AGE OF YOUTH EPISODE 6

Episode 5 <<<

Rahasia besar..

Siapakah yang memiliki sebuah rahasia yang paling besar. Mengapa? Ada apa? Semua selalu terlintas secara eksplisit. Sangat sulit untuk memahaminya.

Namun, dibalik semua teka-teki membingungkan ini, untunglah masih nampak keompakan dari geng perempuan kece yang berhasil bikin nagihh banget buat lanjut nonton drama ini..


== EPISODE 6 ==

[ In retrospect, it was foreshadowing ]

 

Pesta yang menyenangkan, riang, ramai, riuh, gaduh dan penuh dengan teriakan dari para tamunya adalah hal yang pastinya akan sangat amat membuat Ji Won kegirangan.

Namun, apa yang terjadi???

Nampaknya, semua hal itu hanya akan terjadi dalam mimpinya semata, Karena pada kenyataannya, tak ada satupun lelaki yang telah diundangnya yang bisa hadir pada saat ini. Rata-rata, mereka membatalkan janjinya di detik-detik akhir menjelang waktu diadakannya pesta.

Tapi tenang, masih ada tamu yang datang kok.. Masalahnya, tamu-tamu itu bukanlah wajah baru. Merekan semua merupakan pria yang dibawa oleh para gadis yang lain.. ada Joung Gyoo, Doo Young dan Jong Yeol.

Ji Won nampak frustasi, ia meronta-ronta dan membayangkan jika sisinya tengah melihat sebuah jalan tak berujung yang sangat gelap dan menyedihkan. Dari belakang Yi Na beserta Ye Eun, tengah dibuat kesusahan karena mesti menyadarkannya lagi.

Para pria, duduk berdampingan. Doo Young mengajak Jong Yeol mengbrol, karena kebetulan mereka tak beda umur jauh. Sementara Jong Gyoo,… akibat usianya yang terlampau ‘tua’, ia memilih diam saja dan agak menjaga jarak dengan yang lainnya.

Para gadis, berdiskusi didalam kamar.. Ji Won belum bisa menerima kenyataan, bahwa dirinya-lah yang ternyata gagal membawa seorang pria kesini. Namun, ia berusha membela diri dengan mencela pria yang dibawa oleh mereka.. Dari mulai Ye Eun yang malah membawa orang yang digadang-gadang telah diputuskannya, dan juga Yi Na yang malah membawa seorang pria tua, yang jelas-jelas tak cocok untuk berpesta bersama mereka.

Untuk saat ini, bisa dibilang Eun Jae-lah yang paling sukses dalam memilih pria yang diajaknya kesini.. Terlihat dari wajahnya yang terus tersenyum geli, karena bangga dirinya berhasil menyelesaikan misinya..

Akhirnya, setelah cukup lama terpisah (memisahkan diri..), geng perempuan ini keluar dari kamarnya dan duduk berjejer di dekat para pria. Suasana terasa begitu garing, *krik-krik-krik

Tak ada satupun dari mereka yang mau membuka pembicaraan… Hingga akhirnya….

Ji Won berdiri, kemudian mengambil beberapa kaleng bir dan lansgung melemparkannya kepada tiap orang yang berada disana. Ia memerintahkan mereka untuk menghabiskan bir itu salam satu tegukan, “Malam ini, aku raja-nya! Kenapa? Karena hanya aku yang sendirian disini!!!!!!” teriaknya heboh

Semua orang langsung menuruti perintahnya, sembari berjoged mengikuti alunan musik pesta yang sangat mengasyikkan. Ji Won memberikan pertanyaan kepada tiap-tiap pria yang datang..

‘Apa hubunganmu dengan senior Kang.. Mengapa kau mau datang kesini??’ tanyanya kepada Jong Gyoo

Jong Gyoo menjawab jika mereka berdua hanya-lah orang yang ‘sering bertemu’ saja. Ji Won tak puas denganjawaban itu ia-pun bertanya lagi ‘Apakah kau menyukai Ji Won-sunbae?’

sayangnya, Jong Gyoo tak mau menjawab pertanyaan itu dan lebih memilih untuk meminum sekaleng bir-nya..

Beralih ke Doo Young, ‘Bukankah kalian bertengkar? Bagaimana kalian bisa berbaikan lagi?’ tanya Ji Won

Mendengar pertanyaan itu membuat ekspresi Ye Eun berubah murung…

Sebenarnya,…. ketika bertemu di kafe, Ye Eun menarik kemabli permintaan putusnya dan bahkan malah meminta maaf dan menyalahkan dirinya sendiri atau kekacauan diantara mereka.

Namun, dihadapan orang lain.. jawaban Doo Young berhasil membuat Ye Eun tersenyum kembali. Ia berbohong, dengan mengatakan bahwa dirinya-lah yang berlutut dan minta maaf kepada Ye Eun..

Ada sedikit hal yang ‘janggal’.. Disela-sela tawa-riang, sesekali Doo Young melirik Ji Won dengan tatapan yang bermakna ‘sesuatu’…

Ketika semua temannya bersenang-senang, Jin Myung harus tetap pergi bekerja di restoran seperti biasanya. Malangnya dia,… semua rekan kerjanya memperlakukan Jin Myung dengan ‘kasar’. Hal yang sangat menyakitkan, karena mereka menghinanya dengan cara-cara eksplisit dan tidak langsung. Ketika berganti pakaian, tiba-tiba lampu ruangannya sengaja dimatikan oleh orang lain, “Ooopppsss.. ada orang didalam yaaa..” teriak seseorang dari luar, yang sebenarnya hanyalah untuk membuat Jin Myung tersakiti..

Kembali ketempat pesta.. kali ini, kegiatan mereka bermain truth or dare. Seperti sudah direncanakan, mereka semua selalu kompak menunjuk Joong Yeol sebagai korban, yang pastinya membuatnya harus meminum begitu banyak bir malam ini.

Hingga tibalah, saatnya Joong Yeol untuk bertanya.. Sempat berfikir sejenak.. akhirnya muncullah sebuah pertanyaan darinya…

“Diantara kita… siapakah yang mungkin menyembunyikan sebuah rahasia besar….”

Sontak,.. pertanyaan itu berhasil membuat susana jadi hening. Mereka saling melirik satu sama lain, entah apa yang difirkannya, namun bisa ditebak kalau mereka semua merasa terganggu oleh pertanyaan tersebut.

Setelah berhitung samapai tiga, secara kompak mereka semua lagi-lagi menunjuk Jong Yeol.. (kasian,… dijadiin korban mulu, nihh…)

Joong Yeol sudah tak sanggup minum lagi, ia-pun memilih untuk mundur dari permainan ini. Permintaannya diamini oleh yang lain, dan sekarang mereka beralih untuk mengemil dan mencicipi berbagai makanan ringan yang telah tersimpan dihadapannya.

Eun Jae mengambil beberapa kacang, dan refleks Joong Yeol lansgung merebutnya. Ia-pun melihat kulit tangan Eun Jae dengan ekspresi yang sangat khawatir, “Kau tak boleh makan inii, bukannya kau alergi kacang!!!!!” teriaknya

Eun Jae malah terdiam kaget sekaligus kebingungan, “Memang benar, aku tidak makan kacang. Tapi, aku tidak alergi kacang… Kakakku yang alergi terhadap kacang…” jawabnya singkat

Melihat kejadian itu, Ji Won lansgung menatap Jong Yeol tajam, “Kamu… menyukai Eun Jae, kan???…”

Terdesak oleh semua pandangan orang yang mentapnya, secara gamblang Jong Yeol mengiyakan bahwa dirinya menyukai Eun Jae….

Langsung saja, pengakuan itu disambut sorak sorai yang lainnya. Mereka mengambil sekaleng bir dan mengguyurkannya ke badan Jong Yeol sambil berteriak, ‘Selamat……’

Di restoran, pak manajer tiba-tiba menghampiri Jin Myung dan memintanya untuk mengitung kembali uang pemasukan hari ini. Awalnya biasa saja tapi lama-lama tangannya mulai memegang hingga mencengkam pundak Jin Myung.

Dari dapur, Jae Wan melihat kejadian ini dari layar CCTV, nampaknya ia sangat kesal, hingga secara tak sengaja membuat lengannya terbakar akibat melamun dan terkena wajan yang masih panas.

Kembali lagi kerumah, sekarang saatnya untuk ‘pertunjukan’..

Setiap pria menunjukkan sebuah penampilan ter-‘keren’-nya dihadapan para wanita. Dimulai dari Doo Young yang menari ala-ala hip-hop, kemudian Jong Yeol yang menunjukkan beberapa gerakan bela diri-nya.

Namun, yang paling menarik dan menjadi pusat perhatian adalah pertunjukan singkat dari Jong Gyoo.. Ia tak menampilkan dirinya sendiri, melainkan menampilkan sebuah pertunjukan bayangan. Saat lampu dimatikan, suasana jadi hening dan semua orang terbawa suasana sedih sesuai dengan jalan cerita yang dipertunjukkan.

Bukan hanya penonton, Jong Gyoo yang menampilkannya-pun secara tak sadar ikut meneteskan air mata…

Setelah lampu dinyalakan kembali, semua orang tertawa senang, mereka semua kompak memberikan nilai 10 untuknya.

Berpindah ke restoran, Jin Myung berjalan masuk keruang ganti. Tak sengaja, ia berpapasan dengan Jae Wan. Suasana diantara mereka masih sangat dingin, tak ada senyuman atau bahkan sapaan sekalipun.

Pak manajer mengajak Jin Myung untuk menemaninya minum disebuah kedai pinggir jalan. Entah apa tujuan pastinya, namun ia terus mengajak Jin Myung mengobrol tentang hal yang tak penting dengan kata yang berbelit-belit. Jin Myung menyela pembicaraan, mengatakan jika dirinya harus pergi sebentar lagi lagi karena takut ketinggalan bis terakhir.

“Tenang, aku akan mengantarmu pulang..” jawab pak manajer

Jin Myung menolaknya secara tidak langsung, dengan menunjukkan ekspresi ketidaknyamanan dan kegelisahan. Hal itu, malah membuatnya dimarahi karena dianggap tidak menghormati niat baik dari bos-nya sendiri.

Kebetulan, saat itu juga ada Jae Wan yang tengah mengendarai motonya semabri membonceng seorang wanita. Jin Myung melihatnya, begitupun sebaliknya..

Kembali ke rumah,.. Hari memang semakin larut, namun suasana pesta malah semakin memanas. Mereka menari dengan heboh dan meminum berkalng-kaleng bir sesuka hatinya. Tiba-tiba, Jong Gyoo mengeluarkan poselnya dan memberi kode kepada Ji Won jika dirinya perlu mencari tempat yang tenang.

Ji Won menganggukan kepalanya faham. Ternyata,…. itu hanyalah trik Jong Gyoo untuk bisa masuk kedalam kamar Ji Won saja…

Tujuan Jong Gyoo masuk ke kamar Yi Na, adalah untuk mengambil gelang yang telah Yi Na anggap sebagai ‘jimat’-nya selama ini. Setealh mendapatkannya, ia keluar dan bertingkah seakan-akan tak terjadi apapun.

Ji Won semakin menggila dan menumpahkan banyak bir kelantai hingga badannya basah kuyup. Namn, perta teta berlanjut, hingga semuanya kelelahan dan memutuskan untuk pulang satu-persatu. Para wanita mengantar mereka hingga ke gerbang, melambaikan tangan perpisahan dan melepaskan senyuman termanis mereka.

Saat kembali masuk kedalam, langkah Ji Won tiba-tiba saja terhenti. Ia melihat ke arah loker dibawah rak sepatu, “Dia marah… dia benar-benar marah… hingga membuat kepalaku sakit..”

Semua orang ikut terdiam, seakan-akan mempercayai hal tersebut. Ketika yang lain memilih untuk masuk kekamarnya, hanya Eun Jae yang masih berdiri sendirian, terdiam menatap loker itu, “Ayah….” ucapnya

Diatas kasurnya, Ji Won berusa untuk tidur.. Namun setiap kali memejamkan matanya, ia pasti akan terbangun lagi dan terbayang-banyang akan pertanyaan yang diajukan oleh Jong Yeol tadi….

“Rahasia, ya? Ya, semua orang memiliki rahasia. Rahasia… Ra.. Ha… Si.. A…” -Ji Won

———————————————————————–

Jin Myung akhinya tiba dirumah.. Suasana sudah sangat hening, karena semua orang telah tertidur. Hanya terlihat, banyak perabotan dan sampah sisa pesta yang berserakan di tengah rumah.

Tak sengaja, ia menduduki remot lampu disko.. yang membuat lampu tersebut langsung menyala dan menyinari ruangan yang gelap itu..

Jin Myung menatapnya pilu,.. membayangkan betapa menyenangkannya jika dirinya bisa berada di pesta itu juga.. Bersama Jae Wan tentunya….

———————————————————————–

Eesokan harinya,…

Para gadis terbangun dalam kondisi lesu, karena terlalu banyak minum kemarin malam. Mereka saling bantu-membantu dalam membersihkan seisi rumah yag berantakan parah.

Tiba-tiba, Ji won teringat perkataan Eun Jae tadi malam yang megakui bahwa dia memiliki seorang kakak..

“Tunggu dulu… bukankah waktu itu kau bilang kalau kau tak memiliki seorang kakak???”

“Mmmm… sebenernya aku punya kakak..”

“Lantas, apa yang terjadi padanya?”

“Dia meninggal karena alergi kacang….”

Eun Jae dan Ji Won pergi keluar untuk membuang sampah… Sembari memisahaka sampah yang akan dibuang, Eun Jae bertanya sesuatu pada Ji Won..

“Sunbae,.. Pria melakukan lelucon tentang hal-hal seperti itu sepanjang waktu, bukan? Mereka mengatakan suka pada seseorang saat minum, bermain game atau sebagainya.. Dan mengatakan hal-hal seperti, ‘mari kita berkencan’…. ”

Karena masih dalam pengaruh alkohol, Ji Won tak terlalu memikirkan pertanyaan itu dan langsung mengiyakannya..

———————————————————————–

Ye Eun berkencan dengan Doo Young, nampak jelas jika dirinya sangalah bahagia saat ini. Selama di supermarket, tak henti-hentinya ia tersenyum dan terus menempel di dekat Doo Young, tak mau terpisahkan..

Setelah tiba di apartemen Doo Young, Ye Eun masuk kekamar mandi. Dan ternyata, Doo Young lansgung memeanfaakan kesempatan ini untuk mengambil ponselnya dan mencari nomor telpon Yi Na..

Saat Ye Eun kembali, ia langsung bergegas mencuci piring yang telah menumpuk di wastafel. Ye Eun-pun memeluknya manja dan mengatakan jika dirinya sangat mencintai Doo Young..

“Kenapa kau bersikap baik padaku?” tanya Ye Eun

“Karena aku tak pernah tahu, kapan aku akan berbuat jahat lagi padamu…” jawab Doo Young

Sementara itu Yi Na sedang menghabiskan waktu makan siang bersama sahabat lelakinya (yang se-profesi itu loh…).

Mereka nampak begitu dekat, dangat dekat malahan.. Tak ada rahasia apapun diantara mereka, karena mereka memiliki pekerjaan yang sama ehingga mudah untuk memahami perasaannya satu sama lain..

Di restoran, Jin Myung disambangi oleh dua orang rentenir yang ingin menagih hutang (Bukan hutan dia, tapi hutang ibunya…). Jin Myung menolak untuk membayarnya, hingga membuatnya menjadi bahan bentakan mereka. Untuglah, datang Jae Wan yang lansgung menyuruh para pria itu pergi dari tempat ini.

Saat jam kerja, Jin Myung bersikap normal.. Melemparkan senyuman manisya kepada setiap pelanggan yang datang dan pergi dari restoran ini.

Namun ketika pekerjaannya usai, ia duduk sendirian diruang ganti. Pada akhirnya, ia-pun tak kuasa untuk menahan air mata yang sepertinya telah dipendamnya sedari tadi..

Saat beralan keluar, telah ada Jae Wan yang berdiri menunggunya. Awalnya ia berusaha untuk mengabaikannya, namun tak bisa karena Jae Wan terlihat begitu mengkhawatirkannya.

“Tentang orang-orang tadi.. Apakah kau akan baik-baik saja?”

“Ya..”

“Akan kuantar kau pulang…”

“Kenapa memangnya?”

“Apakah aku perlu alasan! Apakah harus ada sebuah alasan, agar aku bisa melakukannya untukmu!”

“Kan sudah kubilang, agar kau tak bersikap baik kepadaku.. Kau fikir, hal yang mudah untukku mengatakan ini kepadamu?”

“Apa!? Kau fikir ini juga hal yang mudah untukku? Kau fikir,.. aku bisa hidup dengan tenang setelah mendengar kata penolakan darimu?! Setiap kali kau menjauhiku seperti ini, aku merasa sangat rendah dan tersakiti!!!”

“Maka dari itu.. kau tak boleh mendekatiku lagi..” ucap Jin Myung yang lansgung berjalan pergi meninggalkan Jae Wan begitu saja…

———————————————————————–

Esok paginya, Eun Jae berdandan lebih lama. Pengakuan cinta dari Jong Yeol terus menghantui fikirannya, hingga berhasil membuatnya merubah penampilannya dengan memakai rok mini yang cantik.

Perubahannya itu, berhasil membuat Ye Eun dan Ji Won terkagum-kagum. Bahkan, tak tanggung-tanggung, Ye Eun langsung memoles wajah Eun Jae agar terlihat lebih cantik lagi. HIngga tas kesayangan miliknya-pun rela ia pinjamkan untu Eun Jae.

Saat tiba dikampus, semua orang terlihat begitu terpana akan penampilan Eun Jae. Hal itu tentu saja membuatnya jadi canggung dan merasa tidak nyaman. Namun, dengan kekuatan hati dan fikirannya, ia berjalan lurus menuju ruangan kuliah..

Sayangnya saat memasuki kelas ia malah tak melihat kehadiran Jong Yeol. Sempat merasa kecewa, hingga akhirnya Jong Yeol muncul. Namun, anehnya ia malah duduk ditempat lain, berdekataan dengan para wanita..

Eun Jae tentunya sangat kecewa sekaligus kesal. Ia tak bisa menggerutu secara lansgung dan hanya bisa menahan amarahnya didalam hati. Saat jam pelajaran usai, Jong Yeol-pun tak mendekatinya atau bahkan menyapanya. Malahan si pria retro, sanga ‘mantan’ pujaan hati yang menghampiri dan merayunya..

Sekarang, Eun Jae mengabaikan pria itu dan malah mencari Jong Yeol ke setiap sudut kampus. Lagi-lagi, ia dibuat kecewa karena tak menemukannya.

Ketika hendak pulang, Eun Jae berjalan dengan lesu dan menundukkan kepalanya. Ia melihat kedepan, ketika terdengar suara Jong Yeol yang memanggilnya..

Sedihnya, Jong Yeol tak menyapa tapi malah mengejek sikap lesu Eun Jae. Bersama tema-teman wanitanya, Jong Yeol terlihat tertawa lepas dan berjalan dengan santai, membuat Eun Jae yang melihatnya jadi semakin merasa rendah diri..

Ji Won sedang memara memarahi Sung Min yang tak adatang pestanya malam kemarin. Entah apa yang terjadi, tiba-tiba telinganya berdengung.. Suara itu sangat mengganggunya, namun ia kebingungan mengapa dan darimana sumber bunyi itu berasal, karena hanya dirinya saja yang bisa mendengarnya…

Mengenai Jong Gyoo, apa motif sebenarnya ia ingin mendekati Yi Na dan kemudian mencuri gelang ‘jimat’ itu? Entahlah, sampai detik ini, pertanyaan itu belum ada jawabannya. Hanya saja, ada sebuah klu baru… Di dalam kamarnya yang sempit, Jong gyoo melihat sebuah kertas yang berisi berita mengenai Yi Na, ‘Aku selamat karena gelang ajaib…’ seperti itulah judul beritanya..

Yi Na sendiri, saat ini tengah duduk sendirian di bar. Ia melihat kesekelilingnya dan tak nampak Jong Gyoo. Tiba-tiba, ponselnya berbunyi dan ada chat masuk dari nomor tak dikenal. Ia sangat terganggu dengan chat tersebut, tapi karena penasaran ia-pun seteuju untuk bertemu dengan pengirim pesar tersebut…

Ternyata, orang itu adalah Doo Young…. Yi Na sempat ingin pergi lagi, namun langkahnya terhenti karena Doo Young mengungkapkan jika ia ingin menceritakan seuatu tentang hubungannya dan Ye Eun…

“Kau tidak menyukai kenyataan kalau aku berkencan dengan Ye Eun?”

“Apakah itu terlihat begitu jelas?…”

“Aku juga tidak suka fakta kalau aku berkencan dengan Ye Eun. Yang aku lakukan adalah membuat dia menjadi seorang wanita jahat. Seorang wanita baik seperti Ye Eun harus berkencan dengan pria yang lebih baik…”

“Makanya, berubahlan menjadi pria baik untuknya….”

“Tapi aku tidak bisa.. Semuanya sdah terlambat bagiku..”

“Kalau begitu, putuslah dengan Ye Eun!”

“Aku juga tidak bisa melakukan itu….”

Tak ada petir, tak ada hujan… tiba-tiba Doo Young malah menceritakan malasah keluarganya…Katanya, ibunya telah meninggal bunuh diri semenjak dirinya masih sangat kecil. Dan ketika itu tejadi, ayahnya tengah bersama dengan wanita lahi. Setelah setahun kejadian itu, ayahnya malah menikah lagi dengan wanita lain…..

“Mengapa kau menceritakan itu kepadaku? Mengapa harus kepadaku dari sekian banyak orang?”

“Karena aku merasa seperti kau memiliki banyak bekas luka yang sama sepertiku.” jawab Doo Young yang lansgung memegang tangan Yi Na.

“Dasar lelaki bajing*n. Jangan main-ain denganku..” ujar Yi Na dengan ketus. Ia –pun berdiri dan pergi meninggalkan tempat ini.

Doo Young pulang ke apartemennya dalam kondisi mabuk. Ia terkejut sekaligus tersentuh melihat keberadaan Ye Eun yang tengah membersihkan apartemennya..

Doo Young berjalan sempoyongan dan memeluk Ye Eun, hingga badan mereka berdua terjatuh ke lantai…

“Mengapa kau menyukaiku? Apa yang kau sukai dari bajingan sepertiku?”

Ye Eun terdiam, tak mau menjawabnya. Ia hanya memeluk Doo Young erat-erat dan mengelus-elus pundaknya, untuk menenangkannya..

———————————————————————–

Saat Ye Eun pulang, Eun Jae keluar dari kamarnya dengan raut wajah yang begitu murung. Mereka bertanya, ada apakah gerangan???

“Semua ini karena dugaan kalian yang salah….. Kalian terus mengatakan kalau dia (Jong Yeol) menyukaiku.. Sekarang, aku jadi memiliki perasaan untuknya, tapi tida ternyata tidak memiliki perasaan apapun kepadaku!!!” ungkpa Eun JAe yang langsung berlagi masuk ke kamarnya lagi

Bukannya ikutan sedih, Ye Eun dan Ji Won malah tertawa senang, “Hatiku jadi ikutan berdegup kencang, nih…”

Didalam kamar, Eun Jae terpaku melihat layar ponselnya. Terlihat ada chat masuk dari Jong Yeol..

‘Heh.. jelek! Kapan kita nonton ke bioskop? Ayo kita pergi besok saja’

Entah apa balasannya, namun ekspresi Eun Jae tetap saja ketus. Ia bahkan menaruh posnelnya begitu saja, tak telihat jika dirinya menginginkan untuk datang ke bioskop bersama Jong Yeol.

Akhirnya, mereka benar-benar pergi ke bioskop, ‘berdua saja!!!!’. Wajah Eun Jae masih tetap muram, hingga Jong Yeol sedikit menyinggung penampilannya, “Kenapa kau tidak memakai rok lagi? Padahal kemarin kau terlihat sangat imut saat mengenakannya..”

Refleks, perkataan itu berhasil membuat Eun Jae tersenyum malu. Lanjut ke dalam bioskop, sepanjang film diputar, suasananya sangatlah terasa canggung dan kikuk. Apalagi, mendekati ending, terdapat adegan ciuman yang cukup lama..

Suasana kikuk itu, terbawa hingga saat mereka berjalan pulang. Dalam fikirannya, Eun Jae sudah terbayang-bayang, akankah Jong Yeol menciumnya saat ini..

“Ahh.. seharusnya aku memikirkan hal itu.. Tadi, aku malah makan banyak bawang..” gumamnya pelan

Dugaannya itu semain diperkuat dengan sikap Jong Yeol yang tiba-tiba mendekatkan wajahnya ke wajah Eun Jae. Namun, ternyata ia hanya ingin mengambil bulu di alis Eun Jae.

Padahal, Eun Jae telah menutup matanya, seakan bersiap-siap untuk dicum, “ahhh.. aku tidak menyangka kalau dirimu menginginkannya secepat ini..” ledek Jong Yeol yang lansgung bertindak untuk mencium Eun Jae.

Namun, karena malu sekaligus canggung, Eun Jae malah menghantamkan jidatnya ke jidat Jong Yeol dan berlari terburu-buru masuk kerumah, “Hati-hati pulangnya…” teriaknya

Melihat ekspresi Eun Jae, Ji Won lansgung menebak-nebak apa yang barusan terjadi, “Pasti… kamu telah berciuman dengan dia, kan….”

Pipi Eun Jae memerah, ia tak mau menjawabnya dan lansgung berlari luruk memasuki kamarnya. Tiba-tiba, teling Ji Won berdengung lagi, “Kenapa denganku ini.. Rasa-ranya, ada sesuatu yang menggangguku.. ada sesuatu yang kulupakan, tapi aku tak tahu apa itu..”

Ye Eun terdiam sejenak, “Ohh.. aku tahu!!!”

———————————————————————–

Masih ingat janji para gadis waktu itu? Barangsiapa yang tak membawa pria ke pesta, akan mendapatkan hukuman…

Dan sialanya, Ji Won mendapat hukuman yang dituliskan olehnya sendiri yang isinya ternyata sebuah tanda tanya. Berarti, hukumannya terserah apa yang diminta dan diinginkan oleh yang lainnya.

Bukan bersih-bersih ataupun melopncat dari tempat tinggi, kali ini mereka meminta Ji Won untuk berdandan ala-ala Wonder Woman. Dan ia harus melakukannya ditempat terbuka, yaitu taman bermain.

Awalnya, Ji Won merasa malu. Namun, lama-kelamaan malu itu berubah menjadi keberanian…. Keberanian untuk berlari kesa-kesini dan menghibur orang lain yang berada di sekitarnya.

Dari mulai anak kecil hingga para remaj,a mengantri untuk minta foto bersamanya. Tawa riang menghiasi siang mereka hari ini. Seakan-akan, mereka semua lupa akan masalah yang sedang menghadangnya…

Kembali pulang kerumah, mereka duduk bersama dan berbincang-bincang mengenai permasalahannya masing-masing. Badan yang terasa lebih gemuk hingga biaya tagihan listrik yang melonjak.

Ketika suasananya hening, lagi-lagi Ji Won mendengar suara berdengung di telinganya. Suara itu, terdengar semakin keras beriringan dengan arah kamera yang semakin menyorot loker dibawah rak sepatu.

“Tak ada kejadian yang dimulai secara dramatis. Semua yang terjadi dalam kehidupan kita, mempunyai sebab dan akibat-nya. Dalam sudut pandang retrospek, begitu banyak tanda tersembunyi dimanapun. Sebuah lelucon kecil, sekilas tatapan, dan sebuah makna dibalik senyuman kecil yang mungkin kamu fikir tak ada artinya, ‘kalau aku tahu dia bermaksud seperti itu’. Tapi,.. seperti pertanda yang akan jelas dikemudian hari, orang-orang akan menyadari hal itu ketika mereka melewatinya..”

Raut wajah Ji Won berubah cemas, “Disana.. itu adalah arwah dari hantu yang meninggal karena dibunuh….” ucapnya lirih

“Memikirkan kembali hari itu.. Aku sadar, bahwa aku mungkin telah membuat situasi yang buruk untuk mereka. Meskipun sebenarnya, aku sama sekali tak memiliki niat jelek terhadapnya….” –Ji Won

 

== Bersambung ==


[ EPILOG ]

Kali ini, tak ada yang diwawancarai secara khusus. Mereka semua ditanya mengenai fashion mereka satu sama lain. Sudah bisa ditebak, mereka kompak memilih Yi Na sebagai orang yang paling modis. Sementara itu, Jin Myung berada di urutan paling bawah, karena penampilannya yang selalu sederhana dan polos…


:::: NOTES ::::

Banyak kode-kode-an di episode ini, jadi bingung harus percaya dan gak percaya sama siapa. Kadang, orang yang paling bicara meyakinkan-pun bisa salah. Dan mungkin saja, orang yang terlihat tidak meyakinkan, malah bicara sesuatu yang bener????

Gatau kenapa, dari awal akutuh selalu berasa terikat sama karakter-nya Ye Eun. Padahal, sejujurnya aku bukan tipe yang ‘gelendotan’ dan ‘manja’ banget sama orang lain kayak dia. Tapi, seluruh sifatnya yang lain, aku berasa pernah ngalamin itu.

Ketika tahu orang itu jahat, tapi kitanya gak marah dan sebel sedikitpun.. Ketika ditanya kenapa? Akupun gak bisa jawab, semuanya serasa mengalir begitu aja. Mungkin karena terlanjur ‘sayang’ atau ‘peduli’ atau mungkin ‘kasihan’ (?) I’m not sure…

Ketika Doo Young yang notabennya cowok ‘brengs*k’ curhat sama Yi Na tentang borok di dalam keluarganya. Kok aku pengen percaya sama dia, yaa? Padahal dari gesturnya dia udah kurang ajar banget, pake acara pegang-pegang tangan cewek yang jelas-jelas temen pacarnya sendiri. Itu udah jelas pertanda kalau dia bukan cowok yang baik-baik, kan?

Selanjutnya, ketika dia pulang dan tiba-tiba meluk Ye Eun sambil tiduran dilantai. Rasa-rasanya,… aku jadi tersentuh banget. Entahlah, tapi tiba-tiba aku yakin kalau sebenarnya dia cowok yang baik (?)

Lupakan teka-teki sifat aslinya Doo Young, sekarang kita rumpiin hubungannya Eun Jae ama Jong Yeol yang super-duper cute… Makasih banyak, karena Ji Won udah mendesak Jong Yeol buat mengungkapkan perasaannya. Di depan banyak orang lagi. Perasaan dia pasti jadi plong, tapi disisi lain dia malu berattt.

Secara, harga diri dongg ngaku-in cinta di situasi yang kayak gitu. Maka dari itu, pas besoknya dia berusaha buat ‘sok gak peduli’ sama Eun Jae. Yakin deh, dalam hatinya-mah udah ngebet banget pengen meluk, seenggaknya pegangan tangan lah yaaa.

Kalo Jin Myung sama Jae Wan, hubungan mereka terlalu ‘dewasa’, dalam hal yang positif tapinya yaa. Kalo dari sudut pandangku, Jin Myung ini sebenarnya punya krisis kepercayaan diri, tapinya pengen hidup serba mandiri. Gak mau dibantuin orang lain, padahal dia-lah yang paling butuh ditemenin sama orang lain.

Pergolakan batin juga pastinya, tapi dia itu tergolong egois. Kenapa? Okelah dia gak mau deket-deket Jae Wan karena takut ujungnya sakit hati. Tapi, hal itu belum terjadi dan mereka bahkan belum mencoba hubungannya secara serius. Dia tuh takut sama hal yang belum terjadi, tapi pengen semua yang ditakutinnya itu gak pernah terjadi..

Terakhir,… ahjussi stalker nihh. Maunya apasih? Kenapa maling gelang dan terobsesi banget sama seluk-beluk kehidupannya Yi Na. Pasti, dia ada hubungannya sama kecelakaan yang pernah dialami sama Yi Na. Kecelakaan apa? Tunggu penjelasan di episode-epsidoe berikutnya yaaa….

>>> Episode 7 <<<

13 thoughts on “AGE OF YOUTH EPISODE 6

  1. Pingback: AGE OF YOUTH EPISODE 5 | my-eternalstory

  2. Dae to the bak!!!!! Makasiii T.T 😂😂😂😂
    Slama ini jadi silent reader hehe
    Ditunggu next yaaah..

    Mkasi uda ngelungin wktu buat qt yg g bisa nonton langsung 😘😘😍😍

    Like

  3. Makin seruuuuu… slalu setia menunggu lanjutan episode berikutnya. Sbnrnya dah nonton dikit2 sih mpe episode akhir… tp ga greget klo ga baca sinop disini… tetap menunggu…

    Like

  4. Klo dipikir2 Yi na ko malah bawa ahjussi itu ya ke pesta, pdhl kan pst byk cowok yg mau diajak ma dia… coba deh klo jin myung dan jae wan ikut pesta pasti seru,,, kasian jin myung.

    Like

    • Yaa…. gitu deh. Mungkin, pada saat itu cowok yg dia yakin bakalan dateng buat dia, yah si ahjussi…
      Meskipun Yi Na diincer sama banyak cowok, tetep aja dia juga cuman mau deket sama org yg dia pengen

      Like

  5. Gitu ya lia? Saya sih ga sampe segitunya…mungkin karena pengalaman jg, sama kayak jin myung yg bisa kayak gitu
    Theres a time to change right?

    Like

  6. Pingback: AGE OF YOUTH EPISODE 7 | my-eternalstory

  7. Pingback: SINOPSIS Age of Youth Episode 1 - Terakhir (Lengkap)

  8. Pingback: Age of Youth – Site Title

Ayo tinggalkan jejakmu :D