THE MASTER OF REVENGE Episode 5 Part 1

<<<< Sebelumnya

MORE05 0653

“Penciuman adalah indera yang berhubungan dengan ingatan. Itulah sebabnya bayi mampu mengetahui yang mana ibunya… hanya dari baunya. Jika kamu melupakan bau dari sesuatu, kamu akan kehilangan kenangan mengenai hal itu. Kalau kamu tak ingin melupakannya….. Kamu harus selalu mengingat baunya. Bahkan jika,…. itu adalah bau darah dari orang yang kamu sayangi..”

— Da Hae —


MORE05 0012MORE05 0006

Diawali dengan kita melihat Da Hae yang berbaring di kasur sambil mencium baju bernoda darah seraya menangis. Ia mengenang masa-masa kecil ketika ia sangat senang mencium wangi ibunya, mereka hanya berdua, namun sangat bahagia….

———————————————————————–

MORE05 0030

Entah sudah berapa tahun yang terlewati setelah kejadian di episode sebelumnya. Mungkin, sudah sekitar 3 tahun berlalu. Da Hae membantu seorang pria untuk mengecek keaslian gaharu liar yang ingin dibelinya dari seorang pedagang. Ternyata, pria yang meminta bantuannya, tak lain adalah Tuan Min yang merupakan kepala penanggung jawab mie di Goongnakwon.

Pedagang itu, mengatakan jika gaharu adalah barang yang sangat sulit dan didapatkan sehingga harganya sangat mahal. Jadi, mereka bisa melihatnya saja sudah sangat beruntung.

Akan ada perayaan 100 tahun berdirinya Goongnakwon. Maka dari itu, Gil Do meminta agar mereka menggunakan Gaharu yang terkenal memiliki khasiat untuk menjernihkan fikiran dan menambah nafsu makan seseorang.

MORE05 0051MORE05 0052

Da Hae, mencium gaharu tersebut. Tak perlu waktu lama, ia langsung mengetahui jika gaharu itu palsu.

Si pedagang terus mencari-cari alasan untuk menjelaskan jika Gaharu yang ditawarkannya itu asli. Setelah dibakar, ternyata memang terbukti Gaharu itu adalah palsu. Sehingga, Tuan Min tanpa ragu akan memutus semua kerjasamanya dengan si pedagang.

MORE05 0065

“Tunggu, Pak. Ini kesalahpahaman. Lagipula saya sudah menyuplai anda sejak masih di Masan. Saya tidak boleh kehilangan bisnis denganmu” jelas si pedagang

“Kalau kau tidak ingin bangkrut. Carikan kami kayu Gaharu yang asli!” tegas Tuan Min

MORE05 0084MORE05 0082

Diluar, Da Hae meminta bayaran atas pekerjaannya barusan. Tuan Min memberikan sebuah amlpop kemudian meminta Da Hae untuk bekerja dengannya saja.

“Kau tahu kalau orang-orang mengggunaka babi untuk mencari jamur truffle? Babi yang melakukan semua pekerjaannya, namun tak sekalipun mencicipinya. Jadi kenapa aku harus bekerja untuk orang lain” jawab Da Hae

Tuan Min memahami maksud Da Hae, tak lupa ia juga meminta Da Hae untuk merahasiakan pertemuan mereka hari itu.

Namun, dari jauh kita melihat sosok seorang pria yang nampaknya memata-matai gerak-gerik Da Hae sedari tadi.

———————————————————————–

MORE05 0099MORE05 0100

Kini, Goongnakwon telah berdiri kokoh di daerah Gangnam. Gil Do masuk ke salah satu ruangan yang terpajang lukisan wajah pendiri Goongnakwon sebelumnya. Gil Do mengomentari lukisan wajah Tuan Go, “Dia terlihat seperti hantu. Itu akan menghancurkan selera makan orang. Perbaiki, bagian matanya atau bibirnya” ucapnya.

MORE05 0113MORE05 0107

Gil Do meneruskan langkahnya. Ia masuk ke dapur, dimana para koki sudah berdiri menunggunya. Gil Do mengatakan jika sore ini, seorang kritikus makanan bernama Nyonya Seol akan datang kesini, maka mereka harus menyiapakan segala sesutunya dengan sempurna, jangan sampai ada kesalahan sedikitpun.

MORE05 0122

Gil Do masuk ke salah satu ruangan yang terpisah jauh di pojokan. Ternyata, itu adalah kamar untuk Tuan Go yang masih dalam keadaan koma. Disana juga, terdapat Nyonya Gang Sook yang menatap kedatangannya dengan sinis.

“Ayah… mana mungkin kau tidak senang? Dia membangunkanmu sebuah rumah di pojokan yang gelap yang ditutupi oleh layar bambu hingga tak seorangpun yang bisa melihatmu. Dan dia juga belum menemukan orang yang bertanggung jawab atas kecelakaanmu. Sungguh menantu yang baik!” ungkap Nyonya Gang Sook sinis

“Dia meyukai tempat yang sepi… dan suara desau angin yang melewati bambu..” jawab Gil Do

MORE05 0142MORE05 0136

Gil Do duduk disamping Tuan Go, kemudian berbisik “Tinggalah bersama kami selama yang kamu bisa. Aku akan memberimu makan 3 kali sehari dan menggantikan popok-mu. Hiduplah dan saksikan seberapa tinggi aku mampu memanjat. Jangan mati hingga saat itu tiba, kalau kamu ingin mati, matilah nanti saja!”

———————————————————————–

MORE05 0155

Nyonya Gang Sook menemani Gil Do berjalan keluar dari kamar Tuan Go, “Kau berbisik terlalu pelan untuk orang yang bahkan tak bisa mendengar” ucapnya

Gil Do terdiam, kemudian berkata, “Jadi.. karena itulah tadi kamu berbicara dengan sangat keras kepadanya (Tuan Go)”

Gang Sook merapikan dasi yang dikenakan Gil Do. “Nampaknya kau sedang bahagia?” tanya Gil Do

“Mana mungkin aku tak bahagia? Aku adalah anak dari pak tua itu dan juga istrimu. Bukankah begitu?”  jawabnya sinis.

Gang Sook menambahkan, jika 2 hari lagi Gil Do akan muncul sebagai bintang tamu untuk di wanwancarai di TV. Jadi, tak usah menganggap segala sesuatunya dengan serius.

“Restoran yang lebih besar berarti pelanggan yang lebih banyak. Kita mungkin tidak membuat orang lain malu saat melihat sikap kita, tapi setidaknya kita harus terlihat seperti pasangan” jelas Gang Sook yang langsung pergi meninggalkan Gil Do

———————————————————————–

MORE05 0164MORE05 0172

Saat mengendarai motornya, Da Hae menyadari jika ada seseorang yang membuntutinya dari belakang. Dan orang itu adalah pria yang sedari tadi memata-matainya. Namun, keberuntungan sepertinya sedang berada di pihaknya, karena ia berhasil lolos dari pria misterius itu.

MORE05 0186MORE05 0188

Da Hae mendatangi rumah temannya. Namun, baru saja tiba temannya langsung melemparinya bantal dan memarahinya habis-habisan.

“Tenang duluuuu” ucap Da Hae

“Apa kau berusaha menjatuhkanku!” teriak temannya

Ternyata, temannya itu adalah seorang penulis blog, dan tanpa sepengetahuannya, Da Hae sengaja memposting sebuah artikel yang menjelek-jelekan kritikus makanan terkenal, yaitu Seol Mi Ja.

“Kenapa kau mengunggah artikel ini? Kenapa kau membuat kekacauan lagi!” sergah temannya

“Karena itu memang kenyataan!” jawab Da Hae

———————————————————————–

MORE05 0192

Kritikus makanan yang sangat terkenal, Nyonya Seol tiba ke Goongnakwon. Kedatangannya secara khusus langsung disambut oleh Gil Do. Dari tatapannya saja, kita akan mengetahui jika mereka sebenarnya telah saling mengenal untuk waktu yang cukup lama.

MORE05 0212MORE05 0208

Pelayan dari Goongnakwon, menyajikannya makanan dan pelayan yang terbaik. Mulai dari hidangan pembuka sampai hidangan utama. Dari ekspresi wajahnya, terlihat jika Nyonya Seol menikmatai hidangannya. Namun, ia selalu memiliki sesuatu untuk dikritik.

“Biar aku beri kau nasihat. Kurangilah kecemasanmu mengenai apa yang akan dipilih pelanggan…. dan lebih pedulikanlah adonannya. Kau kan ahlinya mie…. artinya, kau harus ahli dalam apapun yang berkaitan dengan mie” ungkap Nyonya Seol.

Sesi jamuan makan selesai, Gil Do mengantar Nyonya Seol untuk berjalan keluar. Nyonya Seol mengungkapkan perasaan kesalnya karena sudah bertahun-tahun tidak bisa bertemu dengan temannya, yaitu Tuan Go.

MORE05 0228

“Mertuamu dulu mengatakan padaku bahwa…. setiap makanan yang kau sajikan harus diuji dan dicicipi olehku terlebih dahulu! Jika restoran yang di Masan adalah istana kecil, maka tempat ini adalah istana yang besar. Semakin lebar gerbangnya, makin tinggi dindingnya. Semakin tinggi dindingnya makin ingin kau berpetualang di luar sana. Itulah gambaran konyol mengenai… politik dan bisnis” papar Nyonya Seol

“Jangan cemas.. Aku tak akan pergi untuk berpetualang diluar…” jawab Gil Do

“Justru dirimu yang tak ingin berpetualang diluar sanalah… yang membuatku cemas..” ucap Nyonya Seol

“Jangan mencoba untuk menceburkan dirimu terlalu jauh di tempat ini. Mungkin kau harus berenang” tegas Gil Do

“Kalau aku harus berenang, aku juga akan membuat airnya bergejolak” sanggah Nyonya Seol

“Mengkritik orang lain, membuatmu…. tak mampu menyadari penghasilanmu sendiri yang cuma sedikit. Kau memang seperti itu” ungkap Gil Do

“Kami hanya ingin mendengarkan apa yang ingin kami dengarkan. Semoga harimu indah…” ucap Nyonya Seol yang langsung berjalan pergi

MORE05 0257

Langkahnya terhenti karena Gil Do memberitahunya mengenai sebuah artikel yang menjelek-jelekannya. Namun, dengan santai Nyonya Seol berkata jika penulis artikel itu juga pasti hanyalah seorang kritikus sepertinya. Ia pun melanjutkan langkahnya dengan tenang, meninggalkan Gil Do.

MORE05 0260

Salah satu pelayan, mengahmpiri Gil Do untuk meminta maaf karena makanannya tadi mendapat kritikan dari Nyonya Seol. Untungnya, kali ini Gil Do tak marah, ia menyadari jika Nyonya Seol memang akan selalu mencari kesalahan dari makanannya. Meskipun demikia, Gil Do tetap menyuruh pelayannya itu itu untuk memperbaiki kualitas mie-nya.

———————————————————————–

MORE05 0272MORE05 0270

Setelah melihat isi artikel yang dibicarakan Gil Do sebelumnya, Nyonya Seol kesal dan langsung mendatangi tempat tinggal penulis blog, yang masih temannya Da Hae. Kebetulan, Da Hae juga sedang berada disana.

MORE05 0301

Nyonya Seol masuk dan berbicara empat mata dengan Da Hae. Asal-usul perdebatan mereka ternyata, mengenai salah satu restoran yang mendapat pujian dari Nyonya Seol. Da Hae megungkapkan jika pujian tersebut tidak pantas dilayangkan untuk restoran itu. Nyonya Seol mengatakan jika restoran tersebut memasukan Brasenia kedalam kuah mie-nya, padahal ia yakin jika kuah mie tersebut sama sekali tak memakai brasenia. Tak mau disebut sebagai pembohong, Nyonya Seol pun langsung mengajak Da Hae ke restoran tersebut saat itu juga.

MORE05 0306

———————————————————————-

MORE05 0315

Mereka mendatangi sebuah tempat yang dari depan sama sekali tak terlihat sebagai restoran, sekilas kita pasti menganggap jika itu hanyalah rumah biasa. Namun, di depan pintu gerbangnya ada sebuah papan bertuliskan ‘Mie Ikan’.

Suasana didalamnya pun sangat sepi, tak ada satupun pelanggan dan kurangnya pencahayaan, seakan-akan tak ada siapapun di tempat itu.

MORE05 0318MORE05 0321

Mereka duduk dikursi yang tersedia, “Tidak ada menunya. Kau akan makan apapun yang disajikan chefnya” ungkap Nyonya Seol

“Apa tempat ini ada pemiliknya?” tanya Da Hae

Tiba-tiba lampu menya dan seorang pria muncul dari belakang tirai. Pria itu adalah Moo Myung……

MORE05 0338MORE05 0341

“Kau sering juga datang kemari” ucap Moo Myung

“Kau juga lebih sering tutup daripadda bukanya…” ucap Nyonya Seol

“Kau tahu bahwa disini pemilik adalah raja, kan?” sanggah Moo Myung

Nyonya Seol tertawa, “Itulah sebabnya aku suka tempat ini” ucapnya

Sebelum memasak mie-nya, Nyonya Seol meminta Moo Myung untuk membedakan kuah dari dua mangkok mie yang akan dihidangkanya. Yang satu, dimasukan brasenia dan yang satunya lagi tidak. Moo Myung tersenyum dan menyetujuinya.

Jika Da Hae dapat membedakan mana kuah yang memakai Brasenia dan mana yang tidak, maka Nyonya Seol yang akan mentraktirnya hari ini. Dan jika gagal, maka sebalikya.

———————————————————————–

MORE05 0367MORE05 0365

Hidangan mie-nya telah siap. Da Hae mencium wangi kuahnya satu persatu, dan dengan yakin ia mengatakan jika Moo Myung tak memasukkan brasenia kedalam kuah mie yang manapun.

“Kau bahkan belum mencicipinya” ungkap Nyonya Seol

“Mencium baunya saja sudah cukup. Bau memiliki sidik jarinya sendiri. Ituah kenapa para parfumer mampu membedakan banyak wewangian dalam sebuah parfum. Dan makanan ini tak memiliki tand-tanda adanya brasenia” jelas Da Hae

Moo Myung, akhirnya mengakui jika dirinya memang tak memasukkan brasenia ke mangkuk yang manapun, “Mungkin ini hanya karena kamu sedang beruntung saja” celetuk Moo Myung.

MORE05 0388MORE05 0383

Da Hae membuktikan keahliannya lagi ia pun mencium gelas the dan mengatakan jika Moo Myung memasukan Brasenia kedalam tehnya. Dan ternyata hal itu memang benar, karena Moo Myung mengiyakan tebakannya.

“Rasanya aku beruntung sekali hari ini. Apakah aku harus memberi tiket lotre” gumam Da Hae

“Aku terkesan… Kau bisa membedakan brasenia yang tidak berbau” puji Nyonya Seol

“Di duna ini, tidak ada hal apapun yang tidak memiliki bau. Hanya saja tak sembarang orang yang bisa menciumnya. Bahkan airpun memiliki aromanya sendiri. Kau tak bisa menyimpulkan tak ada bau hanya karena kau tidak bisa mencium baunya” jelas Da Hae

MORE05 0399MORE05 0395

Da Hae menyatap mie yang telah tersaji dihadapannya. Ia sangat menikamtinya dan memuji kehebatan Moo Myung yang telah menciptakan hidangan mie yang sangat lezat.

———————————————————————–

MORE05 0433MORE05 0434

Gil Do bertemu dengan Tuan Choi di sebuah bar. Kali ini, ia tak seperti dirinya yang biasanya. Untuk pertama kalinya, kita melihat Gil Do seakan-akan mau merendahkan diri dan melayani orang lain. Nampaknya, Gil Do memiliki keinginan untuk terjun ke dunia politik dan batu loncatannya dalah Tuan Choi. Sayangnya, Tuan Choi yang berasal dari ‘kelas atas’ tak mau dengan mudah membantu Gil Do.

“Kau tidak membayar tiket masuk saat pertunjukannya selesai. Kau tak membayar uang setelah filmnya berakhir. Kau baru membayar tiket masuknya saja. Dengan uang masuk itu, aku melakukan banyak hal. Aku akan membukakan jalan dan memangkaskan rumputnya untukmu. Ibaratnya, kau baru belajar golf. Kau tak bisa langsung seahli Tiger Woods. Dalam uang pun ada tingkatannya. Uang dari orang yang tidak berpendidikan, kurang berpendidikan dan uang dari orang berpendidikan. Tapi, uang dari orang yang tidak berpendidikan adalah masalah. Kau tahu sebabnya? Karena mereka gagal memahami tempat mereka. Mereka terlalu bodoh untuk mengetahui posisi mereka” Tuan Choi

MORE05 0441MORE05 0442

Gil Do sama sekali tak melakukan perlawanan. Padahal, sudah jelas-jelas dia sedang direndahkan saat itu. Tak lama kemudian, datang beberapa wanita penghibur yang langsung duduk disamping Tuan Jo. Sehingga keberadaan Gil Do semakin terabaikan.

Selanjutnya >>>>

3 thoughts on “THE MASTER OF REVENGE Episode 5 Part 1

  1. Pingback: THE MASTER OF REVENGE Episode 4 Part 2 | my-eternalstory

  2. Pingback: THE MASTER OF REVENGE Episode 5 Part 2 | my-eternalstory

  3. Pingback: Sinopsis Master : God Of Noodles Episode 1 - Terakhir « Kdramastory

Ayo tinggalkan jejakmu :D