Sebelum kembali ke Seoul, Myung Soo menggambar sketsa wajah Soo Jin. Selama menggambar, terbayang dibenaknya, saat-saat ketika ia bersama Soo Jin. Saat mereka tertawa dan bahagia bersama.
Soo Jin datang ke restoran Ji Ah. Ia terkejut karena para mantan ternyata sedang mempersiapkan pesta untuk Myung Soo. Soo Jin, mengambil sebuah balon dan meniupnya. Tiba-tiba Ji Ah datang dengan memakai kaos merah yang kemarin Soo Jin kembalikan pada Myung Soo. Tak percaya dengan apa yang dilihatnya, Soo Jin tak sengaja melepas balon yang sudah ia tiup hingga akhinya kempes lagi. Ji Ah menceritakan kalau ia menggunakan kaos ini karena pakaiannya terkena tumpahan wine tadi. Hwa Young meminta Soo Jin untuk datang lagi kesini sebelum jam 8 malam nanti. Tapi, Soo Jin menolak dengan alasan ia mempunya janji lain.
Hari sudah larut malam, tapi Soo Jin masih berkerja dikantornya. Pikirannya tak bisa fokus pada pekerjaan yang sedang dilakukannya. Tak sengaja, matanya melihat sebuah selimut yang terlipat rapi diatas sebuah kursi.
Myung Soo akhirnya sampai di Seoul. Ia menyusuri jalanan kerumahnya dengan lesu. Saat sampai di depan rumah, terlihat sudah ada Soo Jin yang menunggunya. Suasana diantara mereka jadi agak canggung. Soo Jin menjelaskan kalau ia datang kesini hanya untuk mengembalikan selimut Myung Soo, ia kemudian pamit untuk segera pulang. Myung Soo menahannya karena ia ingin menyampaikan sesuatu pada Soo Jin.
Mereka berdua masuk kedalam. Tapi, suasananya sangat gelap. Meskipun agak canggung, Soo Jin berusaha memulai pembicaraan dan bertanya mengenai liburan Myung Soo. Tapi, Myung Soo tak mau menjawab pertanyaan itu dan ingin mnceritakan hal yang lain.
“Soo Jin, selama ini aku sudah memikirkannya dan aku tidak mau terus begini. Kita…. jangan hanya menjadi pasangan bohongan, namun pasangan sungguhan”. Ungkap Myung Soo yang langsung membuat suasana seakan membeku.
Dan, DORRRRR!!!! Sebuah suara letusan balon terdengar dari balik meja. Satu persatu mantan Myung Soo keluar dari sana. Tak lama kemudian, Jo Geon juga keluar dan bertepuk tangan.sambil berkata “Surprise!!!! Wow, tadi itu pernyataan kan?”.
Dan sekali lagi, DORRR!!! Ji Ah, dengan muka ketusnya sengaja memecahkan balon yang dipegangnya. Myung Soo, yang sangat terganggu dengan situasi ini bertanya ada apa sebenarnya. Ra Ra, menjelaskan kalau mereka ingin mengadakan pesta kejutan untuk Myung Soo yang telah menyelesaikan webtoon-nya. Melihat ekspresi Myung Soo, Ji Ah semakin kesal dan merasa kalau apa yang sudah mereka persiapkan seharian ini tak ada gunanya lagi.
Ji Ah, mengajak mereka untuk pergi saja, tapi yang lainnya ingin mendengar jawaban Soo Jin terlebih dahulu. Soo Jin berkata kalau Myung Soo pasti hanya bercanda saja, tapi dengan ekspresi kesal + kecewa Myung Soo menyanggahnya. Soo Jin, mencubitnya dan memintanya untuk tersenyum. Lalu Soo Jin menjelaskan kalau mereka tak lebih dari teman baik saja.
Ji Ah, berjalan mendekati Myung Soo kemudian memberikan bunga dan memasangkan kacamatanya sambil berkata “Kau sudah berusaha. Tapi, kau ditolak!”. Satu persatu mantannya yang lain pun melakukan hal yang sama. Setelah itu, mereka langsung pergi keluar meninggalkan Myung Soo dan Soo Jin..
Jo Geon mengajak Ra Ra untuk berbicara berdua karena ia merasa penasaran dengan masa lalu antara Soo Jin dan Myung Soo. Ra Ra mau menceritakannya asalkan ia juga boleh bertanya mengenai Jo Geon, ia bahkan mengakui kalau dirinya menyukai Jo Geon. Namun, meskipun setengah mati Jo Geon ingin mengetahui tentang Soo Jin, ia tak mau memanfaatkan Ra Ra. Sebelum pergi Jo Geon hanya berkata “Hargailah dirimu. Kenapa kamu membiarkan orang lain memanfaatkanmu?”
Myung Soo dan Soo Jin duduk di tempat berjauhan. Mereka bahkan tak berani untuk saling menatap,
Myung Soo : Teman? Kau bilang kita teman? Apakah ini balas dendam? Wow pasti sangat menyenangkan bagimu! Kau membalasku telak! Berkat kau, aku tiba-tiba sadar. Maaf, aku salah faham. Ah, jadi begitu yah perasaanmu dulu!
Soo Jin : Lalu aku harus bagaimana? Semua orang menatapku seolah akan memakanku.
Myung Soo : Kenapa memangnya? Tidak usah pedulikan mereka, ini mengenai kita! Yang penting adalah perasaanmu. Apa pentingnya perkataan mereka?
Soo Jin : Aku merasa seolah dipaksa untuk mengatakn perasaanku yang sesungguhnya, tapi kau senang? Membuka hati pada seseorang dan menerimanya adalah hal yang pribadi. Tidak bisakah…. diam-diam, hanya kita berdua? Apa kau tahu betapa wanita berharap dan memimpikan saat seperti itu?
Mendengar itu, Myung Soo langsung tersenyum dan duduk dihadapan Soo Jin. Ia bertanya “Katakan sejujurnya. Apa kau benar-benar hanya menganggapku teman?”. Soo Jin tersenyum, tapi ia tak mau menjawabnya. Dengan manja, ia berkata kalau ia hanya ingin pulang sekarang. Myung Soo, mengejeknya karena wajah Soo Jin memerah. Saat mereka sedang berpegangan tangan, datanglah Jin Bae. Sambil tersenyum, Soo Jin pun akhirnya bisa pulang.
Di restoran Ji Ah, para mantan berkumpul. Hwa Youn dan Ji Ah masih tak bisa menerima kalau Myung Soo harus berpacaran dengan Soo Jin. Ia berkata sebagai para mantan mereka memang tidak boleh keberatan, tapi mereka masih punya hak untuk ikut campur.
Hwa Young menemui Myung Soo. Ia dengan terang-terang menolak hubungan antara Soo Jin dan Myung Soo. Menurutnya Soo Jin lebih cocok dengan Jo Geon. Karena, mereka bekerja dibidang yang sama dan Jo Geon mempunyai masa depan yang lebih jelas bila dibandingkan dengan Myung Soo.
Selanjutnya, giliran Ji Ah yang menemui Myung Soo. Ia tidak mau Myung Soo menjalin hubungan dengan Soo jin karena ia tidak menyukai Soo Jin. Ji Ah bahkan menghasut Myung Soo dengan berkata kalau So jin kemarin menolak Myung soo karena tidak enak pada Jo Geon.
Sementara itu, pendapat Ra Ra berbeda dengan pendapat para mantan lainnya. Ia meminta agar Myung Soo tetap menjaga Soo Jin dengan baik-baik. Karena, menurutnya perhatian Jo Geon pada Soo Jin hanyalah karena rasa penasarannya semata dan tidak akan berlangsung lama.
Myung Soo membawakan ayam ke kantor Soo jin. Karena dikantor tak ada siapapun kecuali Soo Jin, Myung Soo berniat untuk mengejutkannya. Tapi, tiba-tiba Jo Geon datang dan ia langsung bersembunyi di kolong meja. Soo Jin melihat kebawah dan ia sangat terkejut karena melihat Myung Soo. Karena takut ketahuan, Soo Jin langsung berdiri dan duduk didekat Jo Geon. Ia mengajaknya berbicara mengenai pekerjaan. Namun, Jo Geon tak mau membahas itu dan malah bertanya alasan Soo Jin menolak Myung Soo. Soo Jin menjelaskan kalau kemarin terlalu banyak orang disana dan itu membuatnya tidak nyaman. Soo Jin, balik bertanya mengenai alasan sikap Jo Geon yang tiba-tiba serba ingin tahu tentangnya. Jawaban Jo Geon simpel, ia berkata kalau mungkin saja suatu saat itu ada hubungannya dengannya.
Myung Soo dan Soo Jin, makan ayam berdua di taman.
Myung Soo : Kamu menganggap aku apa? Apa perasaanmu padaku? Kamu tidak pernah mengatakannya.
Soo Jin : Mengatakannya?
Myung Soo : Aku sudah menunjukkan perasaanku padamu dengan jelas. Harusnya ada semacam reaksi, seperti ‘aku suka padamu’ atau ‘aku tidak suka padamu’ atau ‘menurutku begini’. Yang seperti itu.
Soo jin : Apa aku harus mengatakannya?
Myung Soo : Jika tidak dengan kata-kata, apa maksudmu hanya dengan pikiran? aku hanya ingin mendengar bagaimana perasaanmu sebenarnya. Apa sulit sekali?
Soo Jin : Aku juga…suka padamu. Aku rindu padamu dan memikirkanmu. Aku selalu ingin menelponmu. Seperti itu?Myung Soo : (tersenyum) Kalau begitu telepon aku…aku menunggumu.
Soo Jin : Aku hanya takut akan terluka lagi. Sepertinya luka dari waktu itu belum sembuh? Bisa kau beri aku waktu?
Meskipun tak menjawabnya dengan kata-kata, tapi Myung Soo mengiyakannya dengan senyuman kecil di bibirnya.
Di malam hari, Soo Jin yang sedang asyik menatap layar laptopnya mendapat telpon dari Myung Soo. Terlihat jelas kalau ia sangat senang dengan hal itu. Myung Soo mengajaknya untuk nonton fil besok. Namun, Soo Jin sudah ada janji untuk memeriksa lokasi syuting. Myung Soo bertanya apa Soo Jin sendirian? Soo Jin pun mengiyakannya. Terakhir, Myung Soo meminta Soo Jin supaya tidak tersesat dan tidak lupa makan. Soo Jin yang teramat bahagia, tiba-tiba tak sengaja berbicara dengan nada yang manja. Myung Soo langsung tersenyum mendengar itu dan ia meminta Soo Jin mengulanginya. Tapi, Soo Jin yang baru sadar jadi malu dan langsung menutup telponnya.
Kakanya Soo Jin dan suaminya sedang memisahkan pakaian bekas. Tapi, seperti biasa wanita selalu merasa apa yang pernah ia beli selalu cocok untuknya. Meskipun sudah kekecilan atau bolong, kita selalu merasa itu bisa diperbaiki dan pasti bisa dipakai lagi. Tiba-tiba Soo Jin masuk keruangan itu untuk mengambil minuman. Melihat Soo Jin, kakaknya langsung meminta izin untuk meminjam sepatu Soo Jin. Soo jin mengangguk, tapi ia langsung mengampil sepatu itu di rak dan berlari ke kamarnya.
Bersambung ke part 2
Makasih sinopnya….selalu di tunggu updatenya……tambah seru ceritanya….semangat ya nulisnya…gomawo
LikeLike
Sama2. Eh nama nama kamu sama kayak nama belakangku :p
LikeLike
makasih udah buat sinopnya smoga sinop episode 9 nya lebih cepat,semoga admin tetap semangat membuat sinopnya
FIGTHING!!**
LikeLike
Sama-sama. Semoga aja ceritanya bahagia jadi aku semangat nulisnya 😀
LikeLike
Pingback: Sinopsis Ex Girlfriend Club Episode 1 - Terakhir « Kdramastory