Do Jin Woo bekerja part time di toko kosmetik. Tampilanya berbeda dengan yang kita lihat sebelumnya. Ia mengenakan kemeja rapih dan kacamata. Gaya rambut berponi, membuatnya jadi terlihat lebih imut dan polos.
Toko kosmetik itu adalah tempat kerja dua orang wanita yang tempo hari datang ke kedai untuk di ramal. Oh iyaa, aku belum memperkenalkan nama mereka. Si ‘malaikat’ nama aslinya adalah Jin Hee Young (Song Ha Yoon) dan temannya bernama Kwon Mi Sook (Im Yoon Jung).
Ketika Jin Woo memperkenalkan dirinya, mereka berdua saling berbisik, mempertanyakan wajah Jin Woo yang rasanya sangat familiar.
“Ah.. mungkin wajahnya memang pasaran..” ujar Mi Sook
Hwang Shin Young (Gil Ha Ra) yang merupakan bos mereka, membacakan biodata Jin Woo yang tertulis di dalam lembar lamaran kerjanya. Tetu saja, itu adalah data palsu, disana tertulis kalau Jin Woo adalah seorang mahasiswa Universitas Nasional Korea yang sedang berhenti kuliah untuk sementara waktu.
———————————————————————–
[ FLASHBACK ]
Mengapa Jin Woo bisa bekerja di toko kosmetik???
Pada malam itu, Jin Woo menceritakan apa yang barusan dilihatnya kepada Young Dal. Sayangnya, ia tak bisa melihatnya secara detail, ia hanya tahu jika wanita itu akan terjatuh dari sebuah tangga. Ia tak mengetahui pasti, dimana lokasinya atau kapan kejadian itu akan terjadi.
Young Dal menuduhnya sebagai pria yang tak punya hati. Mengetahui jika seseorang sedang dalam bahaya, tapi tak mau melakukan apapun untuk menolongnya.
“Kalau bisa menolong, pasti akau akan menolongnya.. Tapi, bagaimana caranya?” tanya Jin Woo
“Gampang,.. tinggal sentuh dia sekali lagi, maka kamu akan mengetahui kejadian itu dengan jelas” jawab Young Dal
Jin Woo menarik nafasnya dalam-dalam, kemudian menjelaskan jika tak mudah baginya untuk menyentuh seorang wanita, “Kamu fikir, dengan senang hati dia akan mengatakan ‘silahkan sentuh saja aku?’…. Kamu ingat, tadi saja mereka sudah mengenggapku layaknya penipu kelas berat..”
Young Dal tak memperdulikan hal itu, ia bahkan rela memberikan drone kesayangannya asalkan Jin Woo mau menyelamatkan hidup ‘malaikat’-nya. Setelah terjadi tawar-menawar yang lumayan alot akhirnya Jin Woo mau melakukan tugas ini. Namun, ia sendiri kebingungan, bagaimana caranya untuk mendekati Hee Young tanpa dicurigai?
Young Dal mengatakan jika dirinya punya sebuah ide. Dan ide itulah yang membuat Jin Woo sekarang bekerja part time di toko kosmetik…….
[ FLASHBACK END ]
———————————————————————–
Jin Woo terus menggerutu karena tidak menyukai pekerjaannya. Ia harus berdiri di depan toko untuk membagi-bagikan smple kosmetik gratis kepada pengunjung mall yang lewat di depannya. Ditambah lagi, ia harus mengepel lantai sendirian saja.
Namun, ditengah kedibukannya itu ada sesuatu yang mencurigakan. Seorang prai yang mengenakan pakian serba hitam, seakan-akan terus mengawasi daerah tokonya. Ketika Jin Woo menatapnya, pria itu langsung pergi begitu saja.
Ketika suasananya sepi, ia berusaha mendekati Hee Young. Sekejap ia terdiam, terpana akan kecantikan wanita ini. Namun, ia sadar kembali dan langsung mencari taktik untuk bisa bersentuhan dengannya.
Beralasan jika dirinya masih pegawai baru, ia meminta Hee Young untuk menuliskan daftar nama-nama produk di telapak tangannya. Hee Young langsung menyetujuinya. Dan ketika mereka bersentuhan Jin Woo langsung bisa melihat sesuatu,
Sayangnya, hal itu tak berlangsung lama. Karena, belum juga menuliskan apapun, Hee Young ingat jika dirinyya pernah menuliskan hal itu di kertas kecil. Ia pun langsung menempelkan kertas itu di belakang ponselnya Jin Woo.
“Do Jin Woo-ssi,… semangat…” ungkap Hee Young
Jin Woo hanya bisa terdiam kesal, “Semangat apaan…” gumam Jin Woo dalam hatinya
Satu pintu tertutup, masih ada pintu yang lainnya dong…
Tak lama kemudian, muncul bos mereka yang meminta Hee Young untuk mengecek persediaan barang di gudang. Itu adalah pekerjaan yang cukup melelahkan, jadi akan lebih baik jika ada orang lain yang membantunya. Dengan senang hati, Jin Woo pun mengajukan diri untuk membantu Hee Young.
Mereka berdua, berada di dalam gudang barang yang sepi dan cukup sempit. Hee Young naik ke atas rak, sementara Jin Woo mencatat apa yang telah diperiksa oleh Hee Young (gak kebalik tuh tugasnya?).
Wajah Hee Young sedikit cemong karena terkena debu. Jin Woo berniat untuk mengelapnya, namun dengan sigap Hee Young menolaknya dan memilih untuk membersihkan dengan tangannya sendiri.
“Aisshh.. susah sekali untuk menyentuhnya,..” gumam Jin Woo
Hee Young kelelahan, ia duduk tepat berhadapan dengan Jin woo. Ingin memanfaatkan situasi, Jin woo pun mengajaknya untuk melakukan games ringan. Hee Young tertawa geli, karena Jin Woo mengajaknya melakukan permainan yang biasanya dilakukan oleh anak kecil.
Namun, Jin Woo terus membujuk, hingga akhirnya Hee Young mau melakukannya. Tentu saja niatnya agar ia bisa bersentuhan dengan Hee Young. Sialnya, sampai satu ronde berakhir, Hee Young selalu sigap dan berhati-hati dalam melawan sentuhannya….
Selanjutnya, Hee Young kembali berdiri dan mengajak Jin Woo untuk melanjutkan pekerjaan mereka. Masih belum kehabisan akal, Jin Woo berusaha untuk menyentuh betis Hee Young yang terbuka karena sedang mengenakan rok pendek. Perlahan ia mendekatkan tangannya ke arah betis Hee Young….
“Apa yang mau kamu lakukan?” tanya Hee Young yang berhasil membuat Jin Woo sangat malu sekaligs canggung. Setelah berfikir singkat, Jin Woo berkilah bahwa dirinya hanya ingin menahan kaki Hee Young, takutnya tiba-tiba terjatuh karena ia naik keatas rak menggunakan sepatu berhak tinggi.
Hari telah larut, JIn Woo yang telah lelah karena bekerja sehatian berjalan dengan wajah yang kusut. tiba-tiba, muncul Hee Young yang langsung berlari ke arahnya. Seperti yang tak merasa lelah, ia masih sempat-sempatnya memberikan semangat kepada Jin Woo.
Sambil berjalan, mereka mengobrol dan bertanya tentang kehidupannya masing-masing. Meskipun sebagian besar yang dikatakan oleh Jin Woo hanyalah kebohongan.
Jin Woo berbohong dengan mengatakan bahwa dirinya merupakan mahasiswa jurusan manajemen bisnis. Ia berhenti kuliah sementara, karena ketiadaan biaya. Orangtuanya hanyalah seorang petani di kampung, jadi ia tak akan bisa meminta uang kepada mereka.
Dan Hee Young,… ternyata semenjak kecil ia telah menjadi seorang anak yatim piatu. Hidupnya terlihat cukup sulit, namun ia tipe wanita yang cerdas dan selal optimis. Impiannya adalah menikah muda dan memiliki banyak anak, “Sayangnya.. untuk menikah muda sudah tak mungkin terjadi…” keluhnya
Hee Young melihat Jin Woo, dengan inisiatif-nya sendiri, ia merapikan kerah kemeja yang dikenakan olehnya.
Setelah itu, Hee Young melihat kearah seorang pria berjas hitam yang tengah berdiri di depan mobil mewah, “Hyun Seo-ssi….” teriaknya
Ia pamit pada Jin Woo dan langsung berlari menuju pria itu. Mereka saling melempar senyuman yang menandakan bahwa mereka adalah sepasang kekasih.
Jin Woo datang ke kafe, ia menggerutu karena ternyata pekerjaannya sangatlah melelahkan. Apalagi, menyentuh kulit seorang perempuan itu tak semudah yang dibayangkan.
Kepada Young Dal, Jin Woo melaporkan semua infromasi yang didapatkannya. Dar mulai sifat Hee Young yang sangat baik, hingga pacarnya yang sangat tampan. Meskipun ada berita yang lumayan tak mengenakkan, Young Dal hanya bisa elus dada karena bagaiamanapun juga ia tetap harus memberikan drone kesayangannya untuk Jin Woo.
Secara tak sadar, setelah Young Dal pergi, Jin Woo melamun, membayangkan betapa cantik dan baiknya Hee Young selama ia lihat seharian ini….
Esok harinya, Jin Woo kembali datang bekerja di toko kosmetik. Ia memajang patung sterofoam model salah satu kosmetik (Btw,.. itu patungnya Nickhun…ckckckckck…) yang dijual ditoko. Entah apa yang terjadi, ia selalu tersenyum ceria. Padahal ketika sadar, Jin Woo sendiri kebingungan mengapa dalam kondisi seperti ini ia masih bia tersenyum bahagia???
Saat berjalan kedalam toko, Bos Hwang memanggilnya, ia bertanya apakah malam ini jadwal Jin Woo kosong. Jin Woo balik bertanya, memangnya akan ada acara apa nanti malam. Dengan semangat, bos Hwang mengajak Jin Woo untuk pergi bersama seluruh pegawai di toko ini. Karena, mereka ingin mengadakan welcoming party untuk Jin Woo.
Jin Woo yang pastinya hanya akan bekerja sementar waktu, jadi merasa tak enak dan megatakan bahwa dirinya tak perlu disambut seperti itu. Namun bos Hwang terus membujuknya untuk pergi, secara tak sadar ia bahkan menyentuh tangan Jin Woo..
Detik itu juga, Jin Woo langusng terbayang sesuatu. Ia melihat saat ketika bos Hwang sedang berteriak memangil nama Hee Young, seakan-akan ada sesuatu buruk yang terjadi kepadanya…
Karena kaget, Jin Woo langsung menarik tangannya. “Ada apa?” tanya Bos Hwang yang merasa keheranan. Jin Woo menggelengkan kepalaya, mengatakan jika tak ada apapun yang terjadi.
Bos Hwang masih kebingungan melihat sikap Jin Woo. Namun, sebelum pergi meninggalkannya, ia tetap mengingatkan Jin Woo untuk datang pada acara welcoming party malam ini….
Pingback: TOUCHING YOU EPISODE 1 | my-eternalstory
Kaya y in derama y udh selesai y di tayangin di korea y.oh y di tunggu eps 3 y gomawoooo
LikeLike
Iya emang udh selesai, heheheheh. Tunggu aja yaa postingannya :))
LikeLike
Lnjutin donk pnsaran
LikeLike
Iyaa, sabar yaaa
LikeLike
nyari komennya lia hmmm 😛
LikeLike
Komen apaaa??? Review-an maksudnya???
LikeLike
iya yang biasanya di akhir 😛
LikeLike
Abisnya, ini web drama. Gak ada bisa dikomentarin, ceritanya aja pendek bangetttt
LikeLike
ah…i see 🙂
LikeLike
Pingback: TOUCHING YOU EPISODE 3 | my-eternalstory
Pingback: SINOPSIS Touching You Episode 1 - Terakhir (TAMAT)
kak. lanjutin lagi donk just one smile is very alluring . soal nya yang sutrimadiary nggak bisa di buka. sedih bgt rasa nya berkali2 masuk. tapi nggak k buka juga. pdhal pensaran bgt sama lanjutan nya.
maaf kak.
LikeLike
durasi perepisodenya berapa menit ya kak? kayaknya cepat banget?
LikeLike