LET’S FIGHT GHOST Episode 2 Part 1

<<< Sebelumnya

Sedikit mundur dari adegan terakhir di episode sebelumnya,…

Bong Pal berjalan pulang dari kampus, matanya tertuju ke arah sekerumunan anak kecil yang hendak naik ke dalam bis sekolah. Suasana yang hangat begitu terasa, para ibu menasihati anaknya, membelainya dan memberikan senyuman yang manis.

Seketika, Bong Pal teringat kenangan kelam yang berhubungan almarhum ibunya…..

Hari itu, Bong Pal berdiri di pinggir jalan ditemani ayahnya. Dari sebrang, ibu memanggilnya, tersenyum sambil melambaikan tangannya.

Tiba-tiba, mata kecil Bong Pal melihat sebuah asap hitam yang muncul dari belakang badan ibunya, asap itu seakan-akan mendorong ibunya,….

Kebetulan, sebuah mobil sedang melaju dan langsung menghantam tubuh ibunya Bong Pal, hingga terpental ke aspal. Ayah langsung berlari menghampiri tubuh ibu yang telah tergolek lemah dan tak berdaya, darah pun mulai bercucuran dari kepalanya.

Bong Pal nampak sangat terkejut, terlihat dari pupil matanya yang membesar. Namun, entah apa yang dilihatnya, yang jelas ia hanya tertegun, diam dan tak ikut berlari menghampiri tubuh ibunya itu,…

Pada saat acara pemakaman, Bong Pal terus menangisi kepergian ibunya. Ia duduk sendirian di depan aula memorial, dan memanggil-manggil nama ibunya.

Tangisnya terhenti, seketika ia melihat sebuah bayangan hantu wanita dengan wajah menyeramkan muncul dihadapannya. Ia sangat ketakutan, ia pun pergi bersembunyi di pojok ruangan.

Hal itu berakibat pada kehidupan sehari-harinya. Ketika berada di Taman Kanak-Kanak, Bong Pal selalu saja menyendiri dan sibuk bermain sendirian. Suatu hari, ibu guru menyuruhnya untuk ikut bermain diluar bersama yang lain. Bong Pal melakukannya, awalnya ia terlihat sangat senang dan bisa tertawa lebar.

Senyumannya berubah jadi ketakutan, ketika tiba-tiba muncul sesosok hantu wanita seram yang berdiri dihadapannya. Ia berlutut, memohon agar hantu itu tak mengganggunya, “Tolong, maafkan aku ahjumma,… Aku salah,.. maafkan aku,…. ”

Anak-anak lain menatapnya aneh, tentu saja itu karena mereka tak bisa melihat sosok hantu dihadapan Bong Pal. Karena itulah, sampai dewasa Bong Pal selalu asyik hidup sendirian.

———————————————————————–

Kembali ke masa sekarang……

Hyun Ji telah cukup lama tiba di tempat tinggal Bong Pal. Ia telah berkeliling, hingga akhirnya Bong Pal muncul dihadapannya.

“Bagaimana kamu bisa tahu tempat tinggalku?” Bong Pal

“Lupa? Aku ini, kan seorang hantu!” Hyun Ji

“Terus, mau apa kamu kesini?” Bong Pal

“Mmmm… ada sesuatu yang perlu aku pastikan. Kamu  tetap diam ditempat itu, jangan bergerak.. dan aku harap kamu tidak akan salah faham dengan apa yang akan kulakukan….” Hyun Ji

Badan Hyun Ji melayang, terbang mendekati posisi Bong Pal berdiri. Tangannya memegag bahu Bong Pal, ia memejamkan mataya dan hendak menempelkan bibirnya ke bibir Bong Pal.

Tungggg….. Bong Pal langsung mendorong kemudian memukul kepalanya. “Woyyy, kamu mau ngapain?” tanyanya

“Diem deh, aku mau memastikan sesuatu!” Hyun Ji

“Dasar anak kecil, kamu bahkan berbicara tidak sopan kepadaku!” Bong Pal

“Huh?! Asal kamu tahu, aku telah menjadi hantu selama lebih dari 5 tahun. Dan kamu? Kamu bahkan lebih muda dariku, tahu!” Hyun Ji

Bong Pal tak mau menanggapinya lebih lanjut. Ia langsung mengusir Hyun Ji dan berjalan masuk ke rumahnya. Ketika di depan pintu, Bong Pal baru ingat, kalau ia tak membawa kunci. TIba-tiba, pintunya terbuka sendiri dan tadaaa…. muncullah Hyun Ji yang langsung tersenyum kepadanya.

Bong Pal mengabaikannya, ia masuk kedalam tanpa sepatah kata apapun. Hyun Ji menatapnya sinis, “Bukankah seharusnya kamu berterimakasih?” teriaknya

“TERIMASIH BANYAK! Sudah tuh, jadi cepat pergi sana!” Bong Pal

Hyun Ji tak patah arang, ia terus mengekori Bong Pal apapun yang dilakukannya. Dari mulai mengelap meja, kursi, perabotan, televisi hingga mencuci piring. Hyun Ji terus berada disamping Bong Pal.

Bong Pal mulai lelah, ia menatap Hyun Ji dan memintanya untuk segera pergi. Hyun Ji mengangguk, “Kalau aku harus pergi, maka kamu harus mengabulkan keinginanku… Gak susah, kan? Kamu hanya perlu menutup matmu saja” ucapnya

“Ah.. sudah lupakan.. lagian, kamu bukan hantu pertama yang terus mengekoriku seperti ini!” Bong Pal

Hyun Ji menyuruh Bong Pal untuk melihat ke arah belakang, sementara itu ia mencuri kesempatan untuk menciumya. Untungnya, Bong Pal sangat sigap dalam mengetahui hal itu. Ia pun langsung menahan wajah Hyun Ji dengan tangan kanannya.

“Tak bisakah kamu menolongku sekali ini saja???? Ya… ya…. ya… ya….” Hyun JI

“Tidak! TIdak! Tidak! Dasar, kamu hantu gak tahu malu!” Bong Pal

Bong Pal tak kehabisan akal, ia mengambil sebuah surat yang diberikan ayahnya dari laci, kemduian mengatakan jika ini adalah jimat pengusir hantu. Seketika itu juga, hyun Ji langsung menghilang, kabur pergi dari hadapannya.

Bong Pal memasukan surat itu kedalam kantong kresek yang setelahnya langsung ia buang ke tempat sampah. Hyun Ji muncul lagi, kali ini ia berjalan agak jauh dibelakangnya, ia takut tiba-tiba Bong Pal mengeluarkan jimatnya lagi.

In Rang mengecek kembali hasil rekaman video, ia langsung berteriak memanggil Chun Sang ketika melihat adegan Bong Pal yang sedang menghajar hantu yang tak tertangkap oleh kamera. Mereka berdua sangat meyakini, jika kemarin hantu itu benar-benar dihajar oleh Bong Pal.

Mereka langsung mencari identitas Bong Pal, dan bersemangat untuk membujuknya ikut bergabung dalam klub “Ghostnet” bersama mereka.

Bong Pal lagi-lagi, asyik duduk dan menikmati makanannya sendirian. Tiba-tiba, profesor Hye Sung yang sedang dikerumuni oleh banyak mahasiswi cantik lewat dihadapannya.

“Harusnya semua cowok tuh kayak gitu…” celetuk Hyun Ji yang tiba-tiba muncul didekat Bong Pal.

Kemudian, Hyun Ji duduk disamping Bong Pal, ia menyindir betapa menyedihkannya Bong Pal yang makan di tempat seindah ini sendirian. Hyun Ji tergiur melihat makanan Bong Pal, ia memohon agar Bong Pal memberikannya gulungan telur dan kue beras.

“Lah.. beli aja sana!” Bong Pal

“Aku ini hantu!!!! Aku hanya bisa memakan makanan yang diberikan kepadakku!!!” Hyun Ji

Bong Pal terus mengabaikannya dan malah menunjukkan ekspresi jika makanannya yang sedang dimakannya ini sangat enak. Tentu saja, itu membuat Hyun Ji semakin tergiur.

Datanglah duo Ghostnet, Hyun Ji langsung pindah karena Chun Sang menduduki tempatnya. Seperti yang kita ketahui, kedatangan mereka adalah untuk membujuk Bong Pal supaya bergabung dalam klub-nya. Mereka memperkenalkan diri dengan ramah, kemudian memuji kemampuan Bong PAl yang hebat.

Namun, Bong Pal hanya menggelengkan kepalanya. IA tak mengatakan apapun dan langsung berjalan pergi meninggalkan mereka.

Hyun Ji hendak mengambil sisa makanan yang ditinggalkan Bong Pal. Namun, Chun Sang malah mengambilnya lebih dulu. Merasa kesal, Hyun Ji langsung meniup wajah Chun Sang, membuatnya jadi merasakan hawa-hawa aneh dan tiba-tiba berkeringat dingin.

Tak seperti biasa, hari ini ruangan kuliah Bong Pal dihadiri oleh banyak sekali mahasiswa. Usut punya usut, dosen yang akan mengajar adalah profesor Hye Sung. Ruangan ini dipenuhi oleh mahasiswi penggemar beratnya.

Profesor Hye Sung masuk ke dalam kelas, ia memag memiliki sebuah karisma kuat yang terpancar dari gaya bicara dan juga tatapannya. Kejadian penyelamatan anjing tempo hari, membuatnya menjadi sangat terkenal di kalangan para mahasiswi.

Namun, ia menanggapinya dengan bijak dan tetap bersikap ramah kepada semua mahasiswi yang memujinya. Karena ini adalah kelasnya, ia dengan sopan meminta agar mahasiswa yang tak terdaftar pergi meninggalkan ruangan. Bagaimanapun juga, di daftar nama hanya ada 22 orang yang mengikuti kelasnya.

Setelah mereka pergi, Profesor Hye Jung langsung mengabsen satu persatu murid di kelasnya.

Bong Pal terpana akan kecantikan Im So Yeon (Baek Seo Yi), kakak tingkatnya yang hari ini kebetulan berada di kelas yang sama dengannya. Tiba-tiba, muncul yun Ji yang telah duduk disampingnya, “Aahhh.. dia cantik juga..” celetuknya

Bong Pal kesal, ia langsung mengusir Hyun Ji untuk pergi dari tempat ini. Kegaduhannya, membuat mahasiswa yang lain terganggu. Hingga akhirnya, Profesor Hye Sung memanggil namanya secara langsung dan bertanya apa yang terjadi. Bong Pal tersenyum, mengatakan jika tak ada apapun yang terjadi.

Chun Sang dibuat frustasi setelah melihat peingkatnya semakin menurun karena komentar-komentar negatif yang diberikan si ‘sadako’ kepadanya. TIba-tiba.. terdengar suara orang yang menegtuk pintu. Ternyata itu adalah orang yang akan menagih uang sewa. Meskipun In Rang dan Chun Sang sudah mematikan TV dan tak mengeluarkan suara apapun, orang itu mengetahu jika mereka sedang berada di dalam.

Pria itu memberikan waktu seminggu lagi, dan jika lebih dari itu maka ia akan memaksa masuk dan mengeluarkan semua barang-barang mereka dan.. mengusirnya.

Oke… berarti sekarang, keberlanjutan hidup merekasangat bergantung pada Bong Pal. Apapun yang terjadi, mereka harus bisa membujuk Bong Pal. Belum juga membujuknya, mereka malah mengkhayalkan kesuksesan yang akan didapatnya,… uang yang banyak, dan anggota baru di klub mereka, “Harusnya sih, nanti banyak cewek-cewk cantik yang bergabung dengan kita, yaaaa….”

Kelas berakhir, Profesor Hye Sung pamit undur diri. Sebelumnya ia bertanya, siapa yang menjadi Koordinator untuk Mata Kuliahnya ini. Seo Yeon langsung mengacungkan tangannya, Profesor memujinya, ia mengetahui jika itu hal yang cukup merepotkan terutama jika dikerjakan seorang wanita. Maka dari itu, ia meminta seseorang lain yang bersedia untuk membantu So Yeon.

Hyun Ji tersenyum, ia mengangkat tangan Bong Pal, sehingga Profesor yang melihatnya menganggap jika Bong Pal bersedia melakukannya.

Sebelum pulang, So Yeon menghampiri Bong Pal. Ia memperkenalkan dirinya dan meminta agar Bong Pal bisa diajak bekerja sama dengan baik. Bong Pal tersenyum mengiyakannya, meskipun dari raut wajahnya sangat terlihat jelas jika ia merasa canggung.

Hyun Ji menggodanya, mengatakan jika Bong Pal harus mengingat kalau hari ini, dirinya telah membantu Bong Pal untuk bisa dekat dengan gadis pujaan hatinya itu.

Diluar gedung, So Yeon menghampiri Profesor Hye Jung yang sedang asyik bermain dengan anjing yang ditemukannya kemarin. Ia memuji kebaikan hati pak profesor-nya itu. Tiba-tiba, Hye Jung endapatkan telpon dan ia harus segera pergi. Kepada So Yeon, ia menitipkan anjingnya. Dan dengan senang hati, So Yeon mengiyakannya.

Bong Pal berjalan pulang sendirian, langkahnya terhenti ketika ia melihat sesosok hantu yang sedang menempel terus di badan seorang pria. (Yupsss.. itu tante Kyung Ja, wkwkwkwk…)

Bong Pal hanya bisa menggaruk kepalanya sambil menggelengkan kepala. Ia tak mau ikut campur dan memilih untuk melanjutkan langkahnya.

Dari belakang, Hyun ji masih terus gigih mengikutinya. Ia berbicara sebentar dengan Kyung Ja untuk menyapanya, karena ia harus berjalan mengikuti Bong Pal lagi.

Kyung Ja melihat kesekelilingnya, ia terpana dengan ketampanan profesor Hye Sung. Tanpa fikir panjang, ia langsung berlari mengejarnya. Sayangnya, profesor sudah lebih dulu naik taxi dan pergi entah kemana.

Bong Pal sangat serius berolahraga, namun kemunculan Hyun Ji terus dan terus saja mengganggunya. Ia berusaha mengabaikannya, namun Hyun tak lelah untuk mengganggunya.

“Heh… kamu gak capek latihan terus??? Aku aja yang lihatnya capek! Ayo kita pesan makanan….. aku mau ayam goreng.. bisakah kamu membelikannya untuku? Bisa, kan? Ya..ya…ya..ya..ya…ya…ya!!!!” Hyun Ji

Bong Pal bangkit, ia hendak menjitak Hyun Ji. Namun Hyun Ji malah tiba-tiba melayang dan mengolok-oloknya. Pada akhirnya, mereka jadi saling kejar-mengejar sambil mengejek satu sama lain.

Malam yang gelap, kia melihat seorang pria yang sedang tidur sendirian di kamarnya. tiba-tiba,.. muncul sesosok hantu wanita berambut panjang dari dalam lemari. Ia mendekati pria itu dan asap hitam langsung mengerubungi wajahnya…

Pria itu mulai terlihat gelisah, dan dari luar lansung terdengar suara teriakan yang sangatttt kerass……

Kessokan harinya, ibu-ibu asyik menggosipkan kejadian tersebut. Ternyata, kejadian ini berawal dari kematian seorang perempuan bernama Eun Shil, yang meninggal karena disiksa oleh suaminya. Mayatnya ditemukan di dalam lemari. Dan suaminya sendiri, meninggal karena ditusuk oleh seseorang di dalam kamar itu juga. Nah, semenjak itulah setiap orang yang menempati kamar itu akan berakhir tewas mengenaskan.

Sedaritadi, Biksu Myung berada di dekat mereka dan menguping semua pembicaraannya. Hari ini, ia dipanggil oleh pemilih rumah untuk mengusir setan yang digadang-gadang menjadi penyebab kejadian horror di kamar itu.

Sebenarnya, si pemilik rumah sendiri tak begitu mempercayai keahlian Biksu Myung. Namun setelah melihat gelagatnya yang memang lumayan meyakinkan, ia langsung menyerahkan semuanya kepada biksu Myung.

Awalnya semua berjalan lancar, Biksu Myung mengatakan jika dirinya bisa mengatasi masalah ini. Ia meminta si ibu untuk menjauh, kemudian mengeluarkan pedang sakti dari dalam tas-nya. Ia sudah berdiri, memasang kuda-kua yang kuat di kedua lutunya.

Tapi apa yang terjadi? Tiba-tiba, dalam sekejap badannya tertarik ke dalam ruangan itu, pedang yang dipegangnya-pun langsng terlepas dari genggamannya. Ia berteriak histeris, meminta tolong agar si ibu memanggilkan dukun lain untuk membantunya……

 

Selanjutnya >>>