil Do nampak sanat terkejut, hanya satu kalimat yang keluar dari bibirnya, “Pergilah dan bersiap-siap”
Mendengar perintah tersebut, pengawal Hwang langsung bergegas pergi meninggalkan ruangan itu tanpa berkata apapun.
Ternyata, itu adalah perintah agar pengawal Hwang membantunya untuk membunuh Tuan Go. Tak butuh waktu yang lama, ia memanfaatkan polisi tadi untuk menghubungi Tuan Go. Entah apa yang di bicarakannya di telpon, tapi hal itu berhasil membuat Tuan Go langusng bergegas pergi diantar oleh supirnya.
Di sebuah perempatan jalan, si supir malah turun dari mobilnya dan meninggalkan Tuan Go. Beberapa detik kemudian, sebuah truk yang melaju kencang langsung menghantam mobil yang didalamnya terdapat Tuan Ko. Mobil itu berguling beberapa kali dan terseret lumayan jauh. Di dalamnya kita melihat, kondisi Tuan Go yang sudah berlumuran darah.
Di rumahnya, Kim Gil Do langusng tertawa sangat puas ketika mendapat telepon dari pengawal Hwang. Dari ekspresi wajahnya, tak nampak sedikitpun rasa penyesalan atau rasa bersalah. Ia malah bernafas lega hingga tertidur di kursinya.
Keesokan paginya, dering telpon-lah yang membangunkannya. Itu adalah telpon dari kepala panti asuhan. Ia bertanya untuk memastikan mengenai tanggal hilangnya anak yang sedang dicari oleh Kim Gil Do. Ternyata tanggalnya sama persis dengan tanggal Moo Myung datang ke panti asuhan itu. Meskipun sudah memastikan kebenarannya, entah apa yang direncananakannya, karena kepala panti memilih untuk tidak memberitahukan temuannya ini kepada Gil Do lebih dahulu.
Pak kepala panti menghampiri Moo Myung yang sedang menyiapkan sarapan di dapur. Ia tersenyum kemudian memuji makanan yang dibuat oleh Moo Myung.
“Heh…Moo Myung, namamu adalah…. Choi Soon Seok, bukan? Kau adalah Choi Soon Seok. Benar, kan?” tanya kepala panti
Seketika, Soon seok yang terkejut lagsung menatap pak kepala panti dengan tatapan yang tajam sambil mengernyitkan alisnya…..
My Comment….
Oke… too much. Aku benci sama Kim Gil Do. Baru 2 episode, dia udah bunuh berapa orang coba? Karakter penjahat yang gak ada sisi buat dikasihanin. Karena ini masih episode-episode awal, kita harus bertahan karena pastinya bakalan terus dibikin jengkel sama penjahat sayko yang satu ini.
Kim Gil Do, membunuh orang tanpa alasan yang jelas. Padahal kan, Tuan Go gak ada niat sama sekali buat laporin dia ke polisi. Malah, sebaliknya, Tuan Go mau melindungi Gil Do. Logikanya deh, kalau misalkan Tuan Go beneran laporin Gil Do, yaa bisnis yang selama ini mereka bangun juga bakalan hancur berkeping-keping saat itu juga.
Tinggalkan, Kim Gil Do aku pengen bahas tentang Tae Ha sama Da Hae. Entah kenapa, aku suka aja sama couple yang satu ini. Mereka cute banget. Tae Ha yang kaku dipasangin sama Da Hae yang hiperaktif, cute banget deh liatnya. Semoga aja kedpannya scene mereka berdua makin banyak. Meskipun kalo baca-baca di internet sih, ‘katanya’ kalau di webtoon, nantinya si Da Hae ini pasangannya ama Moo Myung. Tapi, entahlah, semuanya tergantung SW-nim.
Kalian nyadar gak sih, latar waktu di episode ini tuh masih di tahun 2007, yang berarti bakalan ada time jump lagi nih buat ke tahun 2016. Tunggu aja deh, kejadian apa lagi yang bakal terjadi kedepannya.
Pingback: THE MASTER OF REVENGE Episode 1 Part 2 | my-eternalstory
Pingback: THE MASTER OF REVENGE Episode 2 Part 1 | my-eternalstory
Ada yg ngepingback uhuy
Banyak jg ya yg suka. Lagi ngikutin oh hae young nih lia jd mian paling juga nyempetin baca komenmu :p
LikeLike
Diriku pun nonton Oh Hae Young kok mbak. Gak tahu kenapa, lihat Eric disitu kok ganteng yaaaa??? Padahal pas nonton dramanya dia sama Jung Yoomi yang waktu itu gak seganteng ini :p Tapi, ceritanya juga mengjibur banget sih, udh lama gak nonton romcom tvN yang bagus neehhh. Semoga, romcom tvN bangkit lagi setelah iniii…
Mmm, aku lagi ngikuting oh hae young ama Master of Noodles, karena aku lihat gak ada yang bikin sinopsisnya, jadi aku bikin laahhh. Mana ketikan aku masih banyak yang typo. Mohon dimaklumi yaaaa, udah lama gak nge-sinopsis. Wkwkwkwkekekek :p
LikeLike
Gapapa, yang penting kuliahnya lancar haha
Bener lia, kenapa baru di sini ya? Keliatan pas banget sama karakternya si eric^^
LikeLike
Wkwkwkwk.. Si Eric tuh cool banget di drama itu. Iiihhh.. for the first time, mata aku sampe berbinar-binar pas lihat bang Eric *lebayyyyyyy
LikeLike
Setujuuuuuuuu
Biar deh lebay lebay dikit :p
LikeLike
Lanjut mbak bner2 keren ceritanya.
LikeLike
Wkekekekekek… yupss tungguin aja yaaa 😀
LikeLike
Pingback: THE MASTER OF REVENGE Episode 3 Part 1 | my-eternalstory
Sukaaa sama foto geng panti berempat pake seragam…klo lihat foto itu, ga bakalan ngira kalo ceritanya “dark”. Katanya ntar Tae Ha bekerja utk Gil Do 😦 . Walaupun karakter Gil Do ini despicable to the max tapi salut sama aktornya yang bisa membawakan peran dengan sempurna. Asliii dingin banget dan sadis tanpa harus kelihatan marah2. Senyum palsu nya juga sempurna banget.
LikeLike
Heeh, meskipun sebenarnya muka mereka udah agak kelewat tua sih buat pake seragam SMA 😦
Salah satu yang bikin drama ini berkualitas, yaa karena aktingnya om Gil Do yang seringkali bikin merinding karena ekpresi drama dan kejinya itu 😦
Diriku belum nonton episode 5+6 heheheh, jadi belom tahu juga apa yang selanjutnya bakalan terjadi ;(
LikeLike
Pingback: SINOPSIS Master God of Noodles Episode 1 - Terakhir
Pingback: [Lengkap] Sinopsis Master : God Of Noodles Episode 1 - Terakhir « Kdramastory