AGE OF YOUTH EPISODE 5

Episode 4 <<<

Cinta adalah sebuah pilihan. Kita dapat memilih untuk mencintai atau terluka, tapi konsekuensi untuk menderita akan selalu didasarkan pada pilihan yang kita buat. Tidak ada yang bisa memaksa kita untuk memilih. Tapi keadaan hati, jiwa dan pikiran menentukan salah satu pilihan yang akan diambil. Ingat, dengan sakit hati kita bisa menghancurkan tapi dengan cinta kita bisa menaklukkan!

Tanpa rasa maaf dan cinta, kita akan hidup dengan penuh kebencian, kepahitan, dan perselisihan yang mengakibatkan rasa sakit lagi. Kita tidak pernah bisa mencintai tanpa memaafkan. Pengampunan memperdalam kemampuan kia untuk mencintai dan membebaskan diri dari rasa sakit……


== EPISODE 5 ==

[ The reason for loving someone, and the reason for not loving someone ]

Ye Eun menatap pilu pantulan dirinya sendiri di dalam cermin, sembari mengeringkan rambutnya, ia terus terbayang-bayang kebersamaannya bersama Doo Young, “Hey, kau bodoh! Apa kau tidak laku? Kenapa kau memacari pria seperti dia?” gumamnya kesal

1


“Cintaku sudah berakhir. Tidak ada lagi yang bisa aku lakukan. Tidak peduli seberapa sakitnya itu, jika itu berakhir tetaplah berakhir! Oppa…… Aku menyukaimu, sangattt menyukaimu! Kau bahkan tidak bisa membayangkan betapa aku menyukaimu….”

= Ye Eun =


Terlampau sedih, akhirnya Ye Eun tak kuasa lagi menahan air matanya. Ia-pun menangis sembari berteriak sebisanya, untuk melepas beban berat yang dipendamnya.

Tiba-tiba, sumber listrik yang digunakannya untuk menyolokkan hairdryer meledak.. tepat ketika dirinya sedang menangis kencang. Karena kaget, Ye Eun langsung berlari keluar, untuk melaporkan kejadian barusan kepada yang lainnya.

Diluar, terlihat Ji Won, Eun Jae dan Yi Na (Yeayyy.. finally, balik lagi kerumah ini) yang tengah sibuk memasukkan barang-barang milik Yi Na kedalam kamar. Mereka agak heran melihat ekspresi Ye Eun yang nampak tidak begitu baik.

“Ada apa? Apakah terjadi sesuatu?” tanya Yi Na

“Ada arus listrik besar, dan aku hampir mati!” ungkap Ye Eun

Ji Won-pun menghela nafasnya dalam-dalam, “Terjadi lagi???” keluhnya

“Oh, kau pasti takut ya? kau menangis? hidungmu sampai meler?” tebak Yi Na

Tentu saja Ye Eun lansgung mengelaknya, beralasan bahwa kejadian tadi sangatlah berbahaya dan mengencam jiwanya, “Kejadian ini bukan yang pertama kalinya,… kalian ingat, beberapa hari yang lampu lampu ruang tengah juga meledah..”

“Aih, itusih karena Yoon Sunbae adalah penggila barang murah, dan ia membeli bola lampu dengan kualitas buruk..” papar Ji Won

2

Ye Eun tak bisa mencerna penjelasan dari Ji Won begitu saja, ia-pun menyinggung beberapa kejadian aneh yang sering terjadi akhir-akhir ini. Dari mulai, toilet yang tersumbat,.. suara ketukan di malam hari dan kejadian ketika kuku Jin Myung patah.

Ji Won berusaha menjawab semua dugaan itu dengan fakta, ‘toilet tersumbat karena dirinya yang baru buang air besar setelah tiga hari…’, ‘Bunyi ketukan adalah suara dari ranting pohon yang mengenai genting…’

Ye Eun tetap tak bisa mempercainya, “Ini semua karena… karena (hantu) itu… Semua kejadian aneh, terjadi setelah kau mengatakan bisa melihat hantu di dalam loker itu…” tebaknya

Ji Won malah menganggap cara fikir Ye Eun sangatlah norak, namun Ye Eun membalikkan cibiran itu dengan mengatakan bahwa Ji Won-lah yang duluan membawa berita tentang ‘hantu’ itu kehadapan mereka semua.

Setelah berdebat cukup panjang dan malah jadi membahas hal-hal *jorok.. Pada akhirnya, Ji Won memberikan sebuah solusi. Karena telah banyak sekali hal buruk dan aneh yang terjadi, ia memberikan usul untuk mengadakan sebuah pesta,

Ide itu mendapat tanggapan yang bagus. Namun, ada sebuah masalah… masalahnya ialah bagaimana cara mereka meminta izin untuk mengadakan pesta kepada nenek pemilik rumah ini….

3

Baru juga berkata seperti itu, tiba-tiba terdengar suara nenek kos yang memanggil mereka. Saat dihampiri, ternyata nenek hendak pamit karena akan pergi berlibur selama beberapa hari.

“Jangan lupa beri makan Damien (nama kucing), selama aku pergi…” pinta nenek

Dengan antusias, mereka menyanggupinya. Kemudian mereka-pun mengantarkan nenek hingga kedepan gerbang. Lambaian tangan dan senyuman manis mengiringi langkah kaki kepergian nenek dari rumahnya ini..

“Semoga perjalan anda menyenangkan…..”

———————————————————————–

[ 3 hari sebelum malam pesta ]

Sambil menggosok gigi, Ye Eun menatap bayangannya di cermin dengan tatapan yang amat sangat kesal..

4

Aku seorang pengemis!!!

Aku benar-benar memohon untuk cinta diriku sendiri.

Aku sungguh bersyukur pada sedikit kasih sayang yang kau berikan, ataupun sebuah senyuman kecil.

Aku seperti seekor anjing!!!

Walaupun aku terus disakiti, aku akan menunggunya untuk memanggilku.

Aku mengibaskan ekorku dengan keras sampai hampir patah

dan menjilati tanganmu dengan mulutku yang memar.

{….Kang Ye Eun…}

5

Ye Eun melangkahkan kakinya keluar rumah, sepanjang perjalan hingga naik bis ia terus menggurutu mengeluhkan sikap-sikap jahat Doo Young yang sebenarnya sangatlah menyiksa dirinya selama ini. Terakhir, tentang masalah hadiah anniversary mereka, ketika dirinya rela tak meminum kopi selama sebulan hanya untuk membelikan sebuah jaket sebagai hadiah, Doo Young malah cenderung tak mengingat hari itu dan dengan sengaja hanya memberikannya sebuah sample parfum yang sama sekali tak ada harganya alias ‘gratisan’

Tiba ditempat kursus memasak, bahan utama hidangan kali ini adalah seekor ayam. Badan Ye Eun memang sedang berdiri di depan ayam itu, namun fikirannya seakan-akan sedang berhadapan dengan Doo Young yang kurang ajar dan tak tahu diri, “Dasar pria jahat..” teriaknya yang lansgung memotong-motong ayam itu dengan kasar dan tak beraturan. Membuat seoang jadi melihat kerahnya dengan tatapan aneh….

Kita beralih ke ruangan kuliah dimana Eun Jae berada..

Kelas nampak begitu tenang, hanya da suara pak dosen yang tengah menjelaskan kesimpulan dari materi yang disampaikannya hari ini…


“Proses berduka… Untuk pasien kanker dan orang yang pernah menderita patah hati itu mirip. Orang merasa sangat marah pada awalnya. Setelahnya, orang itu akan mengakui realita lebih dan lebih lagi. Dan kemudian, setelah mengakui realita tersebut sampai batas tertentu, mereka mulai jatuh ke dalam depresi. Dan setelah itu adalah melewati tahap depresi, dan menjadi lebih dan lebih selaras lagi dengan realita…. Lalu menerima situasi mereka….”

=Pak Dosen=


6

Setelah pak dosen keluar, perhatian Eun Jae tertuju pada sosok senior ‘idaman’-nya yang sedang duduk bersantai di jendela, dengan gaya bak seorang model cover majalah ternama…

Jong Yeol duduk dihadapannya, dan bertanya apa yang sedag dilakukannya. Alih-alih menjawabnya, Eun Jae malah bertanya balik, “Hmmm… sunbae (itu), apakah dia sudah punya pacar???”

Salah faham, Jong Yeol menganggap Eun Jae bertanya tentang dirinya, “Belum! Tidak ada! Tidak punya…” jawabnya dengan yakin dan percaya diri.

Tentu saja, mendengar hal itu berhasil membat semangat Eun Jae naik drastis. Ia-pun lansgung bangkit dan berlari untuk mengejar senior-nya yang baru saja pergi meninggalkan ruangan perkuliahan.

7

Ji Won menghampiri ‘sohib’ lelakinya. Terlihat jika mereka memiliki hubungan yang sangat dekat, karena Ji Won dengan tanpa ragu mengerjai pria itu dengan cara yang agak ‘kasar’

Sempat menggurutu, namun tetap saja pria itu tak bisa melawan keganasan perkataan Ji Won. Lantas, untuk apakah Ji Won menemui pria ini?

Tentu saja, untuk megundangnya ke acara pesta di tempat tinggalnya, “Hmmm… Jangan salah paham, oke? aku hanya mengundangmu sebagai teman. Tidak memiliki motif tersembunyi. Hanya mengundangmu sebagai teman….”

8

Sama halnya dengan Ji Won, Yi Na-pun sedang berusaha untuk mengajak salah seorang teman prianya untuk datang ke pesta mereka. Kalau yang ini, beneran temen loh, temen se-‘profesi’…

“Bagaimanapun, kau akan datang, ‘kan? Kau tidak boleh berpakaian terlalu ‘keren’ pada hari itu, oke?” pinta Yi Na

“Intinya, kau memintaku untuk tidak berpakaian seperti seorang playboy, kan…” ujar Dong Joo

Tak lupa, Yi Na-pun meminta agar Dong Joo tak bermain atau bahkan melirik salah satu dari teman wanitanya, “Mereka hanya peremuan biasa, jadi jangan coba-coba untuk meyentuhnya..”

Saat berjalan pulang, Yi Na nampak begitu bahagia. Langka kakinya terlihat begitu ringan, seakan-akan sebuah beban telah terlepas darinya,

“Ada apa denganmu hari ini?” tanya Dong Joo

“Hmm, tidak ada..” jawab Yi Na

“Kau hanya tampak begitu bahagia….” ujar Dong Joo

9

Sementara itu, dari kejauhan kita melihat kemunculan sosok Jong Gyoo yang nampaknya, tengah megawasi dan membuntuti Yi Na sedari tadi. Langkahnya terhenti, karena ada seorang pria yang menyapanya..

“Tuan Jong Gyo! Kapan kau keluar?”

”Belum lama ini..”

“ Jika aku tahu kau keluar dari penjara, aku akan membawakanmu tahu… Ngomong-ngomong, apakah kau sudah menemukan wanita sialan itu? Orang yang kau bilang akan diberikan pelajaran, ketika keluar dari penjara…”

“Aku sudah menemukannya..”

———————————————————————–

Hari telah malam, saatnya Jin Myung untuk bekerja patuh waktu di minimarket. Tanpa disadarinya, Jae Wan tengah berdiri di sebrang jalan, menatap pilu kearahnya..

10

Tepat saat itu juga, Jin Myung sedang serius menatap layar ponselnya. Apa yang dilihatnya? Tentu saja, chat dari Jae Wan beberepa hari yang lalu,

‘Aku merindukamu’

‘Apakah kau menyukaiku?’

Jin Myung tersentuh karenanya, namun ia kembali teringat akan perkataannya sendiri yang meminta Jae Wan untuk berhenti menyukainya.

Perlahan, jarinya mulai bergerak, mencoba untuk mengetik sebuah balasan untuk Jae Wan, ‘Aku juga…’

Namun, beberapa detik kemudian, ia memilih untuk menghapusnya lagi, yang menunjukkan bahwa dirinya ingin menyimpan perasaan itu untuk dirinya sendiri saja..

[ 2 Hari Sebelum Malam Pesta ]

11

Kehilangan cinta pasti membuatku merasa pahit.

Sampai jumpa, malam yang singkat.

Perpisahan,…. kabut musim dingin yang melayang-layang di dekat jendelaku.

Selamat tinggal, lilin yang tahu segalanya.

Selamat tinggal, selamat tinggal….

Selamat tinggal,…. keinginan itu tidak lagi menjadi milikku.

{… Kang Ye Eun …}

12

BIbir memang bisa berbohong, tapi hati dan fikiran tak pernah bisa…

Ketika pergi ke kampus, fikiran Ye Eun selalu terpenuhi oleh pertanyaan-pertanyaan mengenai bagaiaman dan seperti apa kabar Doo Young sekarang..

“Go Doo Young. Jika kau bersedia meminta maaf kepadaku sekarang, maka aku akan… Jika kau bersedia meminta maaf kepadaku sekarang….”

Di dalam bis, terlihat sebuah mobil yang menepi di pinggiran, karena baru saja mengalami kecelakaan. ye Uen melihatnya, dan itu membuatnya berangan-angan, memikirkan kalau ternyata Doo Young menghilang karena mengalami kecelakaan?

“Ahh.. kalaupun itu terjadi… Aku tak peduli, itu bukan urusanku!!!!!” gumam Ye Eun

13

Kata yang terucap dari bibirnya, tak mempu menjadi tameng yang menghalangi badan dan fikirannya supaya berhenti untuk memikirkan Doo Young. Pada akhirnya, secara sadar dan yakin, Ye Eun berjalan bahkan berlari menuju apartemen Doo Young. Ia hendak naik lift, namun tak sabar menunggu terlalu lama dan ia-pun berinisiatif untuk menaiki tangga darurat yang pastinya sangat menguras tenaga.

Dari kejauhan, langkahnya terhenti karena ia melihat seorang pria pengantar makanan mengetuk pintu kamar Doo Young. Ye Eun terdiam, ia kecewa melihat kondisi Doo Young yang malah baik-baik saja, seakan-akan tak merasa sedih bahkan galau sepertinya..

Berbeda halnya dengan Ye Eun, Eun Jae malah sedang asyik memerhatikan sang pujaan hati. Sambil tersenyum manis, ia begitu fokus dan serius untuk memerhatikan seuruh gerak-gerik pria itu dengan sangat antusias.

14

Kebetulan, Jong Yeol juga sedang bermain di lapangan. Dan lagi-lagi, ia salah faham akan sikap Eun Jae kepadanya,…

“Sunbae?,… Subae-nim?,… Oppa?… yang mana yang paling baik untuk kuucapkan???” tanya Eun Jae

“Oppa!!! Tentu saja oppa!!!” jawab Jong Yeol dengan sangat antusias

“Hmmm.. sangat memalukan untuk mengucapkannya..” ujar Eun Jae

Di tempat lain, secara tak sengaja, Ji Won berpapasan dengan 2 orang teman bulenya. Meskipun sempat tak dikenali, Ji Won tetap mencoba untuk bersikap ceria dan mengajak mereka untuk datang ke pestanya…

15

Ketika, Ji Won masih berusaha untuk mengundang sebanyak-banyaknya pria, Yi Na memilih untuk berbelanja alat-alat untuk pesta. Di dalam toko, keantusiannya terlihat dari keinginannya untuk membeli benda ini dan itu..

Bahkan, bisa dibilang jika ia hampir memborong seluruh isi toko peralatan pesta tersebut…

Sementara itu, dijalan menuju kerumah, secara tak sengaja Ye Eun berpapasan dengan Jin Myung. Mereka terdiam sejenak, menatap satu sama lain dan saling menyapa. Kemudian pamit, dan pergi melanjutkan langkahnya masing-masing.

16

Langkah Ye Eun, terhenti lagi ketika ia melihat seorang ahjussi yang sedang menggendok seekor babi dipundaknya. Teringatlah ia, kenangan saat Doo Young yang sering menyebutnya ‘babi’ dan menggendongnya dengan cara yang sama persis…

———————————————————————–

Eun Jae sedang sibuk merangkai kata untuk menulis surat cinta, yang rencananya ingin ia kirimkan untuk sang pujaaan hatinya. Ji Won memergkinya, dan lansgung menjadikan suran itu sebagai bahan utama untuk mengolok-oloknya.

“Omong kosong apa ini? Bahkan undangan buat anak SD, akan ditulis lebih baik dari ini!”

“Apa yang harus aku lakukan?”

“Hanya berbicara dengan dia, secara langsung! Itu tidak sulit sama sekali! Hanya temui dia, lalu katakanlah… ‘Sunbaenim. apa yang kau lakukan pada hari Sabtu? ingin datang ke tempatku?’ ….”

“Kedengarannya seperti aku mencoba merayunya!”

17

Ji Won melihat Eun Jae yang nampaknya sangat kesulitan untuk mengajak seorang pria, “Oke.. lihatnya Yi Na telah menyiapkan semua itu untuk kita. Sekarang, aku ingin mengumumkan sesuatu… Seseorang yang tidak berhasil membawa pria ke pesta, akan mendapatkan hukuman..”

“Apa hukumannya?”

JI Won mengajak mereka semua untuk duduk bersama, kemudian ia-pun mengeluarkan beberapa lembar kertas dan spidol. Mereka semua diperkenankan untuk menuis hukumannya, dan nanti seseorang yang harus mendapat hukuman akan disuruh mengambil kertas itu secara random.

‘Membersihkan kotoran di jendela’

‘Mengakui cintamu kepada orang asing dan mendapatkan nomor mereka!’

‘Menceritakan pada nenek tentang warna lipstik yang digunakannya, tidak cocok untuknya!’

Kurang lebih, itulah isi dari hukuman yang ditulis oleh Eun Jae, Ye Eun dan Yi Na. Sementara itu, Ji Won memilih untuk merahasiakan apa yang ditulisnya, kemudian memasukkannya kedalam kotak yang lansgung dikunci oleh Yi Na.

———————————————————————–

[ 1 Hari Sebelum Malam Pesta ]

18

Perasaan cinta dan benci untukmu,

Semua cerita sedih, sekarang menghilang ke udara dan menipis.

{… Kang Ye Eun …}

19

Di restoran, Jin Myung terdiam,.. ia melihat Jae Wan yang tengah diobati oleh seorang spegawai wanita. Terlihat suasana yang hangat, penuh tawa dan canda.

Jin Myung mengurungkan niatnya untuk masuk keruangan tersebut, setelah berganti pakaian, ia-pun memilih untuk membuang sampah keluar. Dan secara tak sengaja, ia melihat motor milik Jae Wan yang terdapat bekas goresan yang cukup lebar, pertanda jika Jae Wan telah mengalami kecelakaan saat mengendarai motor tersebut.


“Putus dengan seseorang berarti….. Ketika ada sesuatu yang baik terjadi, kau tidak bisa bahagia bersama-sama. Dan kau tidak bisa khawatir tentang mereka, bahkan jika hal yang buruk terjadi. Kenyataan kau sudah putus dengan seseorang berarti…. kau tidak bisa lagi penasaran tentang satu sama lain. Kenyataan kau sudah putus dengan seseorang berarti,…. Masa depan yang akan kau bayangkan, bersama mereka,… kau harus menyerahkannya….”

= Jin Myung =


Ye Eun mulai mencoba untuk membuka diri, demi mendapatkan seorang pria yang bisa diajak ke pesta, ia-pun terpaksa mengikuti sebuah kencan buta yang ditawarkan temannya. Pria ‘calon’-nya, terlihat lumayan tampan dan mapan. Namun, sepanjang acara, wajah Ye Eun terus saja telihat begitu kusut.

Dan Ji Won, dia masih berusah auntum merealisasikan mimpinya untuk mengajak banyak pria ke pestanya. Ia membantu untuk memotret para pemain klus basket dan setelahnya ia memberikan kartu namanya sekaligus mengajak mereka semua untuk datang ke acara pestanya.

20

Di kantin kampus, Eun Jaw masih asyik sendiri memandang sang pujaan hati (meskipun dari jauh..). Bahkan, seringkali, ia berkhayal saat-saat ketika ia bisa bermesraan dengan pria itu..

Ketika hari telah berubah petang dan matahari hampir terbenam, Eun Jae berusaha memberanikan dirinya untuk menghampiri dan kemudian mengajak pria itu untuk datang ke-pestanya..

21

Tingkah kikuknya ini, dilihat oleh Jong Yeol yang akhirny amenawarkan diri untuk membantunya..

Jong Yeol-pun mendekati pujaan hati Eun Jae yang sebenarnya masih teman seangkatannya. Ia mengutarakan pesan dari Eun Jae dengan kata-kata yang ambigu dan sulit dimengerti (Sengaja sih, biar Eun Jae gak deket sama orang itu…)

Kembali menghampiri Eun Jae, Jong Yeol menjelaskan bahwa ajakan Eun Jae telah ditolak…

Sontak saja, kenyataan itu malah membuat Eun Jae jadi sangat sedih dan kecewa. Merasa simpati, akhirnya Jong Yeol menawarkan diri untuk menmani Eun Jae menenangkan diri disebuah kedai minuman.

22

Karena galau berat, Eun Jae minum beberapa gelas soju hingga membuatnya mabuk dan mulai berbicara melantur, dan juga membuatnya megungkapkan seluruh unek-uneknya. Baginya, ini adalah pertama kali dirinya bisa mencintai seseorang, namun sedihnya ia harus lansgung merasakan pahitnya penolakan….

“Hei, apa yang sangat kau sukai dari pria brengsek itu?”

“Semuanya. Penampilannya, suaranya… Cara dia berbicara, cara dia tersenyum… Namanya juga keren.. Shin Yool Bin! Yool Bin sunbaenim! Yool Bin-oppa! Aku bahkan sudah merencanakan nama anak-anak kami di masa depan! aku akan memberi namanya Na Ra jika dia seorang perempuan… Dan Sae Gae jika dia anak laki-laki!”

Meskipun dilanda cemburu berat, Jong Yeol tetap memberikan beberapa nasihat ‘bijak’ yang setidaknya bisa membuat Eun Jae bernafas lega lagi. Namun, ada masalah baru, ia teringat tentang pesta dan sanksi yang akan didapatkannya jika tak datang membawa seorang pria.

Mendengar keluhan itu, Jong Yeol-pun langsung mengatakan jika dirinya sanggup dan mau datang ke tempat Eun Jae… Tapi tidak gratis, karena sebagai gantinya, ia ingin meminta Eun Jae untuk menemaninya nonton di bioskop sebanyak tiga kali..

———————————————————————–

Di rumah, terlihat Yi Na yang sedang sibuk mendekrasi ruangang untuk dijadikan tempat mereka berpesta lusa nanti. Tak lama kemudian, Ji Won datang. Ia salut dengan kerja keras Yi Na. Namun, ia agak kesal karena yang lain tak ada yang membantunya…23

Ji Won-pun berniat untuk menyuruh Eun Jae dan Ye Eun agar membantu mereka. Sayangnya, ketika didatangi, mereka berdua sedang dalam kondisi tidak bisa diminta bantuan apapun..

Eun Jae telah tertidur pulas karena mabuk berat,.. Dan Ye Eun, nampaknya ia tengah menangis pilu akibat terkena sindrom galau..

———————————————————————–

[ Hari-H Pesta ]

Ye Eun terbangun dengan kantong hitam besar dibawah matanya…

Sementaraitu, Ji Won dan Yi Na sedang berbelanja makanan dan kebutuhan lainnya. Terlihat, jika mereka sangatlah antusias dalam meghadapi malam ini, ditandai dengan suara tawa lepas dan gerak-geriknya yang sangat gesit dalam memilih barang belanjaan…

24

Di rumah, Eun Jae dan Ye Eun sedang mempersiapkan beberapa hiasan. Nampak jelas, jika Ye Eun masih murung karena terus memikirkan Doo Young, “Apa pria itu… benar-benar pernah mencintaiku?” gumamnya

Akibat terus melamun, beberapa kali Ye Eun salah menuliskan kata-kata untuk papan hiasnya. BUkannya tersadar, Ye Eun malah semakin menggalau setelah, secara tiba-tiba ia melihat bayangan dirinya dalam berbagai versi yang semuanya terus menghasutnya untuk melupakan atau memaafkan Doo Young.

25

Untunglah, Ye Eun memiliki teman-teman yang sangat luar biasa. Mereka sadar’ betul, bahwa Ye Eun sedang galau karena pria brengsek seperti Doo Young. Namun, mereka tak menasehatinya, melainkan menghibunya dengan cara mengeluarkan suara seperti anak kecil akibat dari menghirus helium yang diperuntukan balon gas.

26

Jin Myung berjalan dihadapan mereka, dan spontan Ji Won langsung megajaknya untuk ikut berpesta malam ini. Meskipun telah dibujuk, Jin Myung tetap menolaknya dengan alasan bahwa dirinya memiliki pekerjaan lain yang lebih penting…

Jin Myung berjalan menuju halte bis,.. Sialnya, saat sampai bis yang akan ditumpanginya ternyata baru saja lewat. Ketika menunggu, muncullah seorang baapk tua yang menanyakan alamat. Dan kebetulan, bapak itu ternyata ayahnya Ji Won yang hendak menjenguknya.

27

Mengetahui bahwa ini adalah yang yang ‘buruk’, Jin Myung-pun lansgung menelpon Ji Won untuk mengabarinya. Sontak, semua orang yang sedang berada dirumah, lansgung bekerja gotong royong untuk melepas semua hiasan berbau ‘nakal’ yang sudah tertempel menghiasi seluruh sudut ruangan.

Jong Yeol yang baru tiba-pun, jadi ikut-ikutan merasakan kericuhan, yang sebenarnya tak ia fahami apa maksud dan penyebabnya…

Tak lama kemudian, tibalah ayahnya Ji Won. Yi Na berusaha menghambatnya di depan pintu, dengan cara memberikan salam secara formal sementara Ye Eun masih berusaha untuk menyingkirkan segelintir hiasan yang masih tertempel, kemudia Eun Jae dan Jong Yeol dipakasa untuk bersembunyi didalam kamar Eun Jae berduaan saja…

28

Ternyata, ayahnya mengira bahwa Ji Won adalah wanita yang masih sangat polos dan pemalu. Ia tak pernah tahu, bagamana sifat Ji Won yang sekarang. Kepada Jin Myung, ayah bahkan berpesan agar membantunya untuk menjaga dan membimbing Ji Won selama tinggal jauh darinya ini.

Ayah sempat masuk kedalam kamar Ji Won, bahkan hampir saja tertidur dikasurnya Ye Eun. Namun Ji Won menahannya dan memintanya untuk segera pulang saja, “Kalau terlalu malam, ayah akan kehabisan bis..” tuturnya

29

Akhirnya, ayah luluh juga… Ia bersedia untuk pulang, dan kepergiannya diantar oleh Ji Won, Yi Na beserta Ye Eun. Mereka saling melambaikan tangan dan mengucapkan, “Hati-hati di jalan….”

Saat hendak kembali ke rumah, ponsel Ye Eun berbunyi, terlihat ada sebuah pesan masuk….

‘sayang, apa yang kau lakukan?…’ –Doo Young

30


“Aku memiliki kisah cinta yang normal. Dan mengalami perpisahan normal. Jadi…aku akan melupakan dia, seiring berjalannya waktu. Aku tahu pada akhirnya akan melupakan dia. Aku tahu, pada akhirnya akan dilupakan. Kata-kata membantu meringankan rasa sakit, tetapi juga membuatku sedih. Aku akan melupakan orang ini, dan berkencan dengan orang baru. Dan berharap bahwa orang berikutnya yang berkencan denganku. Menyukaiku lebih dari aku menyukainya. Karena aku memiliki lebih dari cukup pengalaman. Menjadi orang yang suka pada orang lain lagi. Aku tahu bahwa hal yang benar untuk dilakukan adalah putus dengannya. Aku tahu itu! Orang itu bukan orang yang baik… Dia selalu melakukan sesuka hati, dan melupakan janji seperti bukan apa-apa. Marah atas hal-hal kecil. Dan bahkan berbohong kepadaku. Ada banyak alasan, mengapa aku tidak boleh menyukai orang seperti itu. Dan alasan terburuk diantaranya adalah,….. Dia tidak mencintaiku seperti aku mencintainya….”

=Kang Ye Eun=


Duduk sendirian di sebuah kafe, ternyata Ye Eun sedang menunggu kedatangan Doo Young. Ia terdiam merenungkan rangkaian kata yang harus diucapkannya saat ini…

31

“Kau bilang memiliki sesuatu untuk dikatakan. Silahkan,…” ujar Doo Young

“Terima kasih… untuk semuanya…” ungkap Ye Eun

“Apa maksudmu?” tanya Doo Young

“Bahkan jika kita putus… aku ingin putus dengan benar.” ucap Ye Eun

Ye Eun tak kuat menahan tangis, ia menutup wajahnya karena malu. Berkali-kali Doo Young bertanya, memastikan apakah Ye Eun benar-benar ingin putus dengannya.

Sempat terdiam, akhirnya Ye Eun memberikan jawaban dengan gelengan kepala, yang berarti,… ia masih belum mau putus dengan Doo Young.

“Jadi, kenapa kau mengatakan hal-hal tak jelas seperti itu..” ujar Doo Young


“Ada satu alasan, mengapa aku menyukai orang ini. Itu karena…. karena aku menyukainya.. Aku menyukai dia! Aku sangat amat menyukai dia!!!!!”

=Kang Ye Eun=


== Bersambung ==

:::: NOTES ::::

Episode ini sebagian besar menceritakan semuanya dari perspektif Ye Eun ‘lagi’…

Fakta kalau dia jatuh cinta berat sama cowok yang sebenernya, dia tahu dan dia sadari mempunyai perangai yang buruk dan benar-benar tidak baik untuknya. I know how it feels….

Perasaan cinta, memang gak akan pernah bisa di-kontrol. Dan menurutku, jalan yang terbaik untuk dia tuh PUTUS. Seenggaknya, dia harus punya waktu untuk menikmati kesendiriannya, berusaha untuk melawan perasaannya dan membuka diri untuk bergabung bersama teman-temannya. Memang sulit,.. sangat sulit bahkan,… Tapi, lagi-lagi jalan keluarnya hanyalah waktu. Semuanya akan kembali normal seiring dengan berjalannya waktu dan berputarnya roda kehidupan kita.

Gemesss deh, kalau udah liat Jong Yeol godain Eun Jae. Yang satunya polossss banget, yang satunya lagi udah ‘pengalaman’ bangettttt… Saling melengkapi dong harusnya,…. lagian mereka tuh sangat serasi. Tinggal nunggu tanggal jadian aja ini mah…

Dan ayahnya Ji Won,… gak nyangka kalau ternyata pada awalnya Ji Won-tuh anak yang kuper dan ‘kampungan’. Kalau memang kayak gitu, kenapa sekarang dia jadi ‘liar’ bangettt. Jadi penasaran nih, sebenernya awal mula dia jadi kayak sekarang tuh karena apa??? Dan kenapa juga sampe sekarang dia terobsesi bangettt buat punya pacar????

>>> Episode 6 <<<

16 thoughts on “AGE OF YOUTH EPISODE 5

  1. Pingback: AGE OF YOUTH EPISODE 4 | my-eternalstory

  2. Hwaaaaaaa… akhirnya posting juga… eh ko aku ngerasa Yi Na tu mirip bgt ma Park Shin Hye, apa perasaanku aja ya hahahah… seruuu ih gokil retro abis itu gebetannya Eun Jae hahahahaha… semangat terus ya mbaaaa… ditunggu posting episode berikutnya ya…

    Like

  3. bener lia, kalau ngeliat jong yeol sama eun jae tu ga bisa nga mesem mesem sendiri. cute bangetttttt >.<
    dan saya juga penasaran ma karakter ji won, kurang banyak porsi penguakan masa lalunya hahahaha

    Like

        • Iya, kalo Ben ngisi OSt tuh selalu enak dan asyik didenger. Jadi inget, pertama kali denger suara dia tuh waktu ngisi OST Marriage Not Dateng, masih newbie banget dia waktu itu *kalo gk salah

          Like

        • Haha iya…saya jg kenal di situ
          Terus mulai deh dia ngisi ost drama tv nasional ya terkenal terkenal lagi
          Makanya saya heran denger ost ini ga tau dramanya drama weekend :p
          Dulu masih sama grupnya lia cuma dia nyanyi sendiri,sekarang udah ga
          Nanti drama barunya pd ma writer mnd kayaknya make ostnya lagi nih ^^”
          Pingin yg ceria macam dulu

          Like

  4. Pingback: AGE OF YOUTH EPISODE 6 | my-eternalstory

  5. Pingback: SINOPSIS Age of Youth Episode 1 - Terakhir (Lengkap)

  6. Pingback: [Lengkap] Sinopsis Age Of Youth Episode 1 - Terakhir « Kdramastory

  7. Pingback: Age of Youth – Site Title

Ayo tinggalkan jejakmu :D