Sinopsis My Love Eun Dong Episode 6 Part 2

Besok paginya, Dong Gyu datang untuk membagunkan Eun Ho yang tertidur di sofa. Eun Ho bangun sambil memegang kepalanya yang masih sangat pusing gara-gara mabuk semalam. Ia berkata ingin makan bubur. Dong Gyu pun, mengiyakan permintaannya dan segera pergi untuk membelikan bubur.

 

Eun Ho melihat sebuah notes di bawah ponselnya. Ia mengambilnya kemudian membacanya : “Aku yang mengantarmu pulang, jadi kau berhutang padaku. Ubahlah pin rumahmu. Agar aku tidak datang menganggumu.” – Seo Ryeong.

 

Eun Ho dan Dong Gyu berada di meja makan. Eun Ho mengeluh, sebelumnya ia meminta bubur tapi yang datang malah sup. Dong Gyu berkata, jika sup ini sangat cocok untuk orang yang mabuk. Eun ho bisa muntah kalau sekarang makan bubur. Karena tak ada pilihan lain, Eun Ho terpaksa harus memakannya.

“Hyung, kau itu sangat keren. Sungguh, kau itu sangat keren” puji Dong Gyu. Eun Ho yang hampir tersedak mendengarnya berkata, “Kau tidak membelikanku bubur, tapi sekarang kau bersyair.”

Tapi, Dong Gyu belum berhenti dan kembali memuji Eun Ho, “Seandaina aku seorang wanita, aku pasti  akan jatuh hati padamu”. Dengan wajah yang datar, Eun Ho berkata, “Kau berbuat ini, untuk menghilangkan rasa mabukku. Padahal, tindakanmu ini, membuatku ingin muntah. Jadi jangan katakan itu. Perutku mual. Duduklah disana!”

“Walaupun tampangku seperti ini, aku pernah mengencari 10 gadis.Dan aku meniduri mereka semua” Ucap Dong Gyu. Eun Ho menatapnya dan berkata “Kau menyombongkan diri”.

“Tapi hyung, bagaimana bisa kau hanya mencintai satu orang saja? aku kagum padamu, serius aku sangat kagum. Mulai saat ini aku akan melakukan yang terbaik untukmu” Ungkap Dong gyu. Eun Ho tak menganggapkan serius perkataan Gong Gyu, ia hanya mengangguk untuk menginyakannya. Ia kemudian menyuruh Dong Gyu untuk memasanaskan mobil saja diluar. Sambil tersenyum, Dong Gyu langsung pergi untuk melaksanakan perintah Eun Ho. “Hey! Jangan gunakan pelembab itu lagi. Dan kalau aku memintamu membeli bubur, belilah!” teriak Eun Ho.

 

Sebelum syuting dimulai, Dong Gyu berbicara sengan host acara ‘CINE Interview’ ia meminta beberapa pertanyaan dihapus. Takutnya, Eun Ho tak siap untuk menjawab pertanyaannya. Sementara itu, di ruang tunggu, Eun Ho membuka ponselnya. Ia melihat kontak Jung Eun, kemudian begitu penasaran ketika melihat foto-nya adalah seorang anak kecil. Ia melihat foto itu lebih dekat kemudian memikirkan sesuatu. Tak lama kemudian, seorang pria memberitahukan jika syuting akan dimulai.

 

Tepuk tangan penonton, menyambut kedatangan Eun Ho ke dalam set syuting. Ia duduk di kursi yang telah disediakan untuknya.

Host : Judul drama barumu adalah “I Have Lover”. Lalu apakah kamu sudah punya kekasih?

Eun Ho : Belum punya..

Host : Ini melegakan, bukan? Kali ini tentang essay Ji Eun ho, yang berjudul ‘My Love Eun Dong’. Kamu belum mendapat kabar dari Eun Dong?

Dari belakang layar, Dong Gyu terlihat sangat kesal. Karena sebelumnya ia telah meminta si Host untuk tak menanyakan apapun tantang Eun Dong. Untungnya, Eun Ho mau menjawab pertanyaan itu dengan santai.

Eun Ho : Ya.. belum..

Host : Ada hal yang membuatku penasaran dari kisah di buku itu. Seakan-akan ada sebuah kepastian jika suatu saat Eun Dong akan menemuimu dan sepertinya saat kalian bertemu kau ingin menikahinya. Tapi, bagimana jika Eun Dong sudah menikah? Apa yang akan kau lakukan?

Eun Ho : Membawanya kabur…

 

Jung Eun yang sedang menonton acara ini dirumahnya langsung terkejut. Namun, Eun Ho meralat perkataannya dan berkata jika dirinya tadi hanya bercanda.

“Aku akan menunggunya…. sampai dia mengingatku” –Eun Ho

 

Dengan sedih, Jae Ho menatap Eun Dong yang terlihat begitu serius menonton acara Ji Eun Ho dari TV. Namun, ia hanya bisa diam saja. Berbeda hal-nya dengan Seo Reong yang langsung mematikan TV-nya saat itu juga.

 

Seo ryeng sedang berada di kamar hotel ditemani seorang pria (asisten plus2, kayaknya). “Maaf karena aku selalu menyuruhmu datang ketika aku membutuhkanmu. Lagian, bukan hanya aku saja yang menikmati ini, kan?” tanya Seo Ryeong. “tidak” jawab pria itu. “Kuharap kau tidak memiliki perasaan apapun padaku. Katakan padaku jika kau butuh sesuatu seperti…..” ucap Seo Ryeong. Pria itu berkata, jika dirinya hanya butuh uang.

Di mobil, Dong Gyu berkata jika Eun Ho ada acara untuk merayakan kesuksesan penjualan bukunya. Eun Ho yang sedang tidak mood meminta acara itu dibatalkan saja. Dong Gyu mengiyakannya kemudian berkata jika Eun Ho harus bertemu dengan si penulis untuk berterimakasih karena bukunya sudah terjual lebih dari 1 juta eksemplar.

“Kenapa aku harus menemuinya?” tanya Eun Ho. Dong Gyu berkata jika memang sudah seharusnya Eun Ho menemui penulis itu. “Hasil dari penjualan buku itu akan disumbangkan, kalau begitu, beri dia uang. Jangan katakan padanya uang itu dari aku. Katakan saja, itu bonus atas kesuksesan buku ini. Apa dia akan marah jika aku memberinya uang?” tanya Eun Ho. “Dia tidak akan marah, malah akan berterimakasih” jawab Dong Gyu.

“Kalu begitu.. lakukanlah. Berikan sebanyak yang dia inginkan. Belikan untuknya makanan yang enak. Belikan apa yang dia inginkan dan kabulkan permintaannya” pinta Eun Ho.

 

Sambil tersenym, Jung Eun memakaikan pelembab di wajah suaminya dan berkata “Kamu sangat hebat. Aku percaya kamu akan bisa berjalan kembali. Aku akan menunggu….. Kamu tahu apa keinginanku? Saat-saat ketika kamu bisa menggendongku, walau hanya 3 langkah…itu saja”. Setelah mendengar hal itu, Jae Ho memintanya untuk memeluknya.

Hari ini Jae Ho akan pergi bertemu dengan ayahnya Jung Eun. Sementara, Jung Eun akan pergi untuk bertemu guru Ra Il. Jae Ho terlihat sangat perhatian pada Ra Il. Ia meminta agar Jung Eun memeriksa loker anaknya itu dan bertanya pada teman-teman Ra Il disekolah. Karena, ia merasa Ra Il agak berbeda akhir-akhir ini.

 

Jung Eun sampai ke sekolah Ra Il. Ia mengintip Ra Il dari kaca, berusaha untuk memanggilnya. Namun, terlihat kalau Ra Il sedang sibuk sendiri. Ia bahkan tak mau bergabung untuk bermain bersama teman-temannya. Ia lebih memilih untuk membaca buku dimejanya sendirian.

Bu guru menjelasakan, jika Ra Il seharusnya dipindahkan ke sekolah yang bertaraf Internasional, dikarenakan sikapnya dalam belajar tidak sesuai dengan cara belajar anak-anak di Korea pada umumnya. Makanya, dia tak mempunyai seseorang yang mau berteman dengannya.

Kali ini, Jae Ho menunjukkan kemajuan saat melakukan terapi. Ia mulai bisa menggerakkan kakinya, dan itu membuatnya begitu senang. Namun, ia meminta agar tidak ada orang lain yang mengetahui hal ini selain dokter.

Seo Ryeong menepati janjinya. Ia kembali datang ke outlet tempat Jung Eun bekerja. Kali ini untuk membelikan keponakan perempuannya baju. Namun, terlebih dahulu, Jung Eun mengembalikan belanjaan yang sebelumnya Seo Ryeong tinggalkan. Seo Ryeong, tak mau mengambilnya dan meminta agar Jung Eun menganggap ini sebagai sedekah, “Agama Yahudi mengajarkan untuk selalu bersedekah pada si miskin. Kalau kamu tak mau, berikan saja itu pada orang lain” ucapnya yang langsung pergi meninggalkan Jung Eun yang hanya bisa menghela nafas setelah melihat sikap sombong, Seo Ryeong. Tak lama kemudian, ia mendapat telpon dari Dong Gyu.

 

Dong Gyu mengajak Eun Ho untuk makan di sebuah restoran mahal. Eun Ho mengejek, jika Dong gyu tak mungkin bisa membayarkannya. Langkah mereka terhenti,, ketika Eun Ho melihat Jung Eun yang sedang duduk disalah satu kursi. “Jangan menghindarinya, hyung”, ucap Dong gyu yang langsung pergi.

 

Akhirnya, Eun Ho memberanikan diri untuk menemui Jung Eun. Dengan sebuah senyuman kecil, Eun Ho berdiri di hadapannya kemudian, menyapanya. Jung Eun nampak begitu terkejut ketika melihat Eun Ho, karena ia sebelumnya datang kesini untuk bertemu dengan Dong Gyu. Eun Ho tersenyum dan mengajaknya untuk duduk.

Eun Ho : Dong Gyu pernah berkata kepadaku, jika si penulis itu cantik, matanya indah, dan tubuhnya juga indah. aku penasaran, lalu meminta padanya agar aku saja yang menemuimu.

Jung Eun : Apa benar, manajer yang mengatakan itu?

Eun Ho : Iya… orang itu sangat tergila-gila pada kecantikan seorang wanita.

 

Eun Ho mengeluarkan ponselnya, kemudian memperlihatkan jika dirinya menyimpan kontak Jung Eun dengan nama ‘Penulis Cantik’. Jung Eun langsung tersipu malu melihatnya. Eun Ho bertanya apakah dia harus mennggantinya. Jung Eun bertanya balik, “Kenapa?”. “Memangnya nama itu tak menganggumu” jawan eun Ho. Eun Dong tersenyum dan berkata jika itu tak mengganguunya sama sekali. “Kalau begitu akan tetap kubiarkan seperti ini” celetuk Eun Ho.

Jung Eun : Hari itu… aku sangat bingung. Kamu memaksaku untuk segera keluar menemuimu. Saat aku akan menemuimu, kamu malah pergi karena ada urusan mendadak.

Eun Ho : Mmmmm, hari itu yaa… aku mengalami Irritable Bowel Syndrome (gangguan pada usus besar), hari itu tiba-tiba kambuh.. maaf.

Jung Eun : Omooo… bagaimana jika tu terjadi saat syuting? tu pasti sangat tidak nyaman.

Eun Ho : Sebenarnya hari itu aku sangat gugup. Karena ternyata benar, penulis memang cantik.

Jung Eun : Tapi… bukankah kamu sering melihat artis-artis cantik? Jadi, rasa gugupmu itu, kau juga mengalaminya saat melihat artis yang cantik?

Eun Ho : Kecantikan mereka tidak seperti kecantikan dalam pandanganku.

Jung Eun : Kukira bintang top sepertimu pasti sangat sombong, ternyata aku salah.

 

Eun Ho melepas jaketnya kemudian berkata, jika sebenarnya, dirinya itu orang yang sombong, “Jika seorang pria sempurna seperti diriku, terlalu rendah hati, bukankah itu terlihat aneh?” ucapnya. Jung Eung tersenyum dan dengan suara sangat kecil ia berkata jika Eun Ho menyebalkan.

“Pendengaranku sangat tajam” ucap Eun Ho. Ia menambahkan jika dirinya bahkan bisa mengetahui isi fikiran Jung Eun saat ini.

“Coba tebak, apa yang sedang aku pikirkan?” tanya Jung Eun. “ ‘Pria ini… sedang membaca hatiku. Aigooo, menyebalkan’, Benar, kan?” jawab Eun Ho.

“Itu salah” ucap Jung Eun. Lalu Eun Ho bertanya, apa jawaban yang benar. Namun, Jung eun tak mau menjawab dan itu membuat obrolan mereka terhenti selama beberapa detik.

“Selama menulis bukumu, aku merasa bahagia. Sepertinya aku…..” –Jung Eun

Perkataan Jung Eun terpotong dan mereka saling menatap satu sama lain. Hingga seorang pelayan datang untuk menayankan pesana mereka. Ajaibnya, Eun Ho, bisa menebak pesanan Jung Eun dengan tepat, “Tolong berikan kami steak. Punyaku dengan sirloin dan tenderloin untuknya. Punyaku setengah matang dan punyanya harus matang. Jangan tambahkan saus apapun di steak pesananku dan steak untuknya”

Jung Eun takjub dengan perilaku Eun Ho barusan. Mereka pun makan berdua. Kali ini, suasana diantara mereka sudah tak sekaku tadi. Eun Ho bertanya mengenai impian Jung Eun. “Memangnya ada impian masa depan untuk seorang ahjumma sepertiku?” Ucap Jung Eun seraya tertawa.

 

Seiring waktu berlalu, mereka terlihat semakin akrab. Senyum dan tawa yang lepas terlihat di bibir mereka.

Jung Eun : Ji Eun Dong, dia pasti sangat bahagia. Saat dia berkencan denganmu, dia pasti selalu tertawa. aku yakin, dia pasti dangat bahagia.

Eun Ho : Sebenaranya aku berharap bisa membahagiakannya. Tapi, aku tidak pernah membuat dia bahagia. Jadi, mulai saa ini aku akan membahagiakannya. membuatnya tertawa… itulah keinginanku….

Sayang, pertemuan mereka harus usai disini. Karena salah satu pelayan memberitahukan mereka jika ini saatnya restoran tutup.

 

Mereka berdua masuk ke dalam lift. Suasana nampak begitu canggung, apalagi dilantai berikutnya segerombolan wanita juga masuk ke dalam lift itu. Dengan sigap, Eun Ho langsung menutupi Jung Eun dengan badannya………..

My Comment :

Semakin dekattt……

Bentar lagi, Eun Dong pasti inget dan harus ingettt. Lah, Eun ho udah ngasih kode-kode gitu :D, jadi gereget sendiri setiap liat Eun Ho bareng Eun Dong 😦

Masih adakah yang kasihan sama cinta bertepuk sebelah tangannya Seo Ryeong??? Dari awal aku gak ngerasa kasihan sama sekali. Karena, perasaan dia hanyalah sebuah obsesi, tak lebih dari itu. Buktinya??? Dia gak bisa menunggu Eun Ho seperti Eun Ho menunggu Eun Dong. Dia lebih milih untuk ‘bermain-main’ sama pria lain ketika lagi kesel sama Eun Ho.

Untuk Jae Ho, aku masih bingung. Apakah harus kasihan atau sebel sama orang ini. Di satu sisi, sikap sayangnya pada Ra il dan Eun Dong bikin aku tersentuh. Tapi tetep aja, dia udah membohongi Eun Dong untuk sekian tahun. Dan itu sebuah kesalahan BESAR. SANGAT BESAR!!!

Dan yang paling bikin aku tersentuh adalah kesetiaan dan perhatiannya Dong Gyu buat Eun Ho. Karena dia berperan sangat banyak dalam pertemuan kembali Eun Ho dan Eun Dong 😀

Note : Karena ini project kerjasama jangan tanya kapan episode berikutnya akan keluar. Dan jangan pernah membanding-bandingkan tulisan aku dengan punyanya mbak Dian. Kita ini orang yang berbeda, jadi punya caranya masing-masing untung menulis. Enjoy Reading ….^^