THE MASTER OF REVENGE Episode 2 Part 1

TMOR (2)

“Kekerasan bisa membuka mulut orang, dan uang dapat membuka telinga yang tertutup”

— Kim Gil Do —


MORE02 0006

Moo Myung kecil masuk ke sebuah tempat, sepertinya itu adalah gudang yang jarang didatangi oleh orang-orang. Ia hanya membawa sebuah lampu jinjing yang menjadi satu-satunya alat yang meneranginya di dalam ruangan yang gelap gulita itu.

MORE02 0014MORE02 0020

Moo Myung membuka sebuah peti yang berisi selembaran kertas dan potongan koran yang berisi tentang Kim Gil Do. Ia sangat berusaha untuk menemukan dimana dan siapa sebenarnya orang yang disebut-sebut oleh ibunya sebagai teman ayahnya. Ia sangat yakin, jika pria yang dilihatnya saat kebakaran itu terjadi, adalah teman dari ayahnya sendiri.

MORE02 0022MORE02 0024

Tak terasa, sudah 10 tahun ia mencari dan terus mencari pria itu. Namun, hasilnya nihil, usahanya selama ini tak pernah membuahkan hasil yang signifikan.

“Kalaupun aku bertemu dengannya, aku masih tidak tahu apa yang aku lakukan setelah aku menemukan dia?” Moo Myung

Tak disangka, orang yang dicarinya selama ini, tiba-tiba muncul dihadapannya. Amarah dan dendam yang telah menggumpal di dalam hati Moo Myung, serasa ingin diledakannya detik itu juga. Tapi, apakah dia mampu melakukannya?

MORE02 0036

Moo Myung menggenggam pisau ditangannya erat-erat, matanya menatap punggung Gil Do dengat sangat tajam. BIsa ditebak, jika dalam pikirannya, Moo Myung pasti sangat ingin membunuh pria dihadapannya itu.

MORE02 0044MORE02 0045

Tiba-tiba, Yeo Kyung datang dan langsung menghampiri Gil Do untuk menanyakan apakah makanannya sudah siap karena nampakanya anak-anak sudah kelaparan. Dengan sinis, Gil Do mengatakan jika ini belum waktunya untuk makan lagipula anak-anak harus belajar mengenai kesabaran.

MORE02 0057

Ekspresi sinis-nya langsung berubah menjadi ekspresi ramah ketika wartawan yang akan meliputnya tiba. Moo Myung dan Yeo Kyung jelas saja sebal melihat hal itu. Namun, tak ada hal yang bisa mereka perbuat selain pergi meninggalkan ruangan itu.

Dari jauh, Moo Myung tetap mengawasi gerak- gerik Gil Do yang sedang asyik memainkan ‘drama’-nya. Di depan kamera, ia merendah dan membuat sebuah ‘image’ jika dirinya adalah orang dermawan yang sangat senang ketika melihat anak-anak di panti asuhan menikmati mie buatannya.

“Dia seperti monster yang memiliki mata di belakang kepalanya. Melihatnya, membuatku seakan-akan tercekik. Seperti ada batu di tenggorokanku” Moo Myung

MORE02 0068MORE02 0069

Merasa frustasi dengan hal yang baru saja dialaminya ini, Moo Myung pergi ke toilet untuk mencuci wajahnya. Tak sengaja, ia melihat luka bakar di tangannya yang tentu saja semakin mengingatkannya pada kejadian tragis yang pernah dialaminya dulu.

MORE02 0075MORE02 0090

Dengan tergesa-gesa, Moo Myung berjalan keluar seraya mencari Kim Gil Do. Kebetulan, Yeo Kyung mengahampirinya sambil membawa minuman yang akan diberikan kepada Gil Do. Moo Myung langsung berinisiatif untuk melakukan tugas Yeo Kyung dan pergi ke ruangan kepala panti untuk memberikan minuman tersebut.

MORE02 0103MORE02 0111

Kim Gil Do sedang melihat-lihat foto di ruangan kepala panti asuhan, ia memerhatikan satu persatu foto itu dengan teliti. Tepat, didekatnya terdapat foto Moo Myung saat masih kecil. Untungnya, ia tak sempat melihat foto itu, karena Moo Myung keburu masuk dan mengalihkan perhatian dengan memecahkan cangkir yang dibawanya.

Tak ada adegan marah-memarahi. Moo Myung minta maaf dan kepala panti langsung menyuruhnya keluar untuk membawakan mereka minuman yang baru.

MORE02 0119MORE02 0135

Gil Do dan Kepala panti duduk dan berbicara empat mata. Tanpa basa-basi, Gil Do langsung mengungkapkan permintaannya. Ia ingin, saat sesi wawancara nanti, ketua panti mengatakan jika Gil Do telah menjadi donatur panti ini selama bertahun-tahu. Tentu saja, dengan melakukan hal itu ia juga akan memberikan bonus untuk kepala panti.

Terakhir, Gil Do menanyakan apakah di panti ini ada seorang anak laki-laki bernama Choi Soon Seok yang kira-kira sekarang usianya sudah sebesar pria yang tadi membawakan minuman (Moo Myung), yang memiliki luka bakar di tubuhnya. Kepala panti tidak begitu mengenali setiap anak yang tinggal ditempatnya. Ia pun tidak menjawab pertanyaan Gil Do secara pasti, namun ia berjanji untuk menghubungi Gil Do lagi jika suatu saat ia menemukan anak tersebut.

Gil Do melanjutkan sesi syutingnya, kali ini scene-nya sedang makan bersama anak-anak. Tiba-tiba salah satu anak mengacungkan tangannya dan bertanya, “Ahjussi…… siapa yang mengajarimu memasakak mie?”

MORE02 0148MORE02 0152

“Tidak ada yang mengajariku. Dulu aku hanya mencuri sebuah resep” jawab Gil Do dengan tatapan serius. Mendengar hal itu, si anak yang bertanya tadi nampak kebingungan.

Namun, beberapa detik kemudian, Gil Do membelokan pembicaraan dengan berkata, “Dan sekarang aku datang untuk mencuri makananmu”, seraya mencubit pipi si anak kecil itu yang sontak saja membuat semua orang di ruangan itu tertawa.

MORE02 0158

Sesi syuting selesai, Gil Do kembali ke mobilnya yang di parkir jauh dari panti asuhan. Pengawalnya bertanya, mengapa ia harus memarkirkan mobil di tempat itu.

Dengan santai, Gil Do menjawab jika orang-orang pasti menyukai dirinya yang memasak mie, tetapi tidak banyak yang menyukainya saat naik mobil berwarna hitam (intinya sih, pencitraan).

“Apakah anda datang sejauh ini hanya untuk menjadi sukarelawan?” tanya si pengawal

“Aku punya alasan. Aku sedang mencari seseorang.” jawab Gil Do sembari menghela nafasnya

Si pengawal tak menanyakan lebih lanjut siapa orang yang sedang dicari oleh tuannya itu, ia langsung bertanya kemana tujuan mereka selanjutnya.

“Gangnam” jawab Gil Do singkat

MORE02 0173

Gil Do dan pengawalnya berdiri di atap sebuah gedung yang sangat tinggi di Gangnam. Sambil melihat area disekitarnya, Gil Do berkata, “20 tahun yang lalu…. Aku bilang akan membeli tanah ini dan orang-orang malah menganggapku gila. Dulu seluruh daerah ini hanyalah sebuah lapangan. Namun, lihatlah sekarang! Siapa yang mengira jika tempat ini dulunya hanya sebuah lapangan? Aku akan memindahkan Goongnakwon kesini. Tidak akan ada yang bisa mengancam atau menghancurkannya. Itu akan sangat besar dan kuat! ”

“Tapi.. tuan Go tidak akan mengizinkannya?” sanggah si pengawal

“Pak tua itu, bahkan tidak membiarkanku untuk bernafas dengan bebas” ucap Gil Do

“Bagaimanapun juga dia masih menjadi pemilik perusahaan ini. Anda tidak bisa meremehkannya” jelas si pengawal

“Lalu? apakah aku harus menghormatinya?” tanya Gil Do sinis

“Itu bukan apa yang saya maksud, pak” ucap si pengawal

“Di usianya yang sekarang, dia berusaha terlalu keras. Dia membuatku takut” ucap Gil Do seraya tertawa kecil

———————————————————————–

MORE02 0194

Di kediamannya, Tuan Go yang sudah tua masih saja sibuk mengelap kuali tempatnya menyimpan gamjang,  sendirian. Seorang pelayan menghampirinya kemudian berkata, “Aigooo…. Anda terlalu bersemangat membersihkannya. Beristirahatlah. Kalau seperti ini terus, nanti anda bisa terkena stroke”

Tuan Go dengan santai berkata, “Jika banyak debu yang menempel di kuali ini, bagaimana kualinya bisa bernapas?”

Tuan Go, malah mengajak pelayan itu untuk ikut mengelap kuali-kuali ini bersamanya. Namun, ia menolak dengan alasan tugasnya adalah untuk memasak bukan bersih-bersih. Tuan Go, bertanya mengapa ia belum melihat Gil Do seharian ini. Pelayan itupun memberitahu jika Gil Do sedang melakukan kerja sukarelawan di Yangpyeong.

MORE02 0210

Si pelayan bertanya kapan Tuan Go akan berhenti menyebut Gil Do dengan sebutan ‘bodoh’. Karena, setiap kali terjadi pertengkaran hebat antara Tuan Go dan Gil Do, semua pelayan disini akan dibuat ketakutan karenanya.

“Orang itu, tidak benar-benar peduli tentang mie. Itulah sebabnya aku memanggil dia bodoh!” teriak Tuan Go

Sambil berjalan, Tuan Go melanjutkan ucapannya, “Ulat pohon pinus harus makan daun pinus. Dia akan mati jika memakan jenis daun yang lain. Bagaimana aku bisa mengabaikan hal yang begitu jelas?”

———————————————————————–

MORE02 0227

Di panti asuhan, Moo Myung membantu Yeo Kyung mencuci piring. Yeo Kyung merasa terganggu dengan sikap Chef mie yang menjadi relawan di panti asuhan mereka tadi.

“Bukankah orang iu sangat aneh? Dia bisa begitu jahat dalam satu menit, namun berikutnya ia menjadi begitu baik…” Yeo Kyung

Moo Myung tak memerhatikan perkataan Yeo Kyung, ia malah mengalihkan pembicaraan dengan bertanya mengenai masa lalu Yeo Kyung.

“Apa kamu masih ingat…. wajah orang yang membunuh orang tuamu?” tanya Moo Myung

“Tolong jangan bahas itu…” jawab Yeo Kyung

“Tapi… bagaimana jika bukan dia?” tanya Moo Myung

“Hentikan….” ucap Yeo Kyung dengan nada rendah

“Kamu sangat yakin. Namun, bagaimana jika kamu salah?” tanya Moo Myung

“Aku bilang hentikan!!!!” teriak Yeo Kyung sambil membanting mangkok yang sedang dipengangnya

Yeo Kyung melanjutkan, jika dirinya melihat wajah orang itu dari jarak yang sangat dekat, “Jadi, bagaimana bisa aku lupa wajahnya! Kalau jadi aku, apa kamu akan bisa melupakannya? Dasar brengsek!”. Yeo Kyung pun langsung pergi meninggalkan Moo Myung.

“Kau tahu itu adalah dia. Berapa lama lagi kau akan berpura-pura? Berapa lama lagi?” tanya Moo Myung pada dirinya sendiri

MORE02 0236MORE02 0239

Di tengah malam, lagi-lagi Moo Myung harus terbangun karena mengalami mimpi buruk mengenaitragedi kebakaran yang dialaminya. Sepertinya hal itu, membuatnya semakin yakin untuk memulai menyusun renca balas dendamnya.

MORE02 0245MORE02 0255

Moo Myung pergi ke perpustakaan untuk mencari tahu segala hal mengenai Gil Do (yang sekarang menggunakan nama Ha Jung Tae). Bukan hal yang sulit untuk mencarinya, karena setelah hidup dengan nama Ha Jung Tae hampir seluruh kisah hidup Gil Do tertulis di koran. Hidupnya, bak sebuah drama. Dimulai dengan bisnis restoran kecil hingga menjadi restoran yang sangat besar seperti saat ini. Meskipun, beberapa kali, bisnisnya itu terjerat kasus penggelapan pajak, entah bagaimana caranya, dia masih bisa lolos dan mengembangkan sayapnya di bidang makanan mie ini. Dan pada akhirnya, dia bisa menjadi raja untuk istana mie yang dibangunya itu.

“Apakah aku bisa…. menjatuhkan monster itu? Mmm, tidak… setidaknya dapatkah aku menggores dinding istananya?” Moo Myung

———————————————————————–

MORE02 0262

Gil Do hendak menggunting berita mengenai dirinya dari koran. Tiba-tiba, pengawal pribadinya masuk dan memberitahukan jika Tuan Seo ada disini.

MORE02 0285

Tuan Seo adalah supplier bahan-bahan untuk membuat mie. Nampaknya, Gil Do berniat untuk menghentikan kerjasama diantara mereka. Tentu saja, Tuan Seo tidak terima karena hal ini diputuskan secara sepihak, padahal ia telah berkontribusi besar terhadap keberlangsungan restoran mie ini.

“Ini bukan salahku jika sobamu berkualitas buruk. Kau menemui orang yang salah” Gil Do

“Lantas salahku apa?” Tuan Seo

“Itu bukan salahmu. Tapi, kerugian itu semuanya milikmu. Pergilah!” Gil Do

“Ha Jung Tae! (ngingetin lagi, sekarang orang-orang mengenal Kim Gil Do sebagai Ha Jung Tae) Jika kau memperlakukan orang-orang seperti ini, kau akan dihukum oleh dewa!!!!” Tuan Seo

“Mengapa aku harus dihukum oleh dewa hanya karena tindakanku dalam memperlakukan orang lain? Hukuman adalah apa yang diberikan seseorang kepada orang lain!” Gil Do

MORE02 0295MORE02 0296

Saat hendak meninggalkan tempat itu, ternyata Tuan Go sudah berdiri di depan pintu dan mendengar semuanya.

“Kau ini…Mari kita bicara!” ajak Tuan Go

MORE02 0312

Tuan Go berbicara empat mata dengan Gil Do di dalam ruangannya. Nampak jelas, jika hubungan mereka memang tidak baik. Secara terang-terangan, tuan Go menyatakan jika dirinya tidak menyukai sifat Gil Do. Namun, Gil Do malah mengungkit masa lalu dengan mengatakan jika tanpa resep mie baru yang dibawanya, restoran itu tidak akan pernah bisa berkembang menjadi seperti sekarang.

“Tidur di lembaran dan pakaian sutra.. tidak membawamu kedalam mimpi yang indah. Jika seorang chef mie ingin melakukan hal lain selain membuat mie….” Tuan Go

“Hmm… setidaknya, lembaran sutra dapat menjamin tidur malam yang nyaman” sanggah Gil Do

“Apa itu sebabnya kamu ingin pindah ke Gangnam? Apa kau pikir akan merasa nyaman jika disana?” Tuan Go

“Mengapa? Tidak bolehkah aku merasa nyaman?” Gil Do

“Kita tidak akan pindah! Akar Goongnakwon ada di Masan. Tidak ada pohon yang dapat bertahan tumbuh jika sudah ditumbang.” Tuan Go

Gil Do tetap pada pendiriannya, ia bersikukuh untuk tetap memindahkan restoran ini ke Gangnam apapun yang akan terjadi nantinya.

———————————————————————–

MORE02 0336MORE02 0349

Seorang wanita datang menemui Tuan Go, ia memberikan selembar kertas kepadanya. Perlahan, Tuan Go membuka kertas itu dan terkejut ketika melihat isinya. Itu adalah selebaran yang disebar untuk menemukan Gil Do yang menjadi buronan polisi 10 tahun yang lalu.

“Kenapa kau memberikan ini padaku?” tanya Tuan Go

“Kau yang membawanya masuk. Jadi, kau harus mengetahui orang macam apa dia” jawab si wanita

Sejenak, Tuan Go terdiam, kemudian ia langsung menelpon dan mengatakan jika dirinya hendak mencari seseorang.

———————————————————————–

MORE02 0355MORE02 0363

Saat pelajaran berlangsung, Yeo Kyung tertidur di kelas. Bu guru yang melihatnya langsung memanggil namanya. Ia terbangun dan dengan keadaan setengah sadar ia masih bisa menyelesaikan soal di papan tulis dengan tepat, membuat semua orang dikelas memujinya.

MORE02 0397

Bel istirahat berbunyi, bu guru meminta Yeo Kyung ikut bersamanya. Bukannya dimarahi, bu Guru malah memberikan minuman untuk Yeo Kyung. Bahkan, mereka terlihat sangat akrab. Sepertinya, bu guru juga pernah tinggal di panti asuhan yang sama, karena ia mengetahui tentang perilaku kepala panti dan Yeo Kyung juga menyebutnya ‘eonni’. Bu Guru menyemangati Yeo Kyung dan memberikannya amplop berisi uang.

MORE02 0410

Saat berjalan menuju kelas, Yeo Kyung berpapasan degan Moo Myung yang tiba-tiba menarik tangannya dan meminta maaf kepadanya. Situasi yang canggung, mereka bahkan tak mampu untuk saling menatap. Yeo Kyung tak memberikan jawaban yang pasti mengenai permintaan maaf yang dilontarkan Moo Myung, ia hanya meminta Moo Myung melepas tangannya, kemudian ia melanjutkan langkahnya lagi menuju kelas. Namun, dari senyuman kecilnya kita memahami jika Yeo Kyung bahkan tak pernah marah pada Moo Myung.

MORE02 0450

Di kelas, Gil Young mengadakan permainan kecil yang digunakan untuk bahan taruhan. Nampaknya, salah satu ketua geng dikelas itu tertarik untuk mengikuti permainan. Ia bahkan berani untuk mempertaruhkan uang dalam jumlah yang lumayan banyak. Permainannya adalah menebak mana gelas air yang telah ditaburi sebutir garam dan Moo Myung yang akan menjadi naracobanya.

Awalnya, Moo Myung menolak. Tak mau disebut pengecut, akhirnya ia bersedia melakukannya. Mengejutkan, dengan mudah ia berhasil menebaknya yang otomatis membuatnya memenangkan taruhan itu.

MORE02 0458MORE02 0463

Jam sekolah telah berakhir, sambil berjalan pulang, Gil Young membagi hasil uaang taruhan tadi. Tentu saja, Gil Young mendapat bagian yang lebih banyak. Tiba-tiba, muncul Tae Ha yang sedang asyik berlari. Moo Myung bertanya bagaimana dengan sekolahnya, Tae Ha menjawab jika dirinya sudah mendapat izin dari pak guru untuk melatih fisiknya. Nampaknya, keinginan Tae Ha untuk menjadi seorang polisi sangatlah besar. Ia pun melanjutkan olahraga larinya lagi.

MORE02 0471MORE02 0477

Tak lama kemudian, muncul Yeo Kyung yang langsung masuk ke tengah-tengah Gil Young dan Moo Myung. Mereka sedikit mengoobrol mengenai kegiatan sekolahnya. Namun, Yeo Kyung tak bisa berlama-lama, ia langsung berlari meninggalkan mereka duluan, karena ia ada jadwal mengajar setalah ini.

Baru beberapa detik, Gil Young akhirnya menyadari bahwa Yeo Kyung telah mengambil uang di sakunya. Gil Young berteriak memanggil nama Yeo Kyung. Namun, dari kejauhan Yeo Kyung hanya melambaikan tangannya seraya berlari meninggalkan mereka.

———————————————————————–

Malam hari ketika semua orang tertidur, Moo Myung bangun dan pergi ke suatu tempat naik kereta menggunakan uang hasil taruhannya tadi. Keesokan paginya, ia telah berada di rerstoran Goongnakwon. Ia duduk di salah satu meja dan mencicipi ‘the royal pheasant buckwheat noodles’.

MORE02 0492

Dengan mencium wanginya saja, ia seakan-akan merasakan kehadiran ayahnya kembali. Ingatan lama ketika ayahnya membuatkan mie yang persis seperti apa yang dimakannya saat ini membuatnya larut dalam memori kesedihan. Bahkan, tanpa disadari ia hampir meneteskan air mata.

MORE02 0507MORE02 0508

Namun, dalam sekejap saja, saat wajah Gil Do terbersit dalan fikirannya. Perasaan sedih itu berubah drastis menjadi sebuah amarah untuk balas dendam.

MORE02 0525

Hari sudah gelap, Moo Myung dengan sabar bersembunyi dibalik semak-semak di dekat Goongnakwon. Dengan siaga, ia mengamati sekitarnya sambil menggenggam erat sebuah pisau ditangannya.

<<<< Sebelumnya

Selanjutnya >>>>

5 thoughts on “THE MASTER OF REVENGE Episode 2 Part 1

  1. Pingback: THE MASTER OF REVENGE Episode 2 Part 2 | my-eternalstory

  2. Pingback: SINOPSIS Master God of Noodles Episode 1 - Terakhir

  3. Pingback: [Lengkap] Sinopsis Master : God Of Noodles Episode 1 - Terakhir « Kdramastory

Ayo tinggalkan jejakmu :D