Ibu sedang melipat pakaian sendirian, tiba-tiba bel rumah berbunyi. Ia berdiri untuk membuka pintu. Anehnya, baru beberapa langkah, terdengar suara pintu yang telah terbuka. Saat matanya melihat kedepan, ia sangat terkejut karena sudah ada Eun Byul dihadapannya.
“Ibu” itulah kata yang pertama kali keluar dari bibir Eun Byul. Ibu yang masih tak mempercayai semuanya ini hanya berjalan mundur dan terduduk lemas diatas meja. “Eun Byul….Apa tubuhmu ada yang luka?” tanya ibu dengan nada terbata-bata. Ibu bahkan meraba tangan Eun Byul karena ingin memastikan sendiri keadaan anakanya itu. Mata mereka yang berkaca-kaca, menunjukkan betapa bahagianya mereka karena telah bertemu kembali. “Aku tak apa-apa” ucap Eun Byul dengan sedikit senyuman di bibirnya. Ibu mendekat dan mengelus pipi Eun Byul sambil bertanya “Mengapa wajahmu seperti ini?”. “Ibu….maaf” hanya itulah kata yang keluar dari bibir Eun Byul.
Ibu tak sanggup menahan emosisnya, ia meneteskan air matanya dan menggoyang-goyangkan badan Eun Byul sambil berkata “Kenapa kamu bisa melakukan ini? Kenapa? Kenapa? Harusnya kamu memberitahu ibu kalau kamu masih hidup atau sudah meninggal”. Eun Byul pun tak kuasa menahan air matanya, ia pun berkata “Maafkan aku ibu. Tapi, aku begitu senang melihat ibu sekarang.”. Ibu pun menarik Eun Byul kedalam pelukannya dan berkata “Apakah kamu sugguh baik-baik saja selama ini? Ini bukan mimpi, kan? Setiap kali ibu….. memikirkanmua, itu berat buat ibu.”. Eun Byul tak bisa mengatakan apapun selain meminta maaf kepada ibunya.
Bruk….. suara sebuah buku yang terjatuh. Eun Bi benar-benar terkejut setelah melihat kakaknya dengan matanya sendiri. Matanya berkaca-kaca. “Kakak……” hanya itulah ucapan yang bisa keluar dari bibirnya. Dari bawah Eun Byul pun menyebut nama Eun Bi. Mereka pun saling memandang satu sama lain.
SCHOOL 2015 : Who Are You?
Mereka duduk bersama. Eun Bi memulai pembicaraan dengan bertanya “Kakak,… kamu ada dimana dan apa saja yang kamu lakukan selama ini? ”. Eun Byul menjelaskan kalau selama ini dirinya berada di tempatnya dulu. Yaitu Panti Asuhan Harapan. Ibu bertanya mengapa Eun Byul tak memberitahu mereka. Eun Byul pun akhirnya menjelasakan bahwa sebenarnya anak kecil yang pertama kali ibu temui adalah Eun Bi. “Saat aku pergi karyawisata ke Tongyeong….aku melihat betapa beratnya hidup yang Eun Bi jalani. aku tahu itu terlambat. Tapi, kupikir satu-satunya cara dalah kami bertukar hidup sekarang. Itu juga satu-satunya cara agar aku bisa hidup.” Jelas Eun Byul. “Aku tak pernah bermimpi kalau kakak akan mengawasiku” ucap Eun Byul.
[Flashback]
Hari disaat Eun Byul menghilang, secara tak sengaja ia melihat Eun Bi. Namun Eun Bi tak menyadarinya. Ia pun terus megikuti Eun Bi, hingga akhirnya ia melihat So young yang sedang membully Eun Bi. So Young memukul dan memdorong badan Eun Bi ke tembok. So Young juga terus mencaci maki Eun Bi. Namun, Eun Bi masih bisa bertahan dan berkata kalau dirinya tak akan pernah takut pada mereka semua karena memang dirinya tak bersalah. So Young menertawai perkataan Eun Bi. Dan dengan teganya ia menampar wajah Eun Bi.
“Aku merasa semuanya adalah salahku dan aku tak bisa berbuat apa-apa. aku bahkan tak yakin untuk mengenalkan diri pada Eun Bi. Ataupun kembali kesekolah tempat Soo In meninggal, seolah tak terjadi apa-apa.” ucap Eun Byul
Dari tempat itu, Eun Bi langsung pergi ke jembatan tempat ia akan bunh diri. Dari jauh Eun Byul masih memperhatikannya. Tak lama kemudian, Eun Bi menjatuhkan dirinya. Melihat itu, Eun Byul pun langsung berlari dan menjatuhkan dirinya juga untuk menyelamatkan Eun Bi.
Ia berhasil menarik Eun Bi kedaratan. Namun, saat itu Eun Bi tak sadarkan diri. Eun Byul terlihat sangat panik, ia berusaha mencari tolong tapi tak ada siapapun.
Akhirnya Eun Bi sudah berada dirumah sakit. Eun Byul akan menghampirinya, tapi ia mendengar pembicaraan suster yang mengatakan kalau Eun Bi hilang ingatan. Eun Byul pun merasa kalau itu memang saat yang tepat. Ia menaruh sapu tangan yang diberikan ibunya di tangan Eun Bi. Dan untuk terakhir kalianya, ia menatap wajah Eun Bi dengan penuh harapan.
[Flashback End]
“Sebelum aku bisa mengembalikan semua ke tempat semula…. itu adalah satu-satunya jalan yang harus kulalui. Dengan merasakan ketidakbahagiaan yang dialami Soo In dan Eun Bi. Ha nya itu yang bisa kupikirkan. Tidak, mungkin bahkan sebelum itu. Aku sudah ingin melarikan diri sejak kejadian yang menimpa Soo In. Dan sejak Soo In meninggal….segalanya berat bagiku. Aku terus berfikir semua yang telah kulakukan adalah salah. aku ketakutan.” Ucap Eun Byul sembari meneteskan air matanya.
Ia pun melanjutkan perkataannya “Dan….saat ketika aku melihat postingan di website sekolah… aku menyadarinya. Jika duri tidak dicabut. Pada akhirnya luka akan terus memburuk.”
Ibu menenangkannya dan berkata “Segalanya pasti menyulitkanmu selama ini. Ibu malu pada diri sendiri karena tak tahu apa-apa selama ini.”. Ibu menggenggam tangan Eun Byul dan berkata “Eun Byul…Ibu minta maaf.”. Eun Byul menggelengkan kepalanya dan berkata kalau dirinya-lah yang harusnya meminta maaf.
Kemudian Eun Bi berkata “Mekipun aku melihatmu sedekat ini, aku masih tak bisa percaya.”. Eun Byul tersenyum dan berkata kalau dirinya juga merasakan hal yang sama. “Ada banyak hal yang ingin aku lakukan bersamamu.” pinta Eun Bi. “Mulai sekarang, mari lakukan semuanya satu persatu” jawab Eun Byul. Eun Byul merasa sangat bersyukur karena ibu tak memarahinya sedikitpun. Mereka pun akhirnya bisa tersenyum dengan lepas.
Ayahnya Tae Kwang bertemu dengan ayahnya So Young. Ia mengucapkan terimakasih karena ayahnya So Young telah membantunya. Namun, Ayah Tae Kwang menjelaskan kalau dirinya tak bisa membantu menyokong dana untuk pemilihan ayahnya So Young. Ia juga menjelaskan kalau dirinya mengetahui masa lalu So Young yang buruk, untuk itu ia akan melindunginya dan berarti dirinya sudah tak mempunya hutang budi lagi. Sayangnya, ayah So Young mempunyai sebuah bukti mengenai data postmortem kematian Soo In yang berbeda dengan aslinya. Ayah Tae Kwang benar-benar terkejut saat melihat itu. Ia tak bisa berkata apa-apa. Kemudian Ayah So Young pun memintanya untuk memikirkan lagi perkatannya barusan. Ia pun langsung pergi begitu saja.
Ternyata, dari tadi Tae Kwang menguping dari luar. Saat sudah tak ada siapapun ia masuk ke ruangan ayahnya dan melihat berkas-berkas itu. Kemudian memotretnya.
Eun Bi tidur berdua dengan Eun Byul. Suasananya terlihat agak canggung karena masing-masing dari mereka belum terbiasa dengan situasi ini. Mereka tersenyum geli karena melihat wajah mereka yang sama persis. Sebelum tidur, Eun Bi berterimakasih karena Eun Byul telah menyelamatkannya dan meminta supaya Eun Byul tak perlu mengkhawatirkannya lagi. Terakhir, ia meminta agar Eun Byul kembali ke sekolahnya.
Yi An sedang berolahraga pagi seperti biasanya. Ia berhenti sejenak, kemudian memegang medali dari Eun Bi. Ia tersenyum dan berniat untuk mengirim pesan pada Eun Bi. Ia ingin memberitahu kallau dirinya sudah memulai rehabislitasinya dari kemarin. Namun, tiba-tiba ia menghapus kembli pesannya dan berfikir untuk memberitahu Eun Bi secara langsung agar tak terjadi kealahfahaman (Masih inget kan, sebelumnya Eun Bi berkata kalau Yi An tak mau bertemu dengannya lagi maka ia harus melakukan rehabilitasinya)
Eun Byul berjalan kesekolah. Ia menghampiri Song joo dan Shi Jin yang berjalan didepannya. Untuk pertama kalinya, ia bisa menyapa teman-temannya lagi.
Di kelas, para murid dihebohkan dengan rumor mengenai Eun Byul yang akan pindah sekolah besok. Dari belakang So Young mengiyakan rumor tersebut dan berkata kalau dirinya mempunyai sebuah kado untuk kepindahan Eun Byul.
Saat itu juga, Eun Byul masuk ke kelas. So Young pun berjalan kedepan kelas sambil memegang sebuah amplop. Ia dengan lantang menjelaskan kalau Eun Byul yang sekarang adalah Eun Bi. Tapi, semua murid dikelas maih tak mempercayai iyu dan meminta agar So Young berhenti utuk melakukan hal-hal yang aneh. So Young belum mau berhenti, ia kembali menjelaskan fakta-fakta mengenai kondisi Eun Byul yang benar-benar berubah setelah hilang ingatan.
Eun Byul hanya tersenyum saat mendengar semuanya. Ia berjalan mendekati So Yong dan berkata “Sayang sekali, tapi,,, semua perkataanmu itu salah! Pertama, aku tidak akan pindah. Kedua, aku ini Go Eun Byul.”. “Apa kamu punya bukti?” Tanya So Young. “Kenapa aku butuh itu? Apa kamu perlu bukti untuk membuktikan kalau kamu Kang So Young?” Jawab Eun Byul. So Young tak mau kalah dan berkata “Oh, gitu yaa. Tapi, aku punya bukti kalau kamu bukan Go Eun Byul. Kamu pasi tahu maksudku”. Dengan santai Eun Byul meminta So Young untuk memperlihatkan bukti itu. So Young pun, memperlihatkan amplop yang berisi hasil analisis tulisan tangan Eun Bi dan Eun Byul. Eun Byul hanya tersenyum dan berkata kalau So young tak perlu menunjukan itu, karena ingatannya sudah pulih.
“Sekarang, ini giliranku untuk bertanya. Kamu…. apa yang kamu lakukan pada adikku? Makian lisan tanpa henti! Terus-terusan menarik rambutnya didepan keramaian. Menumpahkan lumpur dan kotoran ke badannya. Menuduhnya atas hal yang tak pernah dilakukannya! Seseorang tewas karenamu! Tapi, kamu tak mau tahu dan tak peduli!” ucap Eun Byul.
Eun Byul mengucapkan kata-kata itu sambil mendorong badan So Young hingga terduduk dikursi. Bahkan karena karena taksanggup menahan emosinya, eun Byul hampir menampar wajah So Young. Semua orang dikelas benar-benar-benar terkejut melihatnya. “Menghukum kekerasan dengan kekerasan…. Itu hal hina buatku!” Ucap Eu Byul yang langsung meninggalkan So Young dan kembali duduk di bangkunya.
Tae Kwang yang baru datang kekelas merasa aneh dengan situasi saat itu. Ia pun melihat kearah So Young dan Eun Byul. Gi Tae, melihat rambut baru Tae Kwang dan langsung mengolok-oloknya. Namun, Tae Kwang tak mau ambil pusing. Ia menyenggolkan tasnya ke wajah Gi Tae, kemudian berjalan ke bangkunya.
Eun Byul pergi menemui ayah Tae Kwang. Ia menjelaskan kalau ingatannya sekarang sudah pulih. Dan karena itu, ayahnya Tae Kwang tak akan bisa mengeluarkan dirinya dari sekolah begitu saja.
Tae Kwang menghampiri Eun Byul yang sedang makan siang dengan teman-temannya. Ia terus memperhatikan wajah Eun Byul. Ia merasa ada sesuatu yang aneh saat mendengar nada bicara Eun Byul padanya. Apalagi ketika mendengar Shi jin menjelasakan apa yang dilakukan Eun Byul pada So Young sebelumnya. Tae Kwang memberi kode supaya Eun Byul menemuinya di atap. Tapi, Eun Byul hanya melihatnya dengan sinis kemudian berjalan pergi.
Tae Kwang menunggu diatap. Ia menunggu lumayan lama. Ia pun mengirim pesan pada Eun Byul. Namun, masih tak ada tanda-tanda kedatangan Eun Byul.
Ia pun memuuskan untuk turun. Untungnya, ia berpapasan dengan Eun Byul saat itu juga. Ia langsung bertanya mengapa perilaku Eun Byul berubah. Ia bahkan memukul kepala Eun Byul. Dan tak disangka, Eun Byul memukul balik kepala Tae Kwang dan itu langsung menyadarkannya akan suatu hal. Yakni, orang yang dihadapannya sekarang bukalahlah Eun Byul yang kemarin (Eun Bi). Ia terlihat sangat kecewa dan langsung bertanya dimana Eun Bi.
Saat itu juga, dengan sekuat tenaga Tae Kwang berlari menuju rumah Eun Byul. Ia memencet bel, memukul-mukul gerbang kemudian meneriakan nama Eu Bi sekeras-kerasnya.
Reblogged this on My Memories.
LikeLike
jadi eun byul ma eun bi dah tukeran peran lagi yach????? kasihan soo young tp tu para ayah kejam sedang buat rencana apaan????? apa jangan2 eun byul tau sebenarnya soo jin meninggal kenapa
LikeLike
Sebenernya kali ini alesannya juga beda dikit, tapi pengaruhnya rada2 besar.
LikeLike
sudah aku duga dari awal kalaui eunbyul blm mati
waah makin seruu ajaa 😀
dari awal aku sadar kalau yian udh mulai suka sam eunbi
oh ia thor ini sampai berapa episode ya?
terimakasih ya thor udh mau post sinopsisnya 😀
LikeLike
16 episode 😀 minggu depan minggu terakhir yaa 😀
LikeLike
Pingback: [Lengkap] Sinopsis Who Are You : School 2015 Episode 1 - Terakhir « Kdramastory
Karakter Go eun byul sangat bagus…
LikeLike
Pingback: SINOPSIS Who Are You: School 2015 Episode 1 – 16 Terakhir - DramaBest